Jalur kereta api Sumari–Gresik–Kandangan: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Perubahan kosmetika |
RaFaDa20631 (bicara | kontrib) Ref |
||
Baris 63:
}}
'''Jalur kereta api Sumari–Gresik–Kandangan''' adalah jalur cabang [[rel]] [[kereta api]] yang menghubungkan [[Stasiun Sumari]] dengan [[Stasiun Kandangan]] melalui [[Stasiun Indro]]-[[Stasiun Gresik]] yang dibangun oleh [[Nederlands-Indische Spoorweg Maatschappij|NIS]]
Saat ini ruas yang masih aktif adalah ruas dari Stasiun Kandangan-Stasiun Indro, jalur tersebut hanya melayani [[kereta api barang]] peti kemas, angkutan [[Petrokimia Gresik|Petrokimia]], dan angkutan [[semen]], tetapi pada [[Februari]] [[2010]] layanan kereta semen tersebut terhenti karena masa kontrak dengan [[Semen Gresik]] telah habis dan tidak diperpanjang.
== Segmen Kandangan–Indro ==
[[Berkas:Stasiun Indro 1101.JPG|jmpl|ka|200px|Stasiun Indro]]
Ke arah [[barat]] Stasiun Kandangan, setelah melewati [[jembatan]] [[sungai]] kecil, rel bercabang dan menikung ke [[kanan]] 75°
Pada Agustus 2010, rel di ruas Kandangan–Indro telah diperbaiki dan diperbagus dengan mengganti rel ukuran R25 dan R33 dengan bantalan kayu dan besi menjadi R42 dengan bantalan beton. Sayangnya, peningkatan jalur kereta api ini sempat diwarnai ricuh dari warga bantaran rel yang menuntut adanya kompensasi dari PT KAI terkait proyek ini.<ref>{{Cite web|url=https://regional.kompas.com/read/2010/09/24/20403258/Warga.Indro.Tuntut.Kompensasi.dari.PT.KA|title=Warga Indro Tuntut Kompensasi dari PT KA|last=Media|first=Kompas Cyber|website=KOMPAS.com|language=id|access-date=2020-07-22}}</ref>
=== Percabangan Indro–Pabrik PT Semen Gresik ===▼
Ke arah [[utara]] [[Stasiun Indro]], jalur menikung ke arah [[kiri]], kemudian melewati di atas Jalan Kapten Dharmo Sugondo, kemudian melewati Jalan Kapten Dulasim, sejajar dengan Jalan Ibrahim Zahier, melewati di bawah Jalan Veteran dan akhirnya memasuki kompleks pabrik PT [[Semen Gresik]]. Dulunya, KA angkutan semen yang melewati jalur ini merupakan denyut nadi utama dari jalur Kandangan-Indro, tetapi pada [[Februari 2010]], layanan angkutan semen ini terhenti total karena waktu kontrak telah habis dan tidak diperpanjang. Kini kondisi rel Indro-Pabrik PT Semen Gresik sangat memprihatinkan. Banyak bagian rel yang telah hilang dan di [[perlintasan sebidang|perlintasan KA]] hampir semua bagian rel sudah ditutupi [[aspal]], tetapi bekas jalur kereta ini masih dapat dilihat di aplikasi [[Google Earth]].▼
Stasiun Indro sempat diaktifkan lagi untuk melayani pemberangkatan kereta api peti kemas pada tanggal 9 September 2016.<ref>{{Cite web|url=https://bisnis.tempo.co/read/803180/kai-daop-8-surabaya-hidupkan-lagi-stasiun-indro-gresik|title=KAI Daop 8 Surabaya Hidupkan Lagi Stasiun Indro Gresik|last=Widayati|first=Rully|date=2016-09-09|website=Tempo|language=en|access-date=2019-09-07}}</ref> Namun, kereta api ini dihentikan operasinya sejak April 2017 karena tunggakan yang belum dibayar oleh pihak pengelola jasa angkutan peti kemas kepada PT KAI.<ref>{{Cite news|url=|title=Banyak Tunggakan, Stasiun Stop Operasi|last=|first=|date=2017-08-02|work=Jawa Pos|access-date=}}</ref>
Pada bagian awal, jalur ini masih satu arah dengan jalur menuju pabrik PT Semen Gresik, tetapi setelah melewati Jalan Kapten Dulasim, jalur rel menikung ke kanan, melewati Jalan Kapten Dulasim lagi, melewati Jalan Panglima sudirman dan mengarah ke wilayah [[Karangturi, Gresik, Gresik|Karangturi]]. Kemudian rel bercabang ke kiri, melewati Jalan Tri Dharma dan masuk ke dalam kompleks pabrik PT Petrokimia. Di sebelah utara juga ada rel cabang menuju gudang pelabuhan di daerah [[Tlogopojok, Gresik, Gresik|Tlogopojok]]. Tahun 2013, jalur ini telah direaktivasi kembali untuk angkutan pupuk, tetapi saat ini jalur ini kembali nonaktif.▼
