Samsam, Kerambitan, Tabanan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Angayubagia (bicara | kontrib)
k update dan memperbaiki
Tag: Suntingan visualeditor-wikitext
Angayubagia (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan visualeditor-wikitext
Baris 5:
|peta =
|foto =
|keterangan =
|provinsi = Bali
|dati2 = Kabupaten
Baris 43 ⟶ 44:
 
<!-- TIDAK ADA REFERENSI
=== Prasasti Sukahet ===
TersebutlahTersebut dalam lontar ``Prasasti Sukahet `` dimulai dari perang Gelgel sejak Pemerintahanpemerintahan ''Yang Mulia Dalem Dimadia'' yang berhasil dipukul oleh ''I Gusti Widia'' alias ''Arya Batan Jeruk''. Sejak kekalahan tersebut, timbullahtimbul kegelisahan diantara putra–putra raja yang masih hidup. Putra-putra raja ini menyusun kekuatan kembali yang dipimpin oleh seorang ksatria bernama Dewa Agung Putra dengan pengikut-pengikutnya antara lain; I Dewa Sumerta, Ki Pasek Kacang Dawa serta seluruh rakyat Sweca Pura. Setelah menyusun strategi peperangan, mulailah Dewa Agung Putra memukul Gelgel yang telah dikuasai oleh Arya Batan Jeruk. Peperangan yang dahsyat ini dimenangkan oleh Dewa Agung Putra yang kemudian langsung memerintah Gelgel dengan gelar Dalem Jambe.
 
Diceritakan, sekembalinya dari medan perang dengan hasil kemenangan yang gemilang, salah seorang pengikut Dalem yaitu I Dewa Sumerta sangat kaget melihat putranya dalam keadaan tenang, malahan sedang bercumbu dengan kekasihnya serta tidak ikut berperang. Murkalah I Dewa Sumerta kepada putranya yang bernama I Dewa Gede Kesa maudan hendak dibunuhnya. Dalam keadaan sengat kritis tersebut, datanglah Ki Pasek Kacang Dawa serta segera melaporkan hal tersebut kepada Raja. Maka Raja meminta kepada I Dewa Sumertaagar anaknya I Dewa Gede Kesa dipindahkan ke Tabanan dengan iringan 20 (dua puluh) panjak yang terdiri dari panjak Ki Pasek Kacang Dawa. Perpindahan ini diterima oleh Raja Tabanan di Banjar Tegal(Tabanan). Setelah lama berdomisili di Banjar Tegal, I Dewa Gede Kesa sudah berkeluarga dan mempunyai putra, pengabdian kepada Raja Tabanan semakin bijaksana karena semakin hari kedewasaan, kecerdasan serta kealiman beliau dalam melaksanakan tugas.
 
Dalam keadaan seperti itu, ada seorang ada seorang Patih Raja Tabanan yang bernama Arya Telabah merasa iri, lalu segera melapor kepada Raja Tabanan serta mengusulkan Putra-Putra Kesatrya ini segera dipindahkan. Tanpa pikir panjang lagi Raja Tabanan menyetujui usul Ki Patih yang mendapat kepercayaan penuh ini. Oleh Raja, Putra Kesatrya ini maunya dipindahkan kedaerah sebelah utara dengan maksud menjadi Tabeng Wijang (benteng) akan tetapi patih yang lain tidak menyetujui, dengan alasan Kesatrya ini akan mudah mencari bantuan ke Klungkung, maka diputuskanlah untuk dipindahkan ke sebelah barat kota.
 
Dalam perjalanan para Kesatrya yang diikuti oleh para abdi, ditemuilah sebuah tempat yang mengepulkan asap dari dalam tanah ( lokasinya di Pura Sada ) tempat ini dianggap sangat utama, maka ditetapkanlah untuk berdomisili di tempat ini, yang bernama hutan Metya atau hutan Ustra. Lama-kelamaan terbentuklah sebuah desa yang berlokasi di sebelah barat sungai Yeh Enu. Dikala sedang giat-giatnya para penghuni memperbaiki kebun dan ladangnya di sela dengan megecel ayam pada waktu istirahat sebagai tradisi waktu itu, maka datanglah seorang Pendeta dari arah barat. Sesampainya di tempat ini ( hutan Ustra ) Pendeta tersebut menaburkan bunga ( ''sari '') dan beras kuning ( ''wija ''). Wija dan Sari ini tidak lain adalah Samsam, yang disertai dengan Puja Pangastuti Om, Swasti Astu, mak mulai saat Wijasari atau Samsam itu ditaburkan, oleh para leluhur tempat atau desa ini dinamai Desa Samsam.
 
Raja Tabanan Cokorda Ngeluwur adalah seorang raja yang alim dan bijaksana, beliau sering turun / berkunjung ke kampung serta sambil memeriksa keadaan. Pada saat beliau berkunjung ke kampung – kampung sebelah barat yang bergunung – gunung dan berlembah curam beliau sering mandeg/beristirahat. Di dataran sebelah barat sungai Yeh Enu beliau mengadakan persalinan/pergantian juru sunggi ( pengusung ) untuk melanjutkan perjalanan beliau ke kampung lain. Terkenallah tempat ini bernama Pesalinan yang lama kelamaan disebut Penyalin.
Baris 92 ⟶ 94:
# Desa Adat Kutuh Kaja.
 
