Stasiun Surabaya Pasarturi: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Infobox bagian fasilitas dan persinyalan |
|||
Baris 46:
| peta = Kota Surabaya#Jawa Timur#Jawa
}}
'''Stasiun Surabaya Pasarturi (SBI)'''—juga disebut '''Stasiun Pasar Turi'''—merupakan [[stasiun kereta api]] kelas besar tipe A di perbatasan antara [[Gundih, Bubutan, Surabaya]] dengan [[Tembok Dukuh, Bubutan, Surabaya]]. Stasiun yang terletak pada ketinggian +1 meter ini merupakan stasiun dengan ketinggian terendah di [[Daerah Operasi VIII Surabaya]]
Stasiun ini merupakan tempat keberangkatan dan kedatangan utama kereta api di Kota Surabaya yang melalui lintas utara [[Jawa|Pulau Jawa]] ([[Kabupaten Lamongan|Lamongan]]-[[Kabupaten Bojonegoro|Bojonegoro]]-[[Cepu, Blora|Cepu]]-[[Kota Semarang|Semarang]]-[[Kota Cirebon|Cirebon]]-[[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|Jakarta]]), sedangkan keberangkatan dan kedatangan kereta api yang melalui lintas selatan maupun timur Kota Surabaya dilayani di [[Stasiun Surabaya Gubeng]] (semua kelas KA penumpang) dan [[Stasiun Surabaya Kota]] (khusus KA lokal dan komuter).
Baris 58:
Nama "Surabaya Pasarturi" diberikan sejak Djawatan Kereta Api mulai mendata stasiun-stasiun di Indonesia pada 1950-an. Stasiun ini diberi nama "Pasar Turi" karena terdapat sebuah pasar dengan [[Pasar Turi|nama yang sama]].
Sejak Juli 2014, sistem persinyalan mekanik di stasiun ini telah diganti dengan sistem persinyalan elektrik buatan [[Len Industri|PT Len Industri]].<ref>{{Cite web|url=https://kereta-api.info/pt-len-industri-segera-rampungkan-pemasangan-sil-1483.htm|title=PT LEN Industri Segera Rampungkan Pemasangan SIL – Info Kereta Api|website=kereta-api.info|language=id-ID|access-date=2018-06-26}}</ref>▼
== Bangunan dan tata letak ==
Baris 65 ⟶ 63:
Stasiun Surabaya Pasarturi memiliki delapan jalur kereta api. Awalnya, jalur 2 merupakan sepur lurus dari dan ke arah Jakarta–Semarang dan jalur 3 sebagai sepur raya dari dan ke arah [[Stasiun Surabaya Gubeng|Surabaya Gubeng]]/[[Stasiun Sidotopo|Sidotopo]] maupun [[Stasiun Kalimas|Kalimas]]. Setelah [[jalur ganda]] pada segmen mulai stasiun ini hingga [[Stasiun Kandangan]] resmi dioperasikan pada 3 September 2014<ref>{{Cite news|url=http://kominfo.jatimprov.go.id/read/umum/41465|title=DOUBLE TRACK JAKARTA-SURABAYA TERSAMBUNG|last=|first=|date=2014-09-25|work=Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Timur|access-date=2020-04-19}}</ref>, jalur 2 difungsikan sebagai sepur lurus untuk arah hulu (dari arah Jakarta-Semarang) saja dan jalur 3 difungsikan sebagai sepur lurus jalur ganda hanya untuk arah hilir (arah Semarang-Jakarta).
▲Sejak Juli 2014, sistem persinyalan mekanik di stasiun ini telah diganti dengan sistem persinyalan elektrik buatan [[Len Industri|PT Len Industri]].<ref>{{Cite web|url=https://kereta-api.info/pt-len-industri-segera-rampungkan-pemasangan-sil-1483.htm|title=PT LEN Industri Segera Rampungkan Pemasangan SIL – Info Kereta Api|website=kereta-api.info|language=id-ID|access-date=2018-06-26}}</ref>
Ke arah utara stasiun ini, terdapat jalur kereta api di bawah bangunan pusat grosir yang muncul sebelum melintasi Jalan Dupak.<ref>{{Cite newspaper|url=|title=Bangunan Terlalu Dekat dengan Rel|last=|first=|date=4 Oktober 2015|work=Jawa Pos|access-date=|via=}}</ref> Setelah itu, jalur ini bercabang dua: ke kiri menuju Kalimas serta ke kanan menuju Sidotopo dan juga jalur pintas menuju Surabaya Gubeng.▼
▲Ke arah utara stasiun ini, terdapat jalur kereta api di bawah bangunan pusat grosir yang muncul sebelum melintasi Jalan Dupak.<ref>{{Cite newspaper|url=|title=Bangunan Terlalu Dekat dengan Rel|last=|first=|date=4 Oktober 2015|work=Jawa Pos|access-date=|via=}}</ref> Setelah itu, jalur ini bercabang dua: ke kiri menuju Kalimas,
Saat ini lintas jalur pada stasiun ini sudah berupa [[jalur ganda]]. Dengan adanya jalur ganda tersebut, perjalanan lintas Jakarta–Surabaya melalui jalur utara dapat ditempuh selama 9–11,5 jam
== Ciri khas ==
|