== Segmen nonaktif Indro–Gresik–Sumari ==
[[Berkas:Stasiun Gresik 1101.JPG|jmpl|ka|200px|Stasiun Gresik]]
Ruas Sumari–Gresik dibuka pada 1 Juni 1902 dengan panjang 13,5 km.<ref>{{Cite book|url=https://www.worldcat.org/oclc/38898570|title=Perkembangan kota dan arsitektur kolonial Belanda di Surabaya, 1870-1940|last=Handinoto.|date=1996|publisher=Diterbitkan atas kerjasama Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Kristen PETRA Surabaya dan Penerbit ANDI Yogyakarta|isbn=9795333739|edition=Ed. 1., cet. 1|location=Yogyakarta|oclc=38898570}}</ref><ref>{{Cite book|title=Encyclopaedie van Nederlandsch-Indië|last=Paulus|first=Jozlas dkk.|publisher=M. Nijhoff|year=1921|isbn=|location=|pages=}}</ref><ref>{{cite book|title=Archiv Für Eisenbahnwesen|year=1935|volume=58}}</ref>
Ke arah utara Stasiun Indro, jalur mengarah ke utara dan sedikit ke barat dan menuruni turunan curam, kemudian bertemu dengan Jalan [[Harun Thohir|Harun Tohir]] sepanjang 1,3 Km, rel berada di sisi [[timur]] Jalan Harun Tohir. Kemudian rel menikung sedikit ke kanan, berpisah dari Jalan Harun Tohir, kemudian melewati tepat di depan pintu gerbang Pelabuhan Gresik, rel masih sedikit lurus ke utara sepanjang 264 [[meter]] dan akhirnya memasuki [[Stasiun Gresik]]. Bekas jalur ini masih dapat terlihat di sisi timur Jalan Harun Tohir dan di depan pintu gerbang Pelabuhan Gresik, yang berupa jalur rel mati dan jembatan kecil yang masih dapat terlihat dengan jelas. Setelah Stasiun Gresik, jalur terus mengarah ke utara mengelilingi Kota Gresik yang kemudian bertemu kembali dengan jalur utama di Stasiun Sumari yang kini sudah dinon-aktifkan.▼
▲Ke arah utara Stasiun Indro, jalur mengarah ke utara dan sedikit ke barat dan menuruni turunan curam, kemudian bertemu dengan Jalan [[Harun Thohir|Harun Tohir]] sepanjang 1,3
Layanan kereta api antara Indro hingga Gresik dinonaktifkan pada tahun 1982, sementara jalur Gresik–Sumari dibongkar pekerja romusa Jepang pada tahun 1943.<ref>{{Cite book|url=https://www.worldcat.org/oclc/38139980|title=Sejarah perkeretaapian Indonesia|last=Nusantara.|first=Tim Telaga Bakti|last2=Indonesia.|first2=Asosiasi Perkeretaapian|date=1997|publisher=Angkasa|year=|isbn=9796651688|edition=Cet. 1|location=Bandung|pages=|oclc=38139980}}</ref>
== Jalur terhubung ==
Baris 112 ⟶ 113:
{{DaftarStasiun|nomor=4422|nama=Kandangan|kelas=III|singkatan=KDA|alamat=[[Banjarsugihan, Tandes, Surabaya]]|letak=km 27+504<br>km 220+940 lintas [[Stasiun Gundih|Gundih]]-[[Stasiun Gambringan|Gambringan]]-[[Stasiun Bojonegoro|Bojonegoro]]-[[Stasiun Surabaya Pasarturi|Surabaya Pasarturi]]|ketinggian=+?|status=Beroperasi|gambar=IMG-20150228-01579.jpg}}
{{DaftarStasiun-end}}
▲Ke arah [[utara]] [[Stasiun Indro]], jalur menikung ke arah [[kiri]], kemudian melewati di atas Jalan Kapten Dharmo Sugondo, kemudian melewati Jalan Kapten Dulasim, sejajar dengan Jalan Ibrahim Zahier, melewati di bawah Jalan Veteran dan akhirnya memasuki kompleks pabrik PT [[Semen Gresik]]. Dulunya, KA angkutan semen yang melewati jalur ini merupakan denyut nadi utama dari jalur Kandangan-Indro, tetapi pada
== Percabangan menuju Petrokimia Gresik ==
▲Pada bagian awal, jalur ini masih satu arah dengan jalur menuju pabrik PT Semen Gresik, tetapi setelah melewati Jalan Kapten Dulasim, jalur rel menikung ke kanan, melewati Jalan Kapten Dulasim lagi, melewati Jalan Panglima sudirman dan mengarah ke wilayah [[Karangturi, Gresik, Gresik|Karangturi]]. Kemudian rel bercabang ke kiri, melewati Jalan Tri Dharma dan masuk ke dalam kompleks pabrik PT Petrokimia Gresik. Di sebelah utara juga ada rel cabang menuju gudang pelabuhan di daerah [[Tlogopojok, Gresik, Gresik|Tlogopojok]]. Tahun 2013, jalur ini
== Referensi ==
|