Institut Teknologi Bandung: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
NFarras (bicara | kontrib)
→‎Kampus: Jatinangor
Ikhlasul Amal (bicara | kontrib)
→‎Alumni: Tambahkan Suyadi, pencipta Si Unyil
Baris 63:
|catatan = Logo ITB<ref name=sk324/><ref>[http://www.itb.ac.id/gallery/album/1 Logo ITB.]</ref>
}}
'''Institut Teknologi Bandung''' ('''ITB''') ([[Aksara Sunda]]: {{sund|ᮄᮔ᮪ᮞ᮪ᮒᮤᮒᮥᮒ᮪ ᮒᮨᮊ᮪ᮔᮧᮜᮧᮌᮤ ᮘᮔ᮪ᮓᮥᮀ}}) adalah sebuah [[perguruan tinggi negeri]] yang berkedudukan di [[Kota Bandung]]. Nama ITB diresmikan pada tanggal [[2 Maret]] [[1959]]<ref name=sk267/>. Sejak tanggal 14 Oktober 2013 ITB menjadi Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (PTN BH) yang memiliki otonomi pengelolaan dalam akademik dan nonakademik.<ref name="pp65">Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2013 tentang STATUTA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG.</ref> ITB telah memiliki 27 program studi yang terakreditasi secara internasional (sebelas dari [[:en:ABET|ABET]], sebelas dari ASIIN).<ref name=abet/><ref name="abetitb">[http://main.abet.org/aps/AccreditedProgramsDetails.aspx?OrganizationID=7120 ''Accredited Programs ABET - ITB''.]</ref><ref name="spm">[http://www.spm.itb.ac.id/?page_id=248&lang=en Status Akreditasi Internasional Prodi ITB.]</ref>
 
[[Kampus ITB Ganesha|Kampus utama ITB]] saat ini merupakan lokasi dari sekolah tinggi teknik pertama di [[Indonesia]]{{refn|group=note|name=jul|Pada tanggal 3 Juli 1920 '''sekolah tinggi pertama''' di Hindia Belanda, yaitu ''Technische Hoogeschool'' (Sekolah Tinggi Teknik), yang dikenal dengan singkatan namanya THS didirikan di Bandung.<ref name=som>Somadikarta, S. (1999). ''Tahun emas Universitas Indonesia'', Jilid 1: Dari Balai ke Universitas. Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia (UI-Press).</ref>{{Rp|6}}}} sekaligus lembaga pendidikan tinggi pertama di [[Hindia Belanda]].{{refn|group=note|name=reed|''“… En reeds in het volgende jaar, in Juli 1920, werd de Technische Hoogeschool (TH), Indië's eerste instelling voor Hooger Onderwijs, plechtig geopend.''” Terjemahan: “… Dan pada tahun berikutnya, pada bulan Juli 1920, Sekolah Tinggi Teknik yang merupakan '''institusi pendidikan tinggi pertama''' di [[Hindia Belanda]] diresmikan.”<ref name=hoe>{{nl}} [http://62.41.28.253/cgi-bin/imageserver/imageserver.pl?oid=FFHBID19410901-001-1941-0008&key=&getpdf=true ''Hoe het groide: Het onderwijs in Nederlandsch-Indië'', Januari-Februari 1941.]</ref>{{rp|26}}}} Walaupun masing-masing institusi pendidikan tinggi yang mengawali ITB memiliki karakteristik dan misi masing-masing, semuanya memberikan pengaruh dalam perkembangan yang menuju pada pendirian ITB.
Baris 87:
Pada masa penjajahan Jepang, upaya untuk membuka kembali perkuliahan [[TH Bandung]] ditolak secara tegas, namun kegiatan penelitian di laboratorium-laboratorium yang ada di kampus [[TH Bandung]] diizinkan. Komunitas laboratorium tersebut dinamakan ''[[Bandung Kogyo Daigaku#Institute of Tropical Scientific Research|Institute of Tropical Scientific Research]]'' (Lembaga Penelitian Ilmiah Tropis) yang diawaki oleh banyak staf akademik [[TH Bandung]].
 
