Sejarah Asia: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k clean up, replaced: dari pada → daripada (2)
k standardisasi using AWB
Baris 107:
Akan tetapi pemerintahan Bani Abbas tak lama kemudian tumbang oleh penyebab yang sama dengan penyebab kejatuhan Bani Umayyah. Golongan-golongan yang berbeda-beda di kalangan istana, khususnya sejumlah kelompok [[bangsa Turk|orang Turki]], bertarung memperebutkan kekuasaan. Khalifah mulai bergantung pada para penasihat yang berasal dari keluarga-keluarga kaya, yang kadang-kadang menjadikannya sebagai boneka mereka belaka. Semua ini terjadi tatkala [[Dinasti Buya|wangsa Buya]] berkebangsaan Persia berdiri pada 934. Pemerintah Syi'ah ini hanya mampu bertahan selama seabad lebih, dan dengan cepat dikalahkan bangsa Turki yang kelak membentuk [[dinasti Seljuk|wangsa Seljuk]] menjelang 1051 dan menegakkan kembali pemerintahan Sunni. Meskipun demikian, masalah-masalah seputar suksesi dan selisih paham sengit antar faksi terus-menerus berlanjut selama [[Perang Salib Pertama]], yang dikobarkan oleh bangsa-bangsa Eropa Kristen pada 1095, dan yang umumnya tak diacuhkan para penguasa Muslim yang jauh lebih kuat,{{sfn|Stearns|2011|page=167}} bahkan sesudah para prajurit Perang Salib berhasil menguasai [[Yerusalem]]. Delapan [[Perang Salib]] berikutnya berakhir dengan tingkat keberhasilan berbeda-beda, dan pihak Kristen kelak kehilangan banyak wilayah setelah kaum Muslim bersatu di bawah pimpinan [[Salahuddin Ayyubi|Saladin]] pada penghujung abad ke-12.{{sfn|Stearns|2011|page=167}} Menjelang 1291, seusai [[Perang Salib Kesembilan|Perang Salib Terakhir]] dan jatuhnya kota [[Akko]], pihak Kristen telah kehilangan seluruh wilayah yang pernah direbutnya.{{sfn|Stearns|2011|page=167}}
 
Wilayah Kekhalifahan Abbasiyah yang sedikit demi sedikit terpecah-belah kelak dihadapkan pada tantangan-tantangan baru di awal abad ke-13, ketika [[Asia Tengah]] diterjang suku-suku pengembara, [[suku Mongol|bangsa Monggol]]; di bawah pimpinan [[Jenghis Khan]] yang terkenal bengis, bangsa Monggol menjarah-rayah sebagian besar wilayah imperium timur.{{sfn|Stearns|2011|page=172|chapter=7|quote=Bangsa pengembara Asia tengah lainnya, kaum Monggol, bersatu dibawah pimpinan panglima besar mereka, Chinggis Khan, pertama kali menjarah pada 1220-an dan kemudian meremukkan kerajaan-kerajaan Turki-Persia yang marak menempati kawasan-kawasan di sebelah timur dari Baghdad.}} Pada 1258, cucu Jenghis Khan, [[Hulagu Khan]], merampungkan usaha kakeknya dengan menjarah kota Baghdad dan menewaskan khalifah.{{sfn|Stearns|2011|page=172|chapter=7|quote=Pada 1258, ibu kota Bani Abbas di Baghdad direbut bangsa Monggol dan sebagian besar dari kota itu dijarah-rayah. Khalifah Bani Abbas yang ke-37 sekaligus yang penghabisan dibunuh bangsa Monggol.}} Bangsa Monggol pada akhirnya mundur, akan tetapi kekacauan yang terjadi di seluruh kekaisaran membuat wangsa Seljuk kehilangan kekuasaan. Pada 1401, kondisi kekhalifahan yang sudah lemah dan lumpuh itu semakin diperparah oleh tokoh berdarah campuran Turki-Monggol, [[Tamerlane|Timūr-i Leng]], dengan serbuan-serbuannya yang keji. Kala itu telah muncul segolongan bangsa Turki lain, yakni kaum [[Kesultanan Utsmaniyah|OsmanliUtsmaniyah]]. Dari pangkalannya di [[Anatolia]], kelak menjelang 1566 mereka maju menaklukkan [[Mesopotamia]], Balkan, Yunani, Bizantium, sebagian besar Mesir, sebagian besar Afrika Utara, dan wilayah-wilayah tertentu di Arabia, serta mempersatukan semuanya di bawah pemerintahan [[Kesultanan Utsmaniyah|Kekaisaran OsmanliUtsmaniyah]]. Masa pemerintahan sultan-sultan OsmanliUtsmaniyah menandai akhir dari zaman pascakuno di Timur Tengah, dan akhir dari zaman kekhalifahan.
 
=== India ===
Baris 155:
[[Berkas:Fort St. George, Chennai.jpg|jmpl|kiri|250 px|Pemandangan [[Fort St. George, India|Fort St. George]] di [[Madras]] pada abad ke-18.]]
 
[[Kekaisaran Rusia]] mulai berekspansi ke Asia semenjak abad ke-17, dan pada akhirnya menguasai seluruh [[Siberia]] dan sebagian besar Asia Tengah menjelang akhir abad ke-19. [[Kesultanan Utsmaniyah|Kekaisaran OsmanliUtsmaniyah]] menguasai Anatolia, Timur Tengah, Afrika Utara, dan wilayah Balkan semenjak abad ke-16. Pada abad ke-17, [[Suku Manchu|Manchu]] menaklukkan Tiongkok dan mendirikan [[Dinasti Qing|wangsa Qing]]. Pada abad ke-16, [[Kesultanan Mughal|Kekaisaran Mughal]] menguasai sebagian besar India dan menjadi perintis zaman keemasan kedua dalam sejarah India. Hampir sepanjang zaman ini Tiongkok menjadi negara dengan perekonomian terbesar di dunia, diikuti oleh India sampai dengan abad ke-18.
 
=== Tiongkok di bawah wangsa Ming ===