Jalur kereta api Merak–Tanah Abang: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan visualeditor-wikitext
Tag: Suntingan visualeditor-wikitext
Baris 78:
[[Staatsspoorwegen]] menanamkan pengaruhnya di wilayah Banten sejak tahun 1890-an. Hal ini mulai dilakukan setelah suksesnya pembangunan jalur kereta api lintas selatan Pulau Jawa. Infrastruktur di wilayah Banten (kala itu dieja Bantam) terus dikembangkan agar mobilitas masyarakat meningkat, dan sejak itu pula, proyek pembangunan jalur kereta api lintas barat Jawa mulai digulirkan.
 
Pada 15 Juli 1896, pemerintah menerbtkan Wet 15 Juli 1896 Staatssblad No. 180. guna mengizinkan SS untuk membangun jalur kereta api dari [[Stasiun Batavia]] sampai Anyer ditambah dengan cabang dari [[Stasiun Duri|Duri]] ke [[Stasun Tangerang|Tangerang]] dan dari [[Stasiun Tanahabang|Tanahabang]] ke [[Stasiun Gambir|Weltevreden]].<ref name=:"1"/> SS mulai membangun jalur ini mulai dari [[Stasiun Batavia]], memutar ke utara melewati [[Gerbang Amsterdam]], lalu menuju Duri, dan bertemu di Tanahabang. Dari Tanahabang, jalurnya dibangun ke arah barat sampai ke Rangkasbitung. Jalur ini selesai pada tanggal 1 Oktober 1899. Dari Rangkasbitung jalur diteruskan sampai ke Serang pada 1 Juli 1900 dan berakhir di dekat pelabuhan Anyer Kidul pada tanggal 20 Desember 1900. Empat belas tahun kemudian, jalur kereta api yang menuju Merak telah selesai untuk mengakomodasi Pelabuhan Merak yang lebih dekat untuk menyeberang ke Lampung.<ref name="verslag"/>
 
=== Pembangunan jalur ganda dan elektrifikasi ===