Kasula: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Berkas:0 Vaux-le-Vicomte - Chasuble brodée du XVIIe siècle (2).JPG
Baris 9:
 
Ketika dikenakan sebagai pakaian khusus untuk ibadat di Gereja Barat, sisi samping kasula digulung agar tangan si pemakai dapat digunakan dengan leluasa. Kadang-kadang digunakan pula tali-temali tipis untuk membebat lipatan kasula, dan [[diakon]] dapat membantu imam untuk melipat sisi samping vestimentum ini. Semenjak abad ke-13, muncul kecenderungan untuk memangkas sedikit sisi samping kasula. Sepanjang abad ke-15 dan abad-abad selanjutnya, bentuk kasula sudah menyerupai bentuk kasula pada Zaman Modern, panjang sisi samping kebanyakan kasula tidak lagi semata kaki tetapi hanya sampai ke pergelangan tangan sehingga tidak perlu lagi dilipat-lipat.<ref>{{cite web|last=Tribe |first=Shawn |url=http://thenewliturgicalmovement.blogspot.com/2006/07/on-origin-and-development-of-vestments.html |title=The Development (and Future?) of Vestments in the Roman Rite |publisher=Thenewliturgicalmovement.blogspot.com |date=31 Juli 2006 |accessdate=18 Mei 2013}}</ref>
[[Berkas:0 Vaux-le-Vicomte - Chasuble brodée du XVIIe siècle (2).JPG|thumb|right|GelangKasula bordir abad ke-17, bagian dari koleksi Château de Vaux-le-Vicomte.]]
Bentuk kasula pada penghujung abad ke-16 semakin berbeda dari bentuk kasula tradisional. Sisi lengannya dibuat jauh lebih pendek sehingga hanya menutupi sedikit bagian lengan.{{efn|Bentuk kasula semacam ini biasanya tampak pada lukisan-lukisan yang menggambarkan sosok Santo [[Ignasius Loyola]] dan Santo [[Filipus Neri]], misalnya [[:File:Giovanni Battista Tiepolo 025.jpg|lukisan Santo Filipus Neri karya Giovanni Battista Tiepolo]].}} Perbedaannya dengan bentuk kasula tradisional jauh lebih besar daripada perbedaannya dengan bentuk kasula pada abad ke-19 dan permulaan abad ke-20, manakala ukuran kasula disusutkan sedemikian rupa sehingga bentuknya menyerupai [[skapulir]] lebar, tidak menutupi bagian lengan sama sekali, bahkan sisi depan dan belakangnya juga semakin pendek. Selain itu, agar imam lebih mudah menangkupkan kedua belah tangan pada saat mengenakan kasula dari bahan yang kaku (diberi lapisan dalam dan dihiasi dengan banyak sekali sulaman), sisi depan kasula abad ke-19 dan awal abad ke-20 ini kian dipangkas sehingga membuatnya tampak mirip bentuk badan biola, dan oleh karena itu sering kali disebut "kasula biola". Kasula-kasula berbentuk skapulir sering kali diperindah dengan corak-corak hiasan, terutama pada sisi belakangnya. Corak-corak hiasan ini menampilkan gambar [[salib Kristen]] atau gambar salah satu [[orang kudus]]. Bahan-bahan sandang mewah seperti sutra, kain emas, atau songket digunakan untuk membuat kasula, teristimewa kasula-kasula yang dibuat khusus untuk dikenakan pada hari-hari raya.