Hubungan Sunni dengan Syiah: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Perubahan kosmetika
Tag: Dikembalikan PAWS [1.2]
Perbaikan kesalahan informasi
Tag: Dikembalikan Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 1:
Apa Perbedaan Suni dan Syiah?
{{Islam}}
 
Dua aliran tersebut muncul setelah Nabi Muhammad wafat pada 632 Masehi. Beliau wafat tanpa sempat menunjuk seorang pengganti untuk memimpin umat Muslim, dan muncul perdebatan siapa yang pantas menjadi pemimpin agama yang ketika itu masih baru dan berkembang pesat.
'''[[Islam Sunni]]''' dan '''[[Islam Syiah|Syiah]]''' adalah dua [[mazhab]] besar dalam [[Islam]]. Kurang mesranya hubungan antara Sunni dan Syiah berlangsung sudah sejak dulu kala. Konon ketidak mesraan ini dilatar belakangi oleh perbedaan persepsi dalam praktik peribadatan, dll. Sunni sebagai penganut ajaran Islam yg pertama menganggap ajaran Syiah menyimpang dari apa yg diajarkan oleh [[Muhammad]], sebaliknya Syiah menganggap ajaran merekalah yang benar. Kemudian, perbedaan pandangan ini menimbulkan diskriminasi dalam banyak bidang kehidupan. Wilayah yang mayoritas penduduknya Sunni katanya mengucilkan kaum minoritas (Syiah), dan begitu sebaliknya, wilayah yang mayoritas penduduknya Syiah mengucilkan kaum Sunni. Demikian pula dalam Pemerintahan. Pemerintah yang berkuasa memperlakukan cara cara diskriminatif terhadap kaum yang dikuasai.
 
Sebagian meyakini bahwa pemimpin yang baru harus dipilih lewat konsensus; yang lain mengatakan hanya keturunan Nabi yang pantas menjadi khalifah. Maka ditunjuklah sahabat Nabi yang paling dipercaya, Abu Bakar, walaupun sebagian beranggapan tongkat estafet seharusnya diserahkan kepada Ali, sepupu sekaligus menantu Nabi.
Pergesekan antara kedua kelompok ini (di [[Timur Tengah]]), dimanfaatkan oleh pihak luar untuk kepentingan politik mereka dengan cara mengadu domba.
 
Ali pada akhirnya memang menjadi khalifah setelah dua pengganti Abu Bakar meninggal karena dibunuh.
 
Setelah Ali juga dibunuh musuh-musuhnya, dengan sebuah pedang beracun di sebuah masjid di Kufa yang sekarang menjadi Irak, dua putranya Hasan dan Hussein menjadi khalifah. Namun Hussein dan banyak kerabatnya kemudian dibunuh di Karbala, Irak, pada 680. Wafatnya Hussein sebagai syuhada menjadi penguat bagi mereka yang meyakini bahwa Ali adalah khalifah penerus langsung Nabi. Para pengikut ini kemudiah dikenal sebagai kelompok Syiah, kependekan dari frase "Syiah Ali", atau para pengikut Ali.
 
Kata Suni berasal dari frase "Ahl al-Sunna", orang-orang yang mengikuti sunah Rasul. Kelompok Suni menganggap tiga kalifah pertama sebelum Ali sebagai penerus dan penyampai Sunah Rasul yang sesungguhnya. Para penguasa Suni juga mampu memperluas kekhalifahan hingga ke Afrika Utara dan Eropa. Kekhalifahan terakhir terhenti seiring runtuhnya Kerajaan ottoman para Perang Dunia I.
 
Apa perbedaan dua aliran itu?
Aliran Suni dan Syiah masing-masing memiliki spektrum yang sangat luas tentang doktrin, opini, dan ajaran. Dalam banyak aspek tentang Islam, mereka sependapat, yaitu hanya ada satu Allah, Muhammad adalah nabi terakhir dan Alquran adalah kitab suci terakhir.
 
Namun ada banyak hal yang membuat kedua pihak berbeda pendapat. Syiah menganggap Ali dan para pemimpin sesudahnya sebagai Imam. Sebagian besar menganggap ada 12 Imam, yang terakhir adalah seorang bocah laki-laki yang diyakini menghilang setelah ayahnya dibunuh.
 
Di era modern, perbedaan dua aliran itu meningkat dalam geopolitik. Sebuah survei menunjukkan bahwa 40% pengikut Suni tidak menganggap Syiah sebagai Islam.
 
Berita terkait:
 
Bahrain Juga Putus Hubungan Diplomatik dengan Iran
 
Arab Saudi Putus Hubungan Diplomatik dengan Iran
 
Pemimpin Besar Iran Unggah Karikatur ini
 
Maliki: Eksekusi al-Nimr Bisa Jatuhkan Rezim Kerajaan Saudi
 
Buntut Eksekusi, Kedutaan Saudi di Iran Diserang
 
Siapa yang paling dominan?
Dari sekitar 1,6 miliar umat Muslim di dunia, sekitar 85% adalah pengikut Suni. Indonesia memiliki populasi Suni terbesar di dunia, Iran dihuni kelompok Syiah terbesar di muka bumi.
 
Kaum Suni tersebar di dunia Arab, dan juga Turki, Pakistan, India, Bangladesh, dan Malaysia. Sementara itu selain Iran, mayoritas Syiah juga berada di Iraq dan Bahrain. Arab Saudi menguasai tempat paling suci Islam di Mekkah dan Medinah. Sedangkan tempat ziarah Syiah adalah Karbala, Kufa dan Najaf di Irak.
 
Di Timur Tengah, Saudi dan Iran kerap muncul sebagai pihak yang berseberangan. Di Yaman, para pemberontak Syiah atau kelompok Houthi menggulingkan pemerintahan Suni, dan memicu invasi oleh koalisi pimpinan Saudi.
 
Di Suriah, yang mayoritas dihuni kaum Suni, sekte Syiah Alawite yang dianut Presiden Bashar al-Assad mempertahankan kekuasaan di tengah berlangsungnya perang saudara. Iran terjun ke medan perang membantu al-Assad, sedangkan Saudi berulangkali menyerukan agar al-Assad mundur. Dan di Irak, konflik pemerintah yang beraliran Syiah melawan masyarakat yang beraliran Suni memberi peluang bagi masuknya Islamic State.
 
Penulis: Heru Andriyanto / HA
Sumber: BeritaSatu.com
 
== Lihat pula ==