Gapura Bajang Ratu: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Moreblazz (bicara | kontrib)
←Membuat halaman berisi 'Masih dalam rangkaian jalan jalan di kawasan Trowulan, kawasan yang banyak sekali menyimpan sejarah dari Negeri Sang Penakluk. Tidak dapat dipungkiri jika kita melihat ja...'
 
Ciko (bicara | kontrib)
k {{rapikan}}
Baris 1:
{{rapikan}}
Masih dalam rangkaian jalan jalan di kawasan Trowulan, kawasan yang banyak sekali menyimpan sejarah dari Negeri Sang Penakluk. Tidak dapat dipungkiri jika kita melihat jauh kebelakang tentang Kerajaan Majapahit, nenek moyang kita pernah dihormati dan disegani di muka bumi ini.
 
sejauh 200 meter dari jalan raya Mojokerto Jombang, kemudian sampai diperempatan Dukuh Ngliguk, berbelok ke arak timur sejauh 3 km, nah sampailah kita di Dukuh Kraton, Desa Temon, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto. Disini kita akan menjumpai Candi yang merupakan salah satu gapura di jaman keemasan Majapahit, Candi Bajangratu atau Gapura Bajangratu.
 
sejauh 200 meter dari jalan raya Mojokerto Jombang, kemudian sampai diperempatan Dukuh Ngliguk, berbelok ke arak timur sejauh 3 km, nah sampailah kita di Dukuh Kraton, Desa Temon, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto. Disini kita akan menjumpai Candi yang merupakan salah satu gapura di jaman keemasan Majapahit, Candi Bajangratu atau Gapura Bajangratu.
 
Mengutif dari buku Drs I.G. Bagus L Arnawa, dilihat dari bentuknya gapura atau candi ini merupakan bangunan pintu gerbang tipe “paduraksa” yaitu gapura yang memiliki atap. Secara keseluruhan candi ini terbuat dari Batu Bata Merah, kecuali lantai tangga serta ambang pintu yang dibuat dari batu andesit. Bangunan ini berukuran panjang 11,5 m dan lebar 10,5 m, tingginya 16,5 m dan lebar lorong pintu masuk 1,4 m.