Organisasi Papua Merdeka: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler menghilangkan referensi [ * ]
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 4:
 
== Sejarah ==
ꦛꦥꦒꦲꦩꦤꦢꦉꦴꦠꦉꦴꦱꦤꦒꦝꦩꦤꦢꦤꦏꦤꦏꦤꦢꦤꦺꦴꦊꦠꦊꦠꦩꦕꦢꦕꦱꦕꦮꦉꦴꦒꦴꦎꦄꦴꦆꦉꦴꦇꦤ
[[Berkas:FPM Fredhom Graffiti.jpg|jmpl|150px|Graffiti OPM di Sentani, [[Papua]]]]
Selama [[Perang Dunia II]], [[Hindia Belanda]] (kelak menjadi Indonesia) dipandu oleh [[Soekarno]] untuk menyuplai minyak demi [[Perang Pasifik|upaya perang Jepang]] dan langsung menyatakan merdeka dengan nama Republik Indonesia pada 17 Agustus 1945. [[Nugini Belanda]] (Nugini Barat) dan [[Australia]] yang menjalankan pemerintahan di teritori [[Teritori Papua|Papua]] dan [[Teritori Papua|Nugini Britania]] menolak penjajahan Jepang dan menjadi sekutu pasukan Amerika Serikat dan Australia sepanjang [[Perang Pasifik]].
 
Hubungan Belanda dan [[Nugini Belanda]] sebelum perang berakhir dengan diangkatnya warga sipil Papua ke pemerintahan<ref name="un1961report">Report on Netherlands New Guinea for the year 1961 http://wpik.org/Src/un_report_1961.html</ref> sampai pemerintahan Indonesia diaktifkan tahun 1963. Meski sudah ada perjanjian antara [[Australia]] dan [[Belanda]] tahun 1957 bahwa teritori milik mereka lebih baik bersatu dan merdeka, ketiadaan pembangunan di teritori [[Australia]] dan kepentingan [[Amerika Serikat]] membuat dua wilayah ini berpisah. OPM didirikan bulan Desember 1963 dengan pengumuman, "Kami tidak mau kehidupan modern! Kami menolak pembangunan apapun: rombongan pemuka agama, lembaga kemanusiaan, dan organisasi pemerintahan. Tinggalkan kami sendiri!{{sic}}"<ref name="umd">{{cite web|url=http://www.start.umd.edu/start/data_collections/tops/terrorist_organization_profile.asp?id=4023|title=Free Papua Movement (OPM)|work=[[Global Terrorism Database]]|publisher=[[University of Maryland, College Park]]|accessdate=2011-04-10}}</ref>
 
[[Nugini Belanda]] mengadakan pemilu pada Januari 1961 dan [[Dewan Nugini]] dilantik pada April 1961. Akan tetapi, di [[Washington, D.C.]], [[Penasehat Keamanan Nasional AS|Penasihat Keamanan Nasional]] [[McGeorge Bundy]] melobi Presiden A.S. [[John F. Kennedy]] untuk menegosiasikan transfer pemerintahan Nugini Barat ke Indonesia.<ref name=DoSsummary>U.S. Dept. of State Foreign Relations, 1961–63, Vol XXIII, Southeast Asia http://wpik.org/Src/950306_FRUS_XXIII_1961-63.html#Indonesia</ref> [[Perjanjian New York]] dirancang oleh Robert Kennedy dan ditandatangani oleh Belanda, Indonesia, dan Perserikatan Bangsa-Bangsa pada bulan Agustus 1962.
 
Walaupun Belanda menuntut agar rakyat Nugini Barat boleh menentukan nasib sendiri sesuai piagam PBB dan [[:s:United Nations General Assembly Resolution 1514|Resolusi 1514 (XV)]] Majelis Umum PBB dengan nama "Act of Free Choice", Perjanjian New York memberikan jeda tujuh tahun dan menghapuskan wewenang PBB untuk mengawasi pelaksanaan Akta tersebut.<ref>[[s:New York Agreement|Text of New York Agreement]]</ref> Kelompok separatis mengibarkan bendera Bintang Kejora Papua Barat pada tanggal 1 Desember setiap tahunnya. Tanggal tersebut mereka anggap sebagai hari kemerdekaan Papua. Kepolisian Indonesia berspekulasi bahwa orang-orang yang melakukan tindakan seperti ini bisa dijerat dengan tuduhan pengkhianatan yang hukumannya berupa kurungan penjara selama 7 sampai 20 tahun di Indonesia.<ref>[http://www.hrw.org/reports/2007/papua0207/ Protest and Punishment Political Prisoners in Papua], Report by Human Rights Watch</ref>
 
=== Deklarasi Republik Papua Barat ===
[[Berkas:Free West Papua Protest Melbourne August 2012.jpg|jmpl|250px|Protes "Bebaskan Papua Barat" di Melbourne, Australia, Agustus 2012]]
Menanggapi hal tersebut, [[Nicolaas Jouwe]] dan dua komandan OPM, Seth Jafeth Roemkorem dan [[Jacob Prai|Jacob Hendrik Prai]], berencana mendeklarasikan kemerdekaan Papua pada tahun 1971. Tanggal 1 Juli 1971, Roemkorem dan Prai mendeklarasikan [[Republik Papua Barat]] dan segera merancang konstitusinya.
 
