Peternakan bulu: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Sunting isi |
sunting isi |
||
Baris 1:
[[Berkas:MinkFarmWisconsin2007.jpg|jmpl|Peternakan
[[Berkas:Ferma norek w Polsce.jpg|jmpl|
'''Peternakan bulu atau rambut hewan''' adalah praktik membiakkan atau memelihara hewan spesies tertentu dengan tujuan untuk dimanfaatkan rambutnya sebagai bahan-bahan industri.<ref>{{Cite web|url=https://www.furfreealliance.com/fur-farming/|title=Fur Farming - Animal Welfare Problems|website=Fur Free Alliance|language=en-CA|access-date=2020-08-02}}</ref> Beberapa spesies hewan yang paling sering dieksploitasi dalam perdagangan rambut yaitu cerpelai, chinchilla, kelinci, rubah, dan juga koyote.<ref>{{Cite web|url=https://www.animalsaustralia.org/issues/fur.php|title=Fur|website=www.animalsaustralia.org|language=en|access-date=2020-08-04}}</ref><ref>{{Cite web|url=https://www.bbc.com/earth/story/20150930-the-furriest-animal-in-the-world|title=The furriest animal in the world|last=Davies|first=Ella|website=www.bbc.com|language=en|access-date=2020-08-04}}</ref>
Rambut yang berasal dari hewan alam liar tidak dianggap sebagai rambut hewan yang dibudayakan, malah sebaliknya dikenal sebagai "rambut hewan liar". Sebagian besar rambut hewan yang digunakan oleh berbagai penjuru dunia dihasilkan oleh para petani Eropa.<ref name=":1">{{Cite web|url=https://www.grammarphobia.com/blog/2019/04/fur-hair.html|title=Why foxes have fur, horses hair|date=2019-04-12|website=Grammarphobia|language=en-US|access-date=2020-08-04}}</ref>
== Sejarah ==
Pada zaman Batu, orang biasanya menguliti hewan untuk diambil rambutnya dan digunakan sebagai alat pelindung diri, karena ketika itu mereka tidak memiliki kain. Selain itu, sebagian besar kulit hewan yang mereka gunakan tersebut berasal dari hewan yang telah mereka bunuh untuk dijadikan sebagai makanan dan keperluan lainnya. Tujuan mereka mengambil rambut hewan tersebut adalah untuk dijadikan pelindung diri ketika musim dingin, sehingga mereka dapat terhindar dari penyakit [[hipotermia]].<ref>{{Cite web|url=https://web.archive.org/web/20110713004402/http://www.iftf.com/publctns/4849Intls_eEng.pdf|title=Wayback Machine|date=2011-07-13|website=web.archive.org|access-date=2020-08-02}}</ref> Sementara praktik peternakan rambut yang sering terjadi saat ini menggunakan hewan yang bahkan masih tergolong muda untuk dibunuh dan diambil rambutnya. Dalam beberapa kasus, hewan yang telah dibunuh dikirim ke kebun binatang untuk dijadikan sebagai makanan.<ref name=":2">{{Cite web|url=https://sentientmedia.org/fur-farming/|title=Fur Farming: The Barbaric Practice They Want to Keep Hidden|last=Lingel|first=Grant|date=2018-12-14|language=en-US|access-date=2020-08-03}}</ref>
== Spesies hewan ==
[[Berkas:Felis catus (Domestic cat) fur skins.jpg|jmpl|
Cerpelai dan rubah merupakan spesies hewan yang paling sering
Rakun, berang-berang, anjing laut dan beruang juga termasuk hewan yang di eksploitasi untuk diambil rambut atau bulunya. Hewan yang memiliki ukuran tubuh yang lebih besar cenderung memiliki rambut yang lebih banyak. Rambut yang lebih banyak tersebut tentu akan memberikan lebih banyak keuntungan juga bagi para peternak rambut. Akan tetapi rambut yang didapatkan dari hewan seperti beruang lebih sering disebut "rambut liar", karena hewan-hewan tersebut tidak dibudidayakan, melainkan diburu.
Baris 25:
==== Hilangnya keanekaragaman hayati ====
Perdagangan rambut atau bulu hewan memiliki dampak parah terhadap keanekaragaman hayati dan dapat mengakibatkan spesies hewan menjadi langka atau bahkan punah.<ref>{{Cite web|url=https://www.furfreealliance.com/impact-on-biodiversity/|title=Impact on biodiversity|website=Fur Free Alliance|language=en-CA|access-date=2020-08-04}}</ref><ref>{{Cite web|url=https://www.furfreealliance.com/wp-content/uploads/2019/06/Impact-on-biodiversity-1.pdf|title=IMPACT ON BIODIVERSITY|last=|first=|date=|website=www.furfreealliance.com|access-date=04-08-2020}}</ref>
== Lihat pula ==
|