Candi Penataran: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Kembangraps (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Kembangraps (bicara | kontrib)
Baris 31:
Kompleks candi ini adalah gugusan beberapa bangunan yang membujur dalam poros barat laut-tenggara. Di belakang candi utama di sisi timur terdapat sungai yang berhulu di gunung Kelud. Kompleks candi ini disusun dalam pola linear, beberapa candi perwara dan balai pendopo terletak di depan candi utama. Tata letak ini berbeda dengan candi pada langgam [[Jawa Tengah]], misalnya [[Candi Sewu]], yang disusun dalam pola [[mandala]] konsentrik dengan candi utama terletak di tengah halaman candi dikelilingi barisan candi perwara. Pola susunan linear dengan pola agak tidak beraturan pada Candi Penataran ini merupakan ciri khas langgam [[Jawa Timur]] yang berkembang pada zaman [[Kediri]] hingga [[Majapahit]], lalu dilanjutkan pada pola tata letak [[Pura]] [[Bali]].
 
Kompleks bangunan Candi Penataran menempati areal tanah seluas 12.946 meter persegi berjajar membujur dari barat laut ke timur dan tenggara. Seluruh halaman komplek percandian, kecuali yang bagian tenggara, dibagi menjadi tiga bagian, yang dipisahkan oleh dua dinding. Untuk lebih mudahnya dalam memahami kompleks Candi Penataran, bagian-bagian dari Candi Penataran disebut halaman depan, halaman tengah, dan halaman belakang. Susunan dari komplek Candi Penataran yang sangat unik dan tidak tersusun simetris. Hal ini mengambarkanmenunjukkan bahwa pembuatan candi tidak dalam satu periode. Berikut adalah bagian-bagian dari Candi Penataran:
 
=== Halaman depan ===
Masuk kedalamke dalam halaman depan, pintu gerbang terletak di sisi barat laut kompleks candi, diapit oleh dua [[arca]] [[Dwarapala]], penjaga pintu degan angka tahun 1242 [[Saka]] atau 1320 [[Masehi]] terpahat pada arca. Masyarakat setempat menyebutnya sebagai ''Reco Pentung''. Berdasarkan pahatan angka tahun yang ada pada kedua lapik arca tersebut, para sejarahwan menyimpulkan bahwa bangunan Candi Palah baru diresmikan menjadi Candi Negara pada masa pemerintahannya Raja [[Jayanegara]] dari [[Majapahit]]. Sebelah timur kedua arca tersebut terdapat sisa-sisa pintu gerbang yang terbuat dari batu bata merah.
 
==== Bale Agung ====
Melalui bekas pintu gerbang, sampailahpengunjung padamemasuki bagian terdepan dari Candi Penataran, Bale Agung. Lokasi bangunan tersebut terletak di bagian barat laut halaman depan, posisinya sedikit menjorok ke depan. Bangunan seluruhnya terbuat dari batu, didingnya masih polos dan memiliki empat buah tangga, dua buah terletak di sisi tenggara, sehingga bangunan ini terkesan menghadap tenggara. Sedangkan dua buah yang lain terletak di sisi timur laut dan barat daya terkesan sebagai tangga ke pintu samping. Pada diding utara dan selatan terdapat dua buah tangga masuk yang membagi dinding sisi timur menjadi tiga bagian.
 
Sekeliling tubuh bangunan Bale Agung dililit oleh ukiran ular naga. Kepala ular naga tersembul di bagian kanan dan kiri bangunan. Masing-masing tangga naik terdapat arca penjaga yang berupa arca mahakala. Bangunan Bale Agung berukuran panjang 37 meter, lebar 18,84 meter dan tinggi 1,44 meter. Di atas ada pelataran yang di masing-masing sudutnya ada umpak-umpak batu yang diperkirakan sebagai penumpu tiang-tiang kayu yang digunakan untuk atap bangunan. Fungsi bangunan Bale Agung menurut N.J. Krom seperti juga di [[Bali]] dipergunakan untuk tempat musyawarah para pendeta atau pendanda. Dipastikan bale atau [[pendopo]] ini pernah dinaungi struktur tiang dan atap dari bahan organik kayu dan mungkin beratap ijuk atau sirap yang kini telah lapuk dan musnah.
 
==== Pendopo Teras ====
Baris 49:
[[Berkas:RA 3420014.JPG|jmpl|Candi Candra Sengakala di kompleks Penataran]]
 
Candi Candra Sengkala berangka tahun 1291 [[Saka]] atau 1369 [[Masehi]]. Masyarakat [[Jawa Timur]] lebih mengenalnya dengan nama [[Candi]] [[Brawijaya]] yang merupakan bangunan yang paling dikenal dalam kompleks Candi Penataran dan juga digunakan sebagai lambang kodam[[Kodam V [[Brawijaya]]. Terkadang ada juga yang menyebutnya Candi [[Ganesha]] karena di dalam bilik candinya terdapat sebuahsesosok arca [[Ganesha]]. Lokasi candi berada di sebelah tenggara bangunan pendopo teras dalam jarak sekitar 20 meter. Pintu masuk candi terletak di bagian barat, pipi tangganya berakhir pada bentuk ukel besar dengan hiasan tumpal yang berupa bunga-bungaan dalam susunan segitiga sama kaki. Bagian dalam relung candi terdapat sebuah arca [[Ganesha]] dari batu dalam posisi duduk di atas padmasana. Pada bagian atas bilik candi pada batu penutup cungkup terdapat relief [[Surya Majapahit]] yakni lingkaran yang dikelilingi oleh jurai pancaran sinar yang berupa garis-garis lurus dalam susunan beberapa segitiga sama kaki. Relief [[Surya Majapahit]] juga ditemukan di beberapa candi yang lain di [[Jawa Timur]] ini dalam variasi yang sedikit berbeda sebagai lambang kerajaan.
 
Candi Candra Sengkala seperti umumnya bangunan-bangunan candi lain, terdiri dari bagian-bagian yang disebut kaki candi yaitu bagian candi yang bawah, kemudian tubuh candi, terdapat bilik atau kamar candi ([[garbhagriha|garbagriya]]) dan kemudian mastaka atau kemuncak bangunan yang berbentuk kubus. Pada bagian mahkota terdapat hiasan yang raya dan pada masing-masing dinding tubuh candi terdapat relung-relung atau ceruk yang berupa pintu semu yang di bagian atasnya terdapat kepala raksasa [[kala]] yang rupanya menakutkan. Kepala makhluk seperti ini disebut kepala kala yang di [[Jawa Timur]] sering disebut Banaspati yang berarti raja hutan. Penempatan kepala kala di atas relung candi dimaksudkan untuk menakut-nakuti roh jahat agar tidak berani masuk komplek percandian. Sementara itu pada sekeliling bangunan ini terdapat sisa-sisa tembok bata yang tinggal bagian dasarnya dengan pintu masuk di sisi barat laut. Bangunan-bangunan di halaman pertama ini seluruhnya terbuat dari batu andesit. Kecuali dua buah fondasi dari bata berdenah persegi panjang, terletak di sebelah timur laut candi Candra Sengkala ini. Di sebelah kiri candi Candra Sengkala terdapat arca wanita yang ditafsirkan sebagai arca perwujudan [[Gayatri|Gayatri Rajapatni]].