Pada tanggal 1 April 1944, THS dibuka kembali oleh Pemerintah Militer Jepang dengan nama {{Nihongo|バンドン工業大学|Bandung Kōgyō Daigaku}}<ref name="saka">Sakri, A. (1979a). ''Dari TH ke ITB: Kenang-kenangan lustrum keempat 2 Maret 1979'', Jilid 1: Selintas perkembangan ITB. Bandung: Penerbit ITB.</ref>{{rp|26}} setelah ditutup sejak 8 Maret 1942 dengan menyerahnya Hindia Belanda di Kalijati. ''[[Bandung Kogyo Daigaku#Bandoeng Koogyo Daigaku|Bandoeng Koogyo Daigaku (BKD)]]'' membuka tiga bagian yaitu Teknik Sipil (''Dobubuka''), Teknik Kimia (''Oyakagabuka''), Listrik dan Mesin (''Denki dan Kikaika''). Lama studi untuk menjadi insinyur ''(kogakusi)'' adalah tiga tahun, mengikuti kurikulum yang diterapkan di ''Tokyo Kogyo Daigaku (Tokyo Institute of Technology)'' pada masa itu.
 
Kemudian pada masa kemerdekaan Indonesia, pada bulan Agustus 1945, namanya diubah menjadi [[Sekolah Tinggi Teknik Bandung]] (STT Bandung) yang membuka tiga bagian yaitu Bagian Bangunan Jalan dan Air, Bagian Kimia, dan Bagian Mesin dan Listrik dengan lama studi empat tahun. Pada tahun 1946, STT Bandung dipindahkan ke [[Yogyakarta]] namun karena serbuan tentara Belanda ke Yogyakarta, pada tanggal 19 Desember 1948 STT Bandung di Yogyakarta terpaksa ditutup. Beberapa waktu kemudian sekolah itu dibuka kembali pada tahun 1949 dengan hanya menyelenggarakan Bagian Sipil saja dan menjadi cikal bakal lahirnya Fakultas Teknik [[UGM|Universitas Gadjah Mada]].
Baris 123:
== Kampus ==
{{utama|Kampus ITB Ganesha}}
Menyadari akan keterbatasan lahan Kampus Ganesha dikaitkan dengan meningkatnya kebutuhan sarana dan prasarana untuk mewujudkan visi akademiknya, maka pada sekitar tahun 2010 diterapkanlah kebijakan ITB multikampus yang memunculkan istilah '''"'''On-G campus" dan "Off-G campus'''"'''. Istilah "On-G campus" merujuk pada [[Kampus ITB Ganesha]] sedangkan kampus-kampus ITB di luar itu disebut sebagai "Off-G campus". Kampus ITB Off-G yang sudah terwujud dan mulai dibangun adalah [[Kampus ITB Jatinangor]].<ref name="data2014">[http://www.itb.ac.id/about-itb/Data_dan_Informasi_ITB_2014.pdf Data dan Informasi Institut Teknologi Bandung tahun 2014: Lampiran Pidato Rektor yang disampaikan pada Dies ITB ke-56 tanggal 2 Maret 2015.]</ref>{{rp|9}} "ITB Off-G campus" lainnya yang sedang direncanakan adalah Kampus ITB Bekasi dan Kampus ITB Walini.
 
Asrama mahasiswa, perumahan dosen, dan kantor pusat administrasi tidak terletak di kampus utama namun masih dalam jangkauan yang mudah untuk ditempuh. Fasilitas yang tersedia di kampus di antaranya toko buku, kantor pos, kantin, bank, dan klinik.
Baris 149:
# Program Studi Teknik Industri (2014);
# Program Studi Teknik Informatika (2014);
# Program Studi Teknik Perminyakan (2015);<ref name="itb170815">{{cite web |url=http://www.itb.ac.id/news/4829.xhtml|title=Teknik Sipil ITB: Akreditasi ABET, Kado Kemerdekaan untuk Mahasiswa|date=17 Agustus 2015|work=itb.ac.id|accessdate=17 Agustus 2015}}</ref>
# Program Studi Teknik Sipil (2015).<ref name=itb170815/>
# Program Studi Teknik Pertambangan (2017);
Baris 156:
#Program Studi Teknik Tenaga Listrik (2018).[https://spm.itb.ac.id/prodi-s1-teknik-telekomunikasi-dan-s1-teknik-tenaga-listrik-terakreditasi-abet/]
 
Sampai dengan tahun 2018 dari seluruh perguruan tinggi dan fakultas teknik di Indonesia, 13 program studi di ITB, satu program studi di ITS, satu program studi di [[IPB]], satu program studi di UII, dan tiga program studi di Universitas Bina Nusantara yang memiliki akreditasi ABET. Dengan diraihnya akreditasi ABET merupakan jaminan bagi para calon mahasiswa dan orang tua untuk memilih institusi pendidikan yang berkualitas baik secara nasional maupun internasional.<ref name="abet">[http://www.republika.co.id/berita/pendidikan/berita-pendidikan/12/09/07/m9z2xw-prodi-teknik-kimia-dan-fisika-itb-raih-akreditasi-abet-as Prodi Teknik Kimia dan Fisika ITB Raih Akreditasi ABET AS.]</ref>
 
