Grogol, Giri, Banyuwangi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Wagino Bot (bicara | kontrib)
OrophinBot (bicara | kontrib)
k Bot: Penggantian teks otomatis (-\bdibulan\b +pada bulan)
Baris 35:
Mayoritas penghuni desa ini adalah orang [[Suku Osing|Osing]], selain itu juga ada yang merupakan [[Suku Jawa]] dan Suku Madura. Mereka kebanyakan memang asli lahir di desa ini. Mayoritas penduduk beragama [[Islam]]. Maka di desa ini bisa banyak ditemui masjid-masjid di setiap kampung.
 
Setiap Malam dibulanpada bulan Ramadhan ditiap kampung ramai akan adanya tadarus alquran, ditiap surau, masjid ataupun rumah warga dilaksanakan tadarus alquran. Dan pada 10 malam terakhir bulan Ramadhan juga diadakan shalat malam bersama untuk menunggu datangnya malam lailatul qodar.
 
Keakraban antar warga didesa grogol terjalin dengan baik terbukti dengan ramainya acara yang diadakan oleh sebuah keluarga. Para bapak membantu pada praproses dengan mengambil daun pisang untuk bungkus makanan pada saat acara, sedangkan para ibu membantu dalam menyiapkan masakan yang akan disuguhkan kepada para tamu kegiatan ini disebut Melabot(Bahasa Using). Tidak hanya sampai disitu hingga acara selesai para ibu masih membantu dalam hal penyiapan makanan dan pembersihan peralatan masak yang telah digunakan. Para Pelabot(sebutan bagi orang yang melabot) tidak meminta imbalan sepeserpun dari orang yang memiliki acara, mereka membantu dengan ikhlas.