Konflik strategi antara Roemkorem dan Prai berujung pada perpecahan OPM menjadi dua faksi: PEMKA yang dipimpin Prai dan TPN yang dipimpin Roemkorem. Perpecahan ini sangat memengaruhi kemampuan OPM sebagai suatu pasukan tempur yang terpusat.
 
Sejak 1976, para pejabat perusahaan pertambangan [[Freeport-McMoRan|Freeport Indonesia]] sering menerima surat dari OPM yang mengancam perusahaan dan meminta bantuan dalam rencana pemberontakan musim semi. Perusahaan menolak bekerja sama dengan OPM. Mulai 23 Juli sampai 7 September 1977, milisi OPM melaksanakan ancaman mereka terhadap Freeport dan memotong [[transportasi jalur pipa|jalur pipa]] ''[[slurry]]'' dan bahan bakar, memutus kabel telepon dan listrik, membakar sebuah gudang, dan meledakkan bom di sejumlah fasilitas perusahaan. Freeport memperkirakan kerugiannya mencapai $123.871,23.<ref name="Bishop">{{Cite book|title=Foreign Investment Disputes: Cases, Materials, and Commentary|author=Bishop, R. Doak|coauthors=Crawford, James and William Michael Reisman|publisher=[[Wolters Kluwer]]|year=2005|pages=609–611}}</ref>
 
Tahun 1982, Dewan Revolusi OPM (OPMRC) didirikan dan di bawah kepemimpinan Moses Werror, OPMRC berusaha meraih kemerdekaan melalui kampanye diplomasi internasional. OPMRC bertujuan mendapatkan pengakuan internasional untuk kemerdekaan Papua Barat melalui forum-forum internasional seperti PBB, [[Gerakan Non-Blok]], [[Forum Pasifik Selatan]], dan [[ASEAN]].
 
Tahun 1984, OPM melancarkan serangan di [[Jayapura]], ibu kota provinsi dan kota yang didominasi orang Indonesia non-Melanesia. Serangan ini langsung diredam militer Indonesia dengan aksi kontra-pemberontakan yang lebih besar. Kegagalan ini menciptakan eksodus [[pengungsi]] Papua yang diduga dibantu OPM ke kamp-kamp di [[Papua Nugini]].
 
Tanggal 14 Februari 1986, Freeport Indonesia mendapatkan informasi bahwa OPM kembali aktif di daerah mereka dan sejumlah karyawan Freeport adalah anggota atau simpatisan OPM. Tanggal 18 Februari, sebuah surat yang ditandatangani "Jenderal Pemberontak" memperingatkan bahwa "Pada hari Rabu, 19 Februari, akan turun hujan di [[Tembagapura]]". Sekitar pukul 22:00 WIT, sejumlah orang tak dikenal memotong jalur pipa slurry dan bahan bakar dengan gergaji, sehingga "banyak slurry, bijih tembaga, perak, emas, dan bahan bakar diesel yang terbuang." Selain itu, mereka membakar pagar jalur pipa dan menembak polisi yang mencoba mendekati lokasi kejadian. Tanggal 14 April 1986, milisi OPM kembali memotong jalur pipa, memutus kabel listrik, merusak sistem sanitasi, dan membakar ban. Kru teknisi diserang OPM saat mendekati lokasi kejadian, sehingga Freeport terpaksa meminta bantuan polisi dan militer.<ref name="Bishop" />
 
Dalam insiden terpisah pada bulan Januari dan Agustus 1996, OPM menawan sejumlah orang Eropa dan Indonesia; pertama dari grup peneliti, kemudian dari kamp hutan. Dua sandera dari grup pertama dibunuh dan sisanya dibebaskan.
 
Bulan Juli 1998, OPM mengibarkan bendera mereka di menara air kota Biak di pulau [[Biak]]. Mereka menetap di sana selama beberapa hari sebelum militer Indonesia membubarkan mereka. [[Filep Karma]] termasuk di antara orang-orang yang ditangkap.<ref>{{cite web |url=http://inside.org.au/filep-karma-and-the-fight-for-papuas-future/ |title=Filep Karma and the fight for Papua’s future |author=Richard Chauvel |date=6 April 2011 |work=http://inside.org.au/ |publisher= |accessdate=18 April 2011}}</ref>
 
