Winanto: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Rafa elnino (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Rafa elnino (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 25:
'''[[Mayor Jenderal]] [[TNI]] [[Marinir|Mar.]] ([[Purnawirawan|Purn.]]) Winanto''', ({{lahirmati|[[Solo]], [[Jawa Tengah]] |6|3|1935| [[Jakarta]] |2|9|2012}}) adalah Salah satu [[Perwira Tinggi]] [[Korps Marinir]] [[TNI AL]] alumni [[Akademi Angkatan Laut]] angkatan VI 1956-1959 (1056/P) yang berasal dari satuan khusus yaitu [[Batalyon Intai Amfibi|Intai Amfibi Korps Komando AL]]. peran penting yang pernah dilakukan dalam pengabdiannya sebagai prajurit [[KKO]] adalah menjadi Komandan Tim dalam memimpin pengangkatan jenazah para [[Pahlawan Revolusi]] dari sebuah sumur tua di kawasan [[Lubang Buaya]] [[Jakarta Timur]], yang dibunuh oleh kekejaman pemberontakan [[Gerakan 30 September]]/[[Partai Komunis Indonesia]] [[G30S/PKI]].
 
Winanto, memimpin langsung pengangkatan para jenazah kekejaman [[G30S/PKI]] pada sumur tua di kawasan [[Lubang Buaya]], [[Pondok Gede]], [[Jakarta Timur]]. Dan diberikan tugas oleh Komandan KKO AL saat itu, [[Hartono (KKO)|Mayjen KKO Hartono]], Ia yang ketika itu adalah seorang Perwira Kompi Intai Para Amfibi atau (Kipam KKO) kini [[Batalyon Intai Amfibi]] [[Korps Marinir]] berpangkat [[Kapten]] [[KKO]], bersama delapan anak buahnya yaitu, Letnan KKO Mispan Sutarto, Sersan KKO Suparimin, dan [[E.J. Ven Kandou|Kopda KKO E.J. Ven Kandou]]. Serta, Kopda KKO Sudarjo, [[Soegimin|Kopda KKO Soegimin]], Kopka KKO Hartono, Praka KKO Sumarni dan Praka KKO Subekti. dengan menggunakan peralatan selam, berhasil masuk ke sumur tua untuk mengangkat para jenazah yang telah dalam kondisi membusuk antara lain jenazah [[Letjen]] [[TNI]] [[Achmad Yani]], [[Mayjen]] [[TNI]] [[Siswondo Parman]], [[Mayjen]] [[TNI]] [[Suprapto]], [[Mayjen]] [[TNI]] [[Mas Tirtodarmo Harjono]], [[Brigjen]] [[TNI]] [[Sutoyo Siswomiharjo]], [[Brigjen]] [[TNI]] [[Donald Isaac Panjaitan]], dan [[Lettu]] [[Zeni|Czi]] [[Pierre Tendean]].<ref>[http://sejarah.kompasiana.com/2013/07/16/pengangkat-jenazah-pahlawan-revolusi-di-lubang-buaya-577218.html "Pengangkat Jenazah Pahlawan Revolusi di Lubang Buaya"] ''Website sejarah.kopasiana.com''</ref>
 
== Kapten KKO Winanto memimpin angkat jenazah Pahlawan Revolusi ==
Sebenarnya jenazah sudah ditemukan sejak tanggal [[3 Oktober]] [[1965]], atas bantuan Polisi [[Soekitman]] dan masyarakat sekitar. Peleton I RPKAD yang dipimpin Letnan Dua Infanteri [[Sintong Panjaitan]] segera melakukan penggalian. Tapi mereka tak mampu mengangkat jenazah karena bau yang menyengat. [[Mayor Jenderal]] [[TNI]] [[Soeharto]] pun memerintahkan penggalian dihentikan pada malam hari. Penggalian akan kembali dilanjutkan keesokan harinya. Dalam buku Sintong Panjaitan, ''Perjalanan Seorang Prajurit Para Komando'' yang ditulis wartawan senior Hendro Subroto, dilukiskan peristiwa seputar pengangkatan jenazah. Kala itu Sintong berdiskusi dengan Kopral Anang, anggota [[RPKAD]] yang dilatih oleh [[Komando Pasukan Katak]] [[TNI AL]]. Kopral Anang mengatakan peralatan selam milik [[RPKAD]] ada di [[Cilacap]], [[Jawa Tengah]] hanya [[KKO]] yang punya peralatan selam di [[Jakarta]].<ref>[http://www.tnial.mil.id/tabid/79/articleType/ArticleView/articleId/25280/Default.aspx "KESAKSIAN PRAJURIT KKO PENGANGKAT JENAZAH PAHLAWAN REVOLUSI"]</ref>
 
Baris 46:
* Komandan KIPAM (1965)
* Komandan [[Resimen]] Latihan [[Korps Marinir]] ([[Komando Latih Marinir|Kolatmar]]) (1979-1983)
* Komandan [[Brigade Infanteri 1/Marinir|Brigade Infanteri 2/Marinir]] (1983-1983)
* Inpektur [[Korps Marinir]] (1983-1986)
* Wakil Komandan [[Seskoal]] (1986-1988)