Kepolisian Daerah Sulawesi Utara: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Deydi (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Deydi (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 37:
== Logo Lama Polda Sulut ==
[[Berkas:Lambang Polda Sulut.png|100px]]
 
== Makna Logo baru Polda Sulut ==
[[Berkas:Logo_polda_sulut_oke.png|120px]]
* Arti 5 buah daun kelapa adalah simbol dari Pancasila dasar negara Republik Indonesia.
* Arti 3 buah kelapa adalah simbol lain dari Tri Brata, nilai dasar yang merupakan pedoman moral dan panutan nurani bagi setiap anggota Kepolisian Republik Indonesia.
* Arti 4 buku batang pohon kelapa adalah simbol lain dari Catur Prasetya yang mencerminkan perbuatan perilaku seorang anggota Polri selalu terikat dan memberikan secara hati nurani tanpa adanya paksaan oleh siapapun, maka jati diri selalu tertanam dalam pelaksanaan tugas.
* Ombak melambangkan kekuatan dinamis dari keteguhan hati dan keberanian seorang bhayangkara sejati yang tidak akan pernah hilang atau lentur dalam melaksanakan tugas dan pengabdian sebagai pelindung, pengayom dan pelayan masyarakat, yang mampu menghadapi berbagai macam halangan atau rintangan.
* Maesa’am Waya berasal dari bahasa Minahasa yang berarti Bersatu Semua, Semua Bersatu yang juga mengandung makna spirit dari Bhineka Tunggal Ika, keragaman yang justru menjadi daya perekat bangsa. “Bersatu dalam keragaman dan beragam dalam persatuan”, sehingga dalam melaksanakan tugasnya didasari atas jiwa kemanusiaan yang dalam demi kemanunggalan Polisi dengan masyaralat.
* Pohon kelapa merupakan pohon yang sangat istimewa, ia dapat hidup beradabtasi di mana saja, ia dapat tumbuh di tepi pantai yang berait asin, maupun di atas gunung. Pohon kepala adalah pohon yang kokoh dan kuat. Dia tidak mudah roboh walaupun batangnya yang menjulang tinggi melambai-lambai diterpa badai. Pohon kelapa memiliki banyak manfaat, mulai dari air buah kelapa sebagai penghilang dahaga ketika cuaca panas. Daun kelapa yang lidinya dapat bermanfaat sebagai sapu. Batang kelapa yang dapat bermanfaat untuk menjadi papan pembuat rumah, hingga tempurung kelapa bisa dipakai untuk alat makan, sampai serabut, batang sampai akarnya bisa dimanfaatkan semua.
* Seperti itulah Bhayangkara Polri sejati sebagai manusia seutuhnya yang tetap berdiri tegak dan kokoh meskipun berbagai cobaan dan rintangan datang menerpanya, namun seorang Bhayangkara Polri tetap setia memberikan pengayoman, perlindungan dan pelayanan kepada masyarakat, sehingga keberadaannya dapat memberi manfaat kedalam kehidupan manusia, dan terciptanya kehidupan yanga aman, damai, sejahtera dan makmur.
 
== Pranala luar ==