Wikipedia:Artikel bagus/Usulan/Aksara Bali: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Hanamanteo (bicara | kontrib)
Baris 7:
[[Pengguna:Alteaven|Alteaven]] ([[Pembicaraan Pengguna:Alteaven|bicara]]) 20 Mei 2020 02.29 (UTC)<!-- Jangan ubah baris ini! -->
* {{tidak setuju}} Beberapa catatan kaki tidak menyertakan halaman sama sekali. <font color="blue">[[Pengguna:Hanamanteo|Hanamanteo]]</font> [[Pembicaraan Pengguna:Hanamanteo|<font color="green"><sup>Halaman pembicaraan saya</sup></font>]] 20 Mei 2020 12.07 (UTC)
:** {{re|Hanamanteo}} Bisa tolong spesifikasi "beberapa" nya itu yang mana saja yang perlu dilengkapi halaman? Karena (selain berita dari website yg memang tidak ada "halaman" nya setahu saya) kendala saya dalam memberi halaman pada beberapa rujukan:
:** Bagaimana saya mengutip <{{cite journal|url=http://lib.perdana.org.my/PLF/PLF2/Digital_Content/PLF/000013/OCRed/1006722.pdf|last=Creese|first=Helen|date=August, 2007|title=Curious Modernities: Early Twentieth-Century Balinese Textual Explorations|journal=The Journal of Asian Studies|volume=66|issue=3|page=723-758|at=p. 729}}> agar bisa menunjukkan rentang halaman oleh pengarang tersebut (hal. 723-758) dan halaman spesifik yang saya rujuk (hal. 729)? parameter at=hal. 729 tidak menampilkan halamannya. apa rentangnya tidak usah? Pertanyaan ini juga berlaku untuk beberapa rujukan lain yang mengutip jurnal
*** Anda salah mengisi parameter dan malah menulis <code><nowiki>|page=723-758|at=hal. 729</nowiki></code>, padahal penulisan seperti itu tidak tepat. Dalam hal ini, Anda cukup mengisi halaman yang dikutip, bukan halaman bab secara keseluruhan, jadi parameter <code><nowiki>|at=</nowiki></code> seharusnya tidak diperlukan. <font color="blue">[[Pengguna:Hanamanteo|Hanamanteo]]</font> [[Pembicaraan Pengguna:Hanamanteo|<font color="green"><sup>Halaman pembicaraan saya</sup></font>]] 21 Mei 2020 00.37 (UTC)
:** Referensi <{{cite book|last=Tinggen|first=I Nengah|year=1993|title=Pedoman Perubahan Ejaan Bahasa Bali dengan Huruf Latin dan Huruf Bali|place=Singaraja|publisher=UD. Rikha|page=|url=http://www.babadbali.com/aksarabali/books/ppebb.htm}}> ada bukunya, namun oleh website Yayasan Bali Galang di alihmediakan menjadi laman digital, sehingga lokasi halaman fisik di buku aslinya tidak diindikasikan. Ini berbeda dengan <{{cite book|last=Medra|first=I Nengah|title=Pedoman Pasang Aksara Bali|place= Denpasar|publisher= Dinas Kebudayaan Pemerintah Daerah Tingkat I Bali|year=1998|url=http://www.babadbali.com/aksarabali/books/tobacaan.htm|page=}}> yang alih medianya berupa pindaian, jadi halamannya masih ada. Jadi bagaimana, apa Tinggen tidak bisa dipakai kalo begitu?
:* Dalam konteks kalimat, referensi <{{cite book|url=https://archive.org/details/kawibalineeschn00tuukgoog/page/n7/mode/2up|title=Kawi-Balineesch-Nederlandsch Woordenboek|year=1897|publisher=Landsdrukkerij|place=Batavia|first=Herman Neubronner van der|last=Tuuk}}> merujuk pada keseluruhan buku untuk menunjukkan bahwa "inilah buku yang dimaksud sebagai pemrakarsa fon Bali." Yang memaparkan soal buku tersebut adalah Rubenstein (1996:151-153), sudah diberi tahu halamannya di rujukannya. Van der Tuuk-nya tidak perlu dikasih halaman dong? Atau lebih baik [https://archive.org/details/kawibalineeschn00tuukgoog/page/n7/mode/2up judul bukunya dijadikan pranala ke luar]?
*** Dalam hal ketiadaan halaman, kiranya bisa menggunakan penghitungan halaman secara manual. <font color="blue">[[Pengguna:Hanamanteo|