Takdir dalam Islam: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
RianHS (bicara | kontrib)
k Membalikkan revisi 16161658 oleh 103.10.67.174 (bicara)
Tag: Pembatalan
k Misteri takdir
Baris 87:
dan ada yang namanya Taqdir Muallaq, yaitu suatu ketentuan berdasarkan situasi dan kondiri, seperti: Kalau seseorang itu rajin belajar, maka ia akan pandai, tapi jika ia malas, maka ia akan bodoh. orang yang rajin bekerja, ia akan kaya, tapi yang malas berusaha, ia akan miskin
 
Namun hal ini tidak mutlak benar adanya, harus dibedakan mana itu sunnatullah dan mana itu kehendak Allah. Apa tidak mungkin orang kaya tanpa bekerja? Beberapa kita temui dimana seseorang mendapat rezeki nomplok yang akhirnya dia bisa meneruskan hidupnya dari rezeki tersebut dengan berlebih dan sebaliknya berapa banyak orang sudah bekerja keras namun rezeki yang didapat tidak bertambah. Kejadian seperti banyak lagi contohnya, yang kita pikir seharusnya terjadi namun tidak terjadi. Kesimpulan ini adalah takdir yang menimpa seseorang bukanlah karena kondisi dan situasi tertentu namun mutlak karena kehendak Allah, dan Ia tidak terikat dengan aturannya namun manusia lah yang diajarkan untuk berusaha.---->'''Misteri Takdir'''
 
Pembahasan takdir tidak bisa lepas dengan pembahasan takdir yang dituliskan Allah untuk makhluk-makhluk-Nya di kitab Lauhul Mahfuds. Yang menjadi pertanyaan dan misteri adalah bagaimana cara Allah menuliskannya ke kitab Lauhul Mahfuds. Apakah seperti seorang penulis menulis buku, yang alur ceritanya cenderung satu pilihan(takdir). Apakah seperti seorang programmer yang menulis code software program komputer/server, yang alur ceritanya cenderung banyak pilihan(takdir). Sebagai analogi seorang manusia '''menulis''' tulisan ini yang pada hakekatnya menulis '''di Server Hosting milik Wikipedia''', jika dikaitkan dengan filosofi Ketuhanan, Apakah Allah menulis di "Buku" Lauhul Mahfuds atau "Server" Lauhul Mahfuds ?
 
== Lihat pula ==