Stasiun Lawang: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan
k Penghapusan kata "AC" karena semua kelas ekonomi sudah menggunakan AC; penghapusan kata "Satwa" pada kelas eksekutif karena rata-rata layanannya kini seragam
Baris 38:
Stasiun ini merupakan stasiun yang terletak pada ketinggian tertinggi di [[Daerah Operasi VIII Surabaya]], yakni +491 m. Akibatnya, jalur antara [[Stasiun Bangil|Bangil]]–Lawang—yang berjarak 31 km—tergolong terjal. [[Stasiun Bangil]]—yang notabene merupakan stasiun percabangan antara jalur Surabaya, Malang, dan Probolinggo—terletak pada ketinggian +9 m, sehingga rata-rata kemiringan jalur adalah sekitar 25‰ (permil). Sementara itu, walaupun sempat menanjak lagi setelah lepas stasiun ini, jalur ke arah selatan relatif menurun.
 
Stasiun Lawang terletak tepat di pinggir jalan raya [[Kota Malang|Malang]]-[[Kota Surabaya|Surabaya]] dan di seberang [[pasar]]. Ke arah utara, jalur kereta api akan melintas di bawah [[Jalan layang|jembatan layang]] jalan raya tersebut.
 
Stasiun Lawangini mulai beroperasi bersama dengan pembukaan segmen Bangil–Malang pada 20 Juli 1879; menjadikan stasiun ini merupakan bangunan tertua di [[Lawang, Malang|Lawang]].<ref>{{cite book|author=Staatsspoorwegen|year=1921-1932|title=Verslag der Staatsspoor-en-Tramwegen in Nederlandsch-Indië 1921-1932|place=Batavia|publisher=Burgerlijke Openbare Werken}}</ref> Stasiun ini memiliki tiga jalur kereta api dengan jalur 1 sebagai sepur lurus. Mirip dengan [[Stasiun Cipeundeuy]], semua kereta api yang melaju dari arah Malang maupun Bangil wajib berhenti untuk melakukan pemeriksaan rem sebelum melanjutkan perjalanan.
 
Bangunan eksisting stasiun ini kini sudah ditetapkan sebagai [[cagar budaya]] oleh Unit Pusat Pelestarian dan Desain Arsitektur PT KAI.
Baris 50:
 
==== Kelas campuran ====
* [[Kereta api Mutiara Selatan|Mutiara Selatan]], tujuan [[Stasiun Surabaya Gubeng|Surabaya]] bersambung [[Stasiun Pasar Senen|Jakarta]] via [[Stasiun Madiun|Madiun]]-[[Stasiun Yogyakarta|Yogyakarta]]-[[Stasiun Bandung|Bandung]] dan tujuan [[Stasiun Malang|Malang]] (eksekutif-ekonomi AC premium)
* [[Kereta api Jayabaya|Jayabaya]], tujuan [[Stasiun Surabaya Pasarturi|Surabaya]] bersambung [[Stasiun Pasar Senen|Jakarta]] via [[Stasiun Bojonegoro|Bojonegoro]]-[[Stasiun Cepu|Cepu]]-[[Stasiun Semarang Poncol|Semarang]] dan tujuan [[Stasiun Malang|Malang]] (eksekutif-ekonomi AC plus)
 
==== Kelas ekonomi AC premium ====
[[Kereta api Songgoriti|Songgoriti]], tujuan [[Stasiun Malang|Malang]] dan tujuan [[Stasiun Surabaya Gubeng|Surabaya]]
 
==== Kelas ekonomi AC ====
[[Kereta api Tawang Alun|Tawang Alun]], tujuan [[Stasiun Bangil|Bangil]] bersambung [[Stasiun Ketapang (Banyuwangi)|Banyuwangi]] dan tujuan [[Stasiun Malang Kotalama|Malang]]
 
==== Lokal ekonomi AC ====
* [[Kereta api Dhoho dan Penataran|Penataran]], tujuan Surabaya ([[Stasiun Surabaya Gubeng|Gubeng]] atau [[Stasiun Surabaya Kota|Kota]]) dan tujuan [[Stasiun Blitar|Blitar]]
* [[Kereta api Tumapel|Tumapel]], tujuan [[Stasiun Surabaya Kota|Surabaya]] dan tujuan [[Stasiun Malang|Malang]] (lebih sering disebut [[Kereta api Dhoho dan Penataran|KA Penataran]] )
Baris 72:
! No. KA !! KA !! Tujuan !! Kelas !! Tiba !! Berangkat
|-
| 448 ||[[Kereta api Tumapel|Tumapel]]/[[Kereta api Dhoho dan Penataran|Penataran]]||[[Stasiun Surabaya Kota|Surabaya Kota (SB)]]||Lokal Ekonomi AC ||05.01||05.04
|-
| 114/115 ||[[Kereta api Jayabaya|Jayabaya]]||[[Stasiun Malang|Malang Kotabaru (ML)]]
|Eksekutif & Ekonomi AC Plus||06.16||06.19
|-
| 447 || rowspan="2" |[[Kereta api Dhoho dan Penataran|Penataran]] || [[Stasiun Blitar|Blitar (BL)]]
| rowspan="2" |Lokal Ekonomi AC||06.47||06.50
|-
| 450||[[Stasiun Surabaya Kota|Surabaya Kota (SB)]]||07.14||07.23
Baris 85:
|[[Kereta api Songgoriti|Songgoriti]]
| rowspan="2" |[[Stasiun Malang|Malang Kotabaru (ML)]]
|Ekonomi AC Premium
|07.21
|07.25
|-
| 72/73 ||[[Kereta api Bima|Bima]]|| Eksekutif Satwa ||08.00||08.03
|-
| 449 ||[[Kereta api Dhoho dan Penataran|Penataran]]||[[Stasiun Blitar|Blitar (BL)]]|| Lokal Ekonomi AC ||09.50||09.53
|-
|284
|[[Kereta api Songgoriti|Songgoriti]]
|[[Stasiun Surabaya Gubeng|Surabaya Gubeng (SGU)]]
|Ekonomi AC Premium
|11.33
|11.36
|-
| 334/335 ||[[Kereta api Tawang Alun|Tawang Alun]]||[[Stasiun Malang Kotalama|Malang Kotalama (MLK)]]|| Ekonomi AC ||12.14||12.20
|-
| 116/113 ||[[Kereta api Jayabaya|Jayabaya]]||[[Stasiun Surabaya Pasarturi|Surabaya Pasarturi (SBI)]] bersambung [[Stasiun Pasar Senen|Jakarta Pasar Senen (PSE)]]
<small>via [[Stasiun Bojonegoro|Bojonegoro (BJ)]]-[[Stasiun Cepu|Cepu (CU)]]-[[Stasiun Semarang Poncol|Semarang Poncol (SMC)]]</small>
| Eksekutif & Ekonomi AC Plus ||12.18||12.22
|-
| 104/105 ||[[Kereta api Mutiara Selatan|Mutiara Selatan]]
|[[Stasiun Malang|Malang Kotabaru (ML)]]|| Eksekutif & Ekonomi AC Premium ||13.01||13.05
|-
| 452 || rowspan="2" |[[Kereta api Dhoho dan Penataran|Penataran]] || [[Stasiun Surabaya Kota|Surabaya Kota (SB)]] || rowspan="2" |Lokal Ekonomi AC ||13.29||13.32
|-
| 451 ||[[Stasiun Blitar|Blitar (BL)]] ||14.00||14.04
Baris 115:
| 74/71 ||[[Kereta api Bima|Bima]] ||[[Stasiun Surabaya Gubeng|Surabaya Gubeng (SGU)]] bersambung [[Stasiun Gambir|Jakarta Gambir (GMR)]]
<small>via [[Stasiun Madiun|Madiun (MN)]]-[[Stasiun Yogyakarta|Yogyakarta Tugu (YK)]]-[[Stasiun Purwokerto|Purwokerto (PWT)]]</small>
|| Eksekutif Satwa ||14.48||14.52
|-
| 336/333 ||[[Kereta api Tawang Alun|Tawang Alun]] || [[Stasiun Bangil|Bangil (BG)]] bersambung [[Stasiun Ketapang (Banyuwangi)|Banyuwangi Ketapang (KTG)]]|| Ekonomi AC ||16.33||16.36
|-
| 106/103 ||[[Kereta api Mutiara Selatan|Mutiara Selatan]] ||[[Stasiun Surabaya Gubeng|Surabaya Gubeng (SGU)]] bersambung [[Stasiun Gambir|Jakarta Gambir (GMR)]]
<small>via [[Stasiun Madiun|Madiun (MN)]]-[[Stasiun Yogyakarta|Yogyakarta Tugu (YK)]]-[[Stasiun Bandung|Bandung Hall (BD)]]</small>
||Eksekutif & Ekonomi AC Premium||17.24||17.27
|-
| 454 || rowspan="3" |[[Kereta api Dhoho dan Penataran|Penataran]] || [[Stasiun Surabaya Gubeng|Surabaya Gubeng (SGU)]] || rowspan="4" |Lokal Ekonomi AC
|18.05||18.08
|-