Harun Thohir: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Saripah NuRA17 (bicara | kontrib)
Kehidupan
Saripah NuRA17 (bicara | kontrib)
Tugas negara
Baris 43:
 
== Kehidupan ==
Harun bin Said atau Harun Tohir bin Mandar terlahir dengan nama Tohir. Beliau merupakan anak dari pasangan Mandar dan Aswiyani dan memiliki dua saudara<ref name=":0">{{Cite book|title=Kumpulan Pahlwan Indonesia Terlengkap|last=|first=Mirnawati|date=2012|publisher=Penebar Swadaya Grup|isbn=978-979-788-343-0|location=|pages=165|url-status=live}}</ref>. Beliau berasal dari keluarga yang sederhana, semejak duduk di bangku sekolah pertana, beliau sudah menjadi anak buah kapal dagang Singapura. Kesehariannya berada di Pelabuhan membuatnya sangat hafal daratan dan jalur pelayaran Singapura. Berbekal pengalaman ini, menginjak dewasa beliau masuk Angkatan Laut Indonesia<ref>{{Cite book|url=https://www.worldcat.org/oclc/862149611|title=Buku pintar super lengkap pahlawan nasional|last=Hadi, Kuncoro, 1984-|others=Sustianingsih,|isbn=978-602-9434-61-3|edition=Cetakan 1|location=Yogyakarta|oclc=862149611}}</ref>. Di Angkatan Laut Indonesia beliau tumbuh menjadi prajurit pemberani dan sigap membela di medan pertempuran<ref name=":0" />.
 
== Tugas Negara ==
Pada saat terjadi konflik Indonesia-Malaysia tanggal 17 September 1963 menyebabkan pemuutsab hubungan diplomasi serta konflik senjata yang melibatkan tentara Nasional. Di situasi ini, Harun menjadi sukarelawan di Sumbu, Riau dalam melakukan aksi ke Singapura. Pada tahun 1964, beliau mendapatkan gemblengan di Riau selana lima bulan lamanya, dari sini pangkatnya naik menjadi prajurit KKO II.
 
Bulan Juli tahun 1964 beliau ditugaskan di Tim Brahma I Basis II operasi A KOTI. Bergabung bersama Dwikora, beliau dikirim ke Sumbu, Riau untuk menyusup ke Singapura. Dalam misi penyusupan beliau sangat ahli menyamar. Berbekal wajah yang seperti orang China dan keahlian bahasa asing, seperti Cina Belanda dan Inggris. Membuatnya tidak kesulitan memasuki area target. Beliau sukses memasuki Singapura tanpa hambatan. Seringkali Harun Tohir menyamar sebagai masyarakat biasa atau pelayan kapal.
 
Atas jasa-jasanya kepada negara, Kopral KKO TNI Anumerta Harun bin Said alias Thohir bin Mandar Anggota Korps Komando AL-RI Harun bin Said dianugerahi gelar Pahlawan Nasional berdasarkan SK Presiden RI No.050/TK/Tahun 1968, tanggal 17 Oktober 1968. Ia dimakamkan di [[TMP Kalibata]], [[Jakarta]], dan kini nama ia diabadikan menjadi nama Jalan di depan Markas [[Korps Marinir]] (Jalan Prajurit KKO Usman dan Harun), [[Kwitang, Senen, Jakarta Pusat|Kwitang]], [[Kota Jakarta Pusat|Jakarta Pusat]],<ref>[http://www.marinir.tnial.mil.id/index.php?berita=detail&id=1425&1534-D83A_1933715A=bc8d5db06ce4077f4bffbeb50012ad48809f1d91 "Prajurit KKO Usman dan Harun Gantikan Nama Jalan Prapatan Jakarta"]</ref> [[Kapal Republik Indonesia]], [[KRI Usman-Harun|KRI Usmman-Harun (359)]] dan [[Bandar Udara Harun Thohir]] di [[Pulau Bawean]], [[Kabupaten Gresik]].<ref>[http://www.marinir.mil.id/index.php?option=com_content&view=article&id=3547:pahlawan-nasional-usman-dan-harun-di-kukuhkan-sebagai-nama-kri&catid=8:breaking "PAHLAWAN NASIONAL USMAN DAN HARUN DI KUKUHKAN SEBAGAI NAMA KRI"] ''website marinir.mil.id''</ref><ref>{{Cite book |title=Kumpulan Pahlawan Indonesia Terlengkap |last=Mirnawati |date=2012 |publisher=CIF |isbn=978-979-788-343-0 |location=Jakarta |language=Indonesia}}</ref>