Tanggal 24 Oktober 2011, Dominggus Oktavianus Awes, kepala polisi Mulia, ditembak oleh orang tak dikenal di Bandara Mulia, Puncak Jaya. Kepolisian Indonesia menduga sang penembak adalah anggota OPM. Rangkaian serangan terhadap polisi Indonesia memaksa mereka menerjunkan lebih banyak personel di Papua.<ref>{{Cite news
|first =
|last =
|authorlink =
|author = Bagus BT Saragih and Nethy Dharma Somba
|coauthors =
|title = Police hunt for OPM rebels
|url = http://www.thejakartapost.com/news/2011/10/25/police-hunt-opm-rebels.html
|work =
|publisher = The Jakarta Post
|pages =
|page =
|date =
|accessdate = 2011-10-26
|quote =
}}</ref>
 
Pada tanggal 21 Januari 2012, orang-orang bersenjata yang diduga anggota OPM menembak mati seorang warga sipil yang sedang menjaga warung. Ia adalah transmigran asal Sumatra Barat.<ref>{{Cite news
|first =
|last =
|authorlink =
|author =
|coauthors =
|title =
|url = http://www.antaranews.com/en/news/79364/opm-gunmen-kill-civilian-in-kurilik-papua
|format =
|work =
|publisher =
|pages =
|page =
|date =
|accessdate =
|language = Indonesian
|quote =
}}</ref>
 
Tanggal 8 Januari 2012, OPM melancarkan serangan ke bus umum yang mengakibatkan kematian 3 warga sipil dan 1 anggota TNI. 4 lainnya juga cedera.<ref>{{Cite news
|first =
|last =
|authorlink =
|author =
|coauthors =
|title =
|url = http://berita.liputan6.com/read/346831/anggota-tni-tewas-dalam-serangan-opm
|format =
|work =
|publisher =
|pages =
|page =
|date =
|accessdate =
|language = Indonesian
|quote =
}}</ref>
 
Tanggal 31 Januari 2012, seorang anggota OPM tertangkap membawa 1 kilogram obat-obatan terlarang di perbatasan Indonesia-Papua Nugini. Obat-obatan tersebut diduga akan dijual di Jayapura.<ref>{{Cite news
|first =
|last =
|authorlink =
|author =
|coauthors =
|title =
|url = http://www.suarapembaruan.com/home/anggota-opm-tertangkap-bawa-ganja-sekilo-di-perbatasan/16696
|format =
|work =
|publisher =
|pages =
|page =
|date =
|accessdate =
|language = Indonesian
|quote =
}}</ref>
 
Tanggal 8 April 2012, OPM menyerang sebuah pesawat sipil Trigana Air setelah mendarat yang akan parkir di Bandara Mulia, Puncak Jaya, Papua. Lima militan bersenjata OPM tiba-tiba melepaskan tembakan ke pesawat, sehingga pesawat kehilangan kendali dan menabrak sebuah bangunan. Satu orang tewas, yaitu Leiron Kogoya, seorang jurnalis Papua Pos yang mengalami luka tembak di leher. Pilot Beby Astek dan Kopilot Willy Resubun terluka akibat pecahan peluru. Yanti Korwa, seorang ibu rumah tangga, terluka di lengan kanannya dan anaknya yang berusia 4 tahun, Pako Korwa, terluka di tangan kirinya. Pasca-serangan, para militan mundur ke hutan sekitar bandara. Semua korban adalah warga sipil.<ref>{{Cite news
|first =
|last =
|authorlink =
|author =
|coauthors =
|title =
|url = http://us.nasional.vivanews.com/news/read/302631-ditembaki-opm--pesawat-trigana-tabrak-rumah
|format =
|work =
|publisher =
|pages =
|page =
|date =
|accessdate =
|language = Indonesian
|quote =
}}</ref>
 
Tanggal 1 Juli 2012, patroli keamanan rutin yang diserang OPM mengakibatkan seorang warga sipil tewas. Korban adalah presiden desa setempat yang ditembak di bagian kepala dan perut. Seorang anggota TNI terluka oleh pecahan kaca.<ref>{{Cite news
|first =
|last =
|authorlink =
|author =
|coauthors =
|title =
|url = http://m.griyawisata.com/kota/regional/artikel/patroli-yon-431-kostrad-dihadang-opm-satu-warga-sipil-tewas
|format =
|work =
|publisher =
|pages =
|page =
|date =
|accessdate =
|language = Indonesian
|quote =
}}</ref>
 
Tanggal 9 Juli 2012, tiga orang diserang dan tewas di Paniai, Papua. Salah satu korban adalah anggota TNI. Dua lainnya adalah warga sipil, termasuk bocah berusia 8 tahun. Bocah tersebut ditemukan dengan luka tusuk di bagian dada.<ref>{{Cite news
|first =
|last =
|authorlink =
|author =
|coauthors =
|title =
|url = http://news.detik.com/read/2012/07/09/184035/1961425/10/1-anggota-tni-2-sipil-tewas-dianiaya-di-papua-salah-satunya-bocah?nd992203605
|format =
|work =
|publisher =
|pages =
|page =
|date =
|accessdate =
|language = Indonesian
|quote =
}}</ref>
 
== Hierarki organisasi dan otoritas pemerintahan ==