<!--
<!-- == Keadaan Umum Desa Samsam ==
Keadaan Umum Pemerintah Desa Samsam, Kecamatan Kerambitan, Kabupaten Tabanan dengan luasLuas wilayah 373 Ha. Ketinggian tanah dari permukaan laut 250 m,. Curah Hujan 21.605 cm/thntahun yang peruntukannya:
a.Jalan: 9.00 Km
b.Sawah dan Ladang: 319,47 Ha
c.Bangunan Umum : 1.30 Ha
d.Pemukiman / Perumahan : 35.00 Ha
e.Jalur Hijau: -
f.Pekuburan: 2,50 Ha
g.Lain-lain: 5,73 Ha
 
jumlahJumlah Penduduk 3120 jiwa. Laki-laki: 1510 Jiwa Perempuan: 1610 Jiwa Jumlah KK: 857 Kepala Keluarga
Adapun Jumlah Penduduk menurut Mata Pencaharian adalah sebagai berikut:
- Pegawai Negeri Sipil: 400 orang
Baris 124 ⟶ 126:
Saat ini, berdasarkan Laporan Kelian Banjar Dinas penduduk Desa Samsam berjumlah 3.100 orang atau terdiri dari 855 KK. Saat ini fasilitas yang ada di Desa Samsam antara lain: 1 buah Poskesdes yang didirikan pada tahun 2008, yang di tangani oleh tenaga kebidanan 2 orang, 2 buah Sekolah Dasar, 2 Sekolah Taman Kanak-kanak yang ada dibawah Yayasan Cahaya Ibu yang dimiliki oleh Desa Samsam.Untuk tenaga kesehatan di Desa Samsam terdapat beberapa tenaga medis antara lain:
 
Kondisi Geografis:
Dari segi geografis, desa Samsam merupakan daerah pertanian dengan petani padi sebagai mayoritas. Selain itu, daerah ini juga menghasilkan tanaman kebun lainnya seperti kelapa, Kakao dan lain-lain. Selain itu saat ini di masyarakat juga telah terbentuk kelompok-kelompok tani yang pada akhirnya akan bisa meningkatkan pendapatan masyarakat seperti kelompok tani ternak yang telah tergabung dalam Gapoktan yaitu Gapoktan Wija Sari Samsam, yang merupakan Gabungan Kelompok Tani yang ada di Desa Samsam. Gapoktan tidak hanya mewadahi kelompok tani saja, namun dibolehkan anggotanya dari kelompok usaha.
 
Kondisi Demografi:
Dari segi kependudukan jenis pekerjaan masyarakat masih didominasi dari sebagai petani karena masih luasnya lahan pertanian yang ada di wilayah Desa Samsam dan juga sebagian besar generasi mudanya bekerja sebagai karyawan swsta. Pada saat ini, telah menunjukan perubahan profesi atau pekerjaan di masa yang akan datang. Karena kurangnya minat generasi muda untuk meneruskan kegiatan untuk bertani karena hasil yang didapatkan tidak sesuai dengan hasil yang diharapkan untuk memenuhi kebutuhan hidup.
 
Religi, Budaya dan Kesenian:
Dari faktor Relegi sebagian besar masyarakat desa Samsam menganut agama Hindu. Namun dengan kondisi sekarang, terdapatTerdapat beberapa persen saja penduduk yang beragama Islam, Kristen dan Budha. Hal ini dikarenakan adanya penduduk pendatang yang mendiami desa Samsam karena adanya pengembangan perumahan di wilayah Banjar Dinas Kutuh Kelod dan Banjar Dinas Penyalin. Di desa Samsam tidak ada wilayah yang khas seperti di wilayah desa lainnya.
 
Dari segi kesenian ada beberapa tempat di desa Samsam yang hampir merata dimiliki di tiap-tiap Desa Pekraman adat adalah adanya Sekaa Gong. Sanggar Tari maupun Tabuh yaitu Sanggar Tabuh Werdi Sangghita. -->
Baris 137 ⟶ 136:
== Demografi ==
Penduduk desa Samsam sampai dengan tahun 2016 berjumlah 3.551 jiwa terdiri dari 1.750 laki-laki dan 1.801 perempuan dengan [[Sex ratio manusia|sex rasio]] 97,17.<ref name="BPS Kerambitan 2017">{{cite web|url= https://tabanankab.bps.go.id/publication/2017/09/14/08a44f34e33e11ed4b4e3e22/kecamatan-kerambitan-dalam-angka-2017.html |title= Kecamatan Kerambitan dalam Angka 2017 |publisher=Badan Pusat Statistik Indonesia |year=2017 |language=id |access-date= 16 Desember 2018}}</ref>
 
Dari segi kependudukan jenisJenis pekerjaan masyarakat masih didominasi dari sebagai petani karena masih luasnya lahan pertanian yang ada di wilayah Desa Samsam dan juga sebagian besar generasi mudanya bekerja sebagai karyawan swsta. Pada saat ini, telah menunjukan perubahan profesi atau pekerjaan di masa yang akan datang. Karena kurangnya minat generasi muda untuk meneruskan kegiatan untuk bertani karena hasil yang didapatkan tidak sesuai dengan hasil yang diharapkan untuk memenuhi kebutuhan hidup.
 
== Referensi ==