Dengan akreditasi ABET tersebut, lulusan ITB mulai tahun 2012 akan mendapatkan ijazah tak hanya akreditasi BAN-PT tetapi juga terdapat logo ABET yang membuktikan bahwa lulusan ITB telah terdidik dengan standar internasional, tidak hanya terlembaga tetapi juga telah tersertifikasi secara resmi.<ref name=abet/>
Baris 162:
Adanya akreditasi ini juga manfaatnya dapat dirasakan oleh para pengguna lulusan ITB. Anak didik ITB memiliki standar profesional kerja yang dapat disamakan dengan lulusan luar negeri ternama. Sehingga perusahaan penerima mereka dapat lebih yakin terhadap almamater mereka.<ref name=abet/>
 
Pada tahun 2013 program studi Kimia FMIPA telah meraih akreditasi internasional dari ''The Royal Society of Chemistry'' (RSC) yang merupakan lembaga akreditasi terkemuka di Inggris (UK);<ref name="rsc">[http://usm.itb.ac.id/akreditasi.htm Program studi kimia ITB terakreditasi internasional dari RSC, Inggris.]</ref> program studi Arsitektur SAPPK mendapatkan akreditasi dari ''Korea Architectural Acrcediting Board'' (KAAB); program studi Teknik Geodesi FITB mendapatkan akreditasi dari AUN-QA; program studi MBA, Sekolah Bisnis dan Manajemen mendapatkan akreditasi dari ABEST21; program studi Teknik Metalurgi mendapatkan akreditasi dari ''Japan Accreditation Board for Engineering Education'' ([https://jabee.org/en/accreditation/program JABEE]).<ref name=spm/>
 
Pada tahun 2015 tujuh program studi dari lingkungan FMIPA, SITH, dan Sekolah Farmasi mendapatkan akreditasi dari [http://www.asiin-ev.de/pages/en/asiin-e.-v.php ASIIN e. V.]. Hingga tahun 2019, ITB telah memiliki 14 program studi yang terakreditasi ASIIN e. V., yaitu:<ref name=spm/>
Baris 181:
 
== Selektivitas ==
Seleksi penerimaan mahasiswa ITB dilakukan secara ekslusif melalui seleksi secara nasional. Dalam sejarahnya, ITB adalah universitas yang paling selektif bukan saja di dalam negeri tetapi juga di dunia. Pada tahun 2000, survei Asiaweek mencatat bahwa untuk seleksi penerimaan mahasiswa ITB menduduki ranking pertama di Asia.<ref name="asia2000">{{en}} [http://edition.cnn.com/ASIANOW/asiaweek/features/universities2000/scitech/21.html Bandung Institute of Technology: Science and Technology Schools.]</ref> Pada tahun 2008, tingkat penerimaan agregat (aggregate admission rate) ITB adalah 4%, lebih rendah (lebih selektif) daripada Harvard pada tahun yang sama, yakni 9%.
 
Pada tahun 2013, tergantung Falkutas yang bersangkutan, tingkat penerimaan di ITB berkisar antara 3.5-6.3%,<ref>[http://www.scribd.com/doc/176278507/Data-Keketatan-Itb-2013 Data Keketatan ITB-2013.]</ref> setara dengan Stanford (5.7%) dan Harvard (5.8%) dan lebih selektif dari Yale (6.9%), Princeton (7.4%), dan MIT (8.3%).<ref>{{en}} [http://colleges.usnews.rankingsandreviews.com/best-colleges/rankings/lowest-acceptance-rate Top 100 – Lowest Acceptance Rates.]</ref>
Baris 191:
!'''Tahun'''!!'''Ranking 1'''!!'''Ranking 2'''!!'''Ranking 3'''!!'''Ranking 4'''!!'''Ranking 5'''!!'''Keterangan'''
|-
||2007||ITB (808,82)||[[UI]] (762,85)||[[Unair]] (723,01)||[[ITS]] (719,70)||[[UGM]] (673,52)||<small>[[SNMPTN]] IPA</small><ref name="beberapa">[http://www.itb.ac.id/files/74/20090908/Pidato%20Rektor%20ITB%20pada%20Temu%20Awal%20Tahun%202009-2010.pdf "Beberapa informasi tentang ITB" oleh Rektor ITB pada Temu Awal Tahun Akademik 2009/2010 tanggal 31 Agustus 2009.]</ref>
|-
||2008||ITB (826,01)||[[UGM]] (774,09)||[[Unair]] (742,60)||[[UI]] (732,20)||[[ITS]] (709,86)||<small>[[SNMPTN]] IPA</small><ref name=beberapa/>
Baris 197:
||2009||ITB (92,54)||[[UGM]] (88,88)||[[UI]] (87,11)||[[ITS]] (83,55)||[[Unair]] (83,36)||<small>[[SNMPTN]] IPA</small><ref name=beberapa/>
|-
||2010||ITB (92,85)||[[UI]] (91,86)||[[UGM]] (90,91)||[[ITS]] (87,49)||[[Unair]] (87,36)||<small>[[SNMPTN]] IPA</small><ref name="rinmur2014">[https://rinaldimunir.wordpress.com/2014/01/08/passing-grade-rata-rata-10-besar-ptn-pada-snmptnsbmptn-2010-2013/ Passing Grade Rata-rata 10 Besar PTN pada SNMPTN/SBMPTN 2010-2013.]</ref>
|-
||2011||ITB (95,01)||[[UI]] (93,37)||[[ITS]] (87,21)||[[IPB]] (87,13)||[[Unair]] (85,93)||<small>[[SNMPTN]] IPA; Urut 6-10 adalah [[UGM]] (85,32); [[UIN Sunan Ampel]] (83,96); [[Unpad]] (83,71); [[UNS]] (82,94); [[USU]] (81,00).</small><ref name=rinmur2014/>
Baris 242:
== Rektor ==
{{utama|Daftar Rektor Institut Teknologi Bandung}}
* Prof. Ir. R. [[Soemono]] (2 Maret 1959-1 November 1959)<ref group="note" name="presidium">Ketua Presidium: Prof. Ir. [[Soemono]]; Anggota: Prof. Ir. [[Goenarso]]; Prof. dr. [[Djoehana Wiradikarta]] (Ketua/Dekan FIPIA UI Bandung); Prof. Ir. [[Soetedjo]] (Ketua/Dekan FT UI Bandung); Panitera: Prof. Dr. Ir. R. M. [[Soemantri Brodjonegoro]] (Ketua Jurusan Teknologi Kimia).</ref>
* Prof. Ir. R. [[Otong Kosasih]] (1 November 1959-20 April 1964)
* Ir. R. [[Ukar Bratakusumah]] (14 April 1964-22 Februari 1965)<ref>http://www.itb.ac.id/news/46 ITB News Portal, 13 Maret 2003, ''Mantan Rektor ITB , Ir. Ukar Bratakusumah Meninggal''</ref>
Baris 248:
* Prof. Dr. [[Doddy Achdiat Tisna Amidjaja]] (1969-7 Desember 1976)
* Prof. Dr. Ing. [[Iskandar Alisjahbana]] (7 Desember 1976-14 Februari 1978)
* Dr. [[Soedjana Sapi'ie]] (16 Februari 1978-30 Mei 1979)<ref group="note" name="rektorium">Ketua Rektorium: Dr. [[Soedjana Sapi'ie]]; Anggota: Prof. Dr. [[Moedomo Soedigdomarto]]; Prof. Ir. [[Wiranto Arismunandar]], MSME; Ir. [[Djuanda Suraatmadja]].</ref>
* Prof. Dr. [[Doddy Achdiat Tisna Amidjaja]] (30 Mei 1979-22 November 1980)<ref group="note" name="pjs">Pejabat Sementara.</ref>
* Prof. [[Hariadi Paminto Soepangkat]], Ph.D. (22 November 1980-12 Desember 1988)
* Prof. Ir. [[Wiranto Arismunandar]], MSME (12 Desember 1988-7 Maret 1997)
Baris 559:
* [[Sudjiwo Tedjo]], Seniman, Budayawan
* [[Suharna Surapranata]], mantan [[Menteri Negara Riset dan Teknologi Republik Indonesia]] [[Kabinet Indonesia Bersatu II]]
* [[Suhono Harso Supangkat]], Staf Pengajar ITB
* [[Suyadi]], pencipta [[Si Unyil]], sebuah film seri televisi Indonesia
* [[Syafruddin Arsjad Temenggung]], Mantan Kepala BPPN
* [[Syarifah Dwi Rahma]], jurnalis [[NET.]]
Baris 575 ⟶ 576:
* [[Zuhal]], mantan Menteri Riset & Teknologi, mantan Dirut PLN
{{end-col}}
 
 
== Prestasi ==