Malu: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1:
{{emosi}}
[[Berkas:WLANL75 - MicheleLovesArtMusée Rodin - MuseumÈve Boijmansau Vanrocher, Beuningengrand -modèle Eva na de zondeval,Auguste Rodin.jpg|jmpl|ka|[[Hawa]] menutupi tubuhnya dan menundukkan kepalanya karena rasa malu [[Auguste Rodin|Rodin's]] ''Eve after the [[Kejatuhan manusia|Fall]]''. ]]
 
'''Malu''' adalah salah satu bentuk emosi manusia.<ref name="Lewis"/> Malu memiliki arti beragam, yaitu sebuah [[emosi]], [[pengertian]], [[pernyataan]], atau [[kondisi]] yang dialami [[manusia]] akibat sebuah tindakan yang dilakukannya sebelumnya, dan kemudian ingin ditutupinya.<ref name="helen"/> Penyandang rasa malu secara alami ingin menyembunyikan diri dari orang lain karena perasaan tidak nyaman jika perbuatannya diketahui oleh orang lain.<ref name="helen">{{Citation |last= Lewis |first= Helen B. |title=Shame and guilt in neurosis |publisher=International University Press, New York |year= 1971 |isbn= 0-8236-8307-9 |page=63 }}</ref> Dalam beberapa buku, misalnya buku berjudul ''Shame: Theory, Therapy, Theology'' karya Stephen Pattison dan ''Shame: Exposed Self'' karya Michael Lewis, malu identik dengan perasaan yang dialami [[Hawa]] di [[Surga]] ketika ia habis melanggar perintah Tuhan untuk tidak memakan buah [[Khuldi]].<ref name="Pattinson">{{en}}Stephen Pattinson., Shame: Theory, Therapy, Theology, New York: Cambridge University Press, 2000, Hal. 229-237</ref><ref name="Lewis">{{en}}Michael Lewis, Shame: Exposed Self, New York: The Free Press, 1992, Hal. 1-7</ref> Pada saat itu dikisahkan Hawa merasa malu karena dia sadar bahwa dirinya telanjang setelah ia melakukan perbuatan [[dosa]], yaitu memakan buah khuldi yang dilarang oleh Tuhan sendiri.<ref name="Lewis"/><ref name="Pattinson"/>