Sulaiman: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 52:
 
Al-Qur'an juga menjelaskan bahwa Allah menundukkan angin yang dapat berhembus ke arah yang Sulaiman inginkan.<ref>Al-Anbiya' (21): 81</ref><ref>Shad (38): 36</ref> Para ulama memberikan keterangan bahwa Sulaiman memiliki hamparan yang di atasnya terdapat rumah, istana, tenda, kuda, unta, dan berbagai perlengkapan perang. Saat hendak melakukan perjalanan, Sulaiman dapat memerintahkan angin mengangkat hamparan tersebut berikut segala yang ada di atasnya dan mengantarkan ke tempat yang dia inginkan, baik cepat maupun lambat. Disebutkan bahwa mukjizat angin ini dikaruniakan oleh Allah karena Sulaiman telah meninggalkan kuda-kudanya (lihat tafsiran pertama tentang kuda Sulaiman) untuk mencari ridha Allah.{{sfn|Ibnu Katsir|2014|p=724}}
 
=== Baitul Maqdis ===
[[Berkas:Jerusalem temple3.jpg|jmpl|Lukisan yang mengilustrasikan Baitul Maqdis yang dibangun Sulaiman sesuai keterangan dalam Tanakh dan Alkitab]]
Sumber Yahudi dan Kristen menyebutkan bahwa Sulaiman adalah orang yang membangun [[Baitul Maqdis]] ({{Lang-ar|بيت المقدس}}, {{lang-he|בית המקדש}} ''Beit HaMikdash'', secara harfiah bermakna "Rumah Suci"), juga disebut [[Bait Salomo]], sebuah bangunan yang diperuntukkan untuk pusat peribadahan Bani Israil. Al-Qur'an tidak memberikan keterangan mengenai pembangunan Baitul Maqdis. Disebutkan dalam Alkitab bahwa bangunan tersebut memiliki panjang 60 hasta (27 meter), lebar 20 hasta (9 meter), dan tinggi 30 hasta (13,5 meter). Di bagian dalam bangunan tersebut terdapat ruangan khusus yang disebut [[Ruang Mahakudus]] ({{Hebrew|קֹדֶשׁ הַקֳּדָשִׁים}} ''{{unicode|Qṓḏeš HaqQŏḏāšîm}}'') dan menjadi tempat disimpannya [[tabut perjanjian]].<ref>{{Alkitab|1 Raja-raja 6: 2-38}}</ref>
 
Tanakh dan Alkitab memberikan keterangan bahwa Baitul Maqdis dibangun pada tahun keempat masa kekuasaan Sulaiman.<ref>{{Alkitab|1 Raja-raja 6: 1}}</ref> Dalam riwayat hadits disebutkan bahwa Baitul Maqdis ([[Masjid Al-Aqsha]]) dibangun empat puluh tahun setelah Masjidil Haram.<ref>HR. Bukhari (585)</ref> Berdasar riwayat hadits tersebut, sebagian ulama menyebutkan bahwa Baitul Maqdis sudah dibangun pada masa yang lebih awal dan Sulaiman hanyalah membangun ulang.
 
=== Balqis ===