Rangkong gading: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k replaced: lobang → lubang
M Fery Fadli (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 51:
 
== Ancaman yang Terjadi ==
Sejak zaman Dinasti Ming di abad 17, para bangsawan China telah mengincar Cula/balung (''casque'') Rangkong gading untuk dijadikan berbagai bentuk hiasan. Investigasi Rangkong Indonesia (IHCS) dan Yayasan Titian yang didukung oleh Dana Konservasi Chester Zoo, mencatat selama tahun 2013 sekitar 6.000 Rangkong gading dewasa dibantai di Kalimantan Barat untuk diambil kepalanya. Selanjutnya, sepanjang 2015 tercatat sebanyak 2.343 paruh Rangkong gading berhasil disita dari perdagangan gelap <ref name=":0" />. Sejak berita perburuan enggang gading marak, penelitian, pemantauan dan investigasi telah dilakukan sekaligus membandingkan populasi enggang gading yang ada di Indonesia dengan Malaysia, Thailand, dan Myanmar. Hanya di Myanmar, yang ada perburuan skala kecil karena memang populasinya sedikit. Di Malaysia dan Thailand tidak ada. Namun dapamdalam kurun waktu 2012-2015, tercatat 16 kali penangkapan perdagangan gading enggang di Indonesia dengan sitaan lebih dari 1.142 paruh. Sementara di Tiongkok, berhasil diamankan 1.080 paruh enggang gading hasil 19 kali operasi yang diyakini semua itu dari Indonesia <ref>{{Cite news|url=http://www.mongabay.co.id/2015/12/16/enggang-gading-yang-mendadak-kritis/|title=Enggang Gading yang Mendadak Kritis|date=2015-12-16|newspaper=Mongabay Environmental News|language=en-US|access-date=2018-04-25}}</ref>.
 
== Galeri ==