Komando Pasukan Gerak Cepat: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 84:
Paskhas saat ini berkekuatan 5.432 personel. Terbatasnya dukungan dana dari pemerintah memang jadi kendala untuk memodernisasi Paskhas. Dari segi persenjataan saja, prajurit Paskhas hanya mengandalkan persenjataam seperti senapan serbu SS-1 dan senapan mesin ringan Scorpion sebagai perlengkapan unit anti teroris [[Detasemen Bravo]].saat ini paskhas sudah dilengkapi dengan peluru kendali (Rudal) QW-3 sebagai senjata Pertahanan Udara (Hanud)<ref name="elite"/>
 
Namun begitu, rencana mengembangkan Paskhas menjadi 10 Skadron dengan jumlah personel dua kali lipat dari sekarang, tetap menjadi 'energi' bagi Paskhas untuk terus membenahi diri. Setidaknya sampai saat ini, pola penempatan Paskhas masih mengikuti pola penggelaran alutsista TNI AU, dalam hal ini pesawat terbang. Dengan kata lain, di mana ada skadron udara, di situ (idealnya) mesti ada skadron Paskhas sebagai unit pengamanan pangkalan.Sebagai tindak lanjut dari pengembangan skadron Paskhas yang sekarang sebutannya sudah menjadi batalyon pada tanggal 18 september 2008 berdasarkan peraturanPeraturan KepalaKasau Staf Angkatan Udara nomor : perkasau/41/VII/2008 tertanggal 9 Juli 2008 tentang peningkatan status Flight C BS Paskhas di Bogor menjadi Batalyon 467 Paskhas berkedudukan di Jakarta,sehingga kedudukan Batalyon 467 Paskhas di bawah jajaran Wing I paskhas. sementara di Bogor menjadi Kompi Senapan (Kipan) 1, di bawah jajaran Batalyon 467 Paskhas.oleh sebab itu saat ini Paskhas sudah mempunyai 7 Batalyon yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.<ref name="elite"/>
 
Pasukan khusus AU berkualifikasi terlengkap satu satunya di dunia ini butuh pengembangan yang signifikan dari kuantitas, kualitas, karir dan persenjataan modern yang mendesak.