GP Records: Perbedaan antara revisi

[revisi tidak terperiksa][revisi tidak terperiksa]
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Deskripsi
Baris 16:
'''GP Records''' adalah sebuah [[label rekaman independen]] di Indonesia. Berawal dari inisiatif Iwan Sastrawijaya yang melihat peluang bisnis di tengah industri musik sedang mati suri. Setelah peristiwa mati surinya industri musik yang lebih dikenal dengan nama “Black October” pada bulan Oktober 2011 dan akuisisi [[EMI]] oleh [[Universal Music Group]] pada 28 September 2012,<ref>{{Cite web|url=https://www.musicbusinessworldwide.com/universal-music-completes-acquisition-of-emi-music/|title=Universal Music completes acquisition of EMI Music|date=2012-09-28|website=Music Business Worldwide|language=en-US|access-date=2020-03-15}}</ref> ada beberapa label yang berniat untuk menjual asetnya, yaitu katalog lagu-lagunya.
 
Tanpa berpikir panjang, Iwan Sastrawijaya menggandeng Sandjojo, mereka bersepakat mendirikan label baru, yaitu GP Records. GP Records berdiri di awal tahun 2012, dengan mengakusisi katalog [[Blackboard (perusahaan)|Blackboard]], [[Sony Music Indonesia]], Indra Record, [[Nagaswara]], [[Warner Music Indonesia]], [[Universal Music Indonesia]], Duta Cahaya Utama, [[Bali Cipta Record]], [[Indo Semar Records|Bulletin Musik]] dan sebagian katalog Arka (Ex. [[Arka Music Indonesia|EMI Music Indonesia]]).
 
GP Records berdiri dengan mempunyai kurang lebih 5000 katalog lagu. Artis GP Records saat itu, antara lain [[Mulan Jameela]], [[Andra and the BackBone]], dan Dewa. Yang dikemudian hari mulai bergabung Melinda (penyanyi) pembuatan musiknya di kerjakan di studio [[Pancal Records]] Bintaro oleh Kiwir Wirasto dan Mas Pancal15, [[Seventeen (grup musik)]], [[Ikke Nurjanah]], [[Julia Perez]], [[Indra Bruggman]], [[D’Hunter]], dan yang lainnya.