Isidor Isaac Rabi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
HaEr48 (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan visualeditor-wikitext
Baris 40:
 
== Eropa ==
Pada Mei 1927, Rabi dipilih menjadi Barnard Fellow. Posisi ini disertai tunjangan sebesar US$1.500 (setara dengan US${{formatnum:{{Inflation|US|1500|1927}}}} pada dolartahun {{CURRENTYEAR}}{{Inflation-fn|US}}) untuk periode September 1927 sampai dengan Juni 1928. Ia kemudian dengan segera memohon cuti selama setahun kepada City College of New York agar ia dapat belajar di Eropa. Saat permohonan tersebut ditolak, ia memutuskan untuk mengundurkan diri. Setibanya ke [[Zürich]], tempat ia berharap dapat bekerja sebagai mahasiswa pascadoktor di bawah bimbingan [[Erwin Schrödinger]], ia bertemu dua orang Amerika sejawatnya, [[Julius Adams Stratton]] dan [[Linus Pauling]]. Mereka menemukan bahwa Schrödinger telah meninggalkan [[Zürich]], karena ia telah diangkat sebagai kepala ''Theoretical Institute'' di [[Universitas Humboldt Berlin|Universitas Friedrich Wilhelm]], Berlin. Rabi kemudian memutuskan untuk melamar posisi pascadoktor di bawah bimbingan [[Arnold Sommerfeld]] di [[Universitas Munich]] sebagai gantinya. Di Munich, ia menemui dua orang Amerika lainnya, [[Howard Percy Robertson]] dan [[Edward Condon]]. Sommerfeld menerima lamaran Rabi sebagai siswa pascadoktor. Fisikawan Jerman [[Rudolf Peierls]] dan [[Hans Bethe]] juga bekerja dengan Sommerfeld pada waktu itu, tetapi tiga orang Amerika tersebutlah yang menjadi akrab satu sama lainnya.{{sfn|Rigden|1987|pp=55–57}}
 
Atas nasihat Wills, Rabi berkunjung ke [[Leeds]] untuk mengikuti pertemuan tahunan ke-97 [[British Association for the Advancement of Science|Asosiasi Britania untuk Kemajuan Sains]] (''British Association for the Advancement of Science''). Dalam pertemuan itu, ia mendengar [[Werner Heisenberg]] menyampaikan sebuah makalah mengenai mekanika kuantum. Setelah itu, Rabi berpindah ke [[Kopenhagen]] dan menawarkan diri untuk bekerja di bawah [[Niels Bohr]]. Bohr sedang berlibur, tetapi Rabi langsung mengerjakan perhitungan suseptibilitas magnetik [[hidrogen]] molekuler. Setelah Bohr kembali pada bulan Oktober, ia mengatur agar Rabi dan [[Yoshio Nishina]] melanjutkan kerja mereka di bawah [[Wolfgang Pauli]] di [[Universitas Hamburg]].{{sfn|Rigden|1987|pp=57–59}}
Baris 46:
Meskipun ia datang ke [[Hamburg]] untuk bekerja dengan Pauli, Rabi menemukan [[Otto Stern]] bekerja di sana dengan dua anggota pascadoktor berbahasa Inggris, Ronald Fraser dan John Bradshaw Taylor. Rabi kemudian berteman dengan mereka dan tertarik kepada eksperimen [[berkas molekul]] mereka,{{sfn|Rigden|1987|pp=60–62}} yang membuat Stern meraih [[Nobel Fisika]] pada tahun 1943.{{sfn|Toennies|Schmidt-Böcking|Friedrich|Lower|2011|p=1066}} Penelitian mereka melibatkan medan magnet tak seragam yang sulit dimanipulasi dan sulit diukur secara akurat. Rabi menggagaskan penggunaan medan magnet seragam sebagai gantinya, dengan berkas molekul berada dalam suatu sudut serempet tertentu sehingga atom-atom akan menyimpang sebagaimana cahaya menyimpang dalam prisma. Gagasan tersebut lebih mudah digunakan dan menghasilkan hasil yang lebih akurat. Berkat dorongan Stern dan bantuan besar Taylor, Rabi berhasil membuat gagasannya bekerja baik. Atas nasihat Stern, Rabi menulis sebuah makalah singkat (''letter'') tentang hasil-hasilnya kepada jurnal ''[[Nature (jurnal)|Nature]]'',{{sfn|Rigden|1987|pp=60–62}} yang menerbitkannya pada Februari 1929.{{sfn|Rabi|1929|pp=163–164}} Ini disusul oleh sebuah makalah penuh berjudul ''Zur Methode der Ablenkung von Molekularstrahlen'' ("Tentang Metode Penyimpangan Berkas-Berkas Molekul") dalam jurnal ''[[Zeitschrift für Physik]]'', yang diterbitkan pada bulan April tahun itu.{{sfn|Rabi|1929b|pp=190–197}}
 
Pada saat itu, beasiswa Barnard Fellowship telah berakhir dan Rabi dan Helen hidup dari tunjangan US$182 per bulan dari [[Yayasan Rockefeller]]. Mereka pindah dari Hamburg ke [[Leipzig]], dengan harapan dapat bekerja dengan Heisenberg. Di Leipzig, ia bertemu [[Robert Oppenheimer]], sesama orang New York. Pertemuan tersebut menjadi awal persahabatan panjang mereka. Namun, Heisenberg telah pergi untuk berkunjung ke Amerika Serikat pada Maret 1929, sehingga Rabi dan Oppenheimer memutuskan untuk pergi ke [[ETH Zurich]], tempat Pauli saat itu menjadi profesor fisika. Pendidikan fisika Rabi diperkaya dengan pertemuannya dengan para fisikawan terkemuka di sana, meliputi [[Paul Dirac]], [[Walter Heitler]], [[Fritz London]], [[Francis Wheeler Loomis]], [[John von Neumann]], [[John C. Slater|John Slater]], [[Leó Szilárd]], dan [[Eugene Wigner]].{{sfn|Rigden|1987|pp=65–67}}
 
== Laboratorium Berkas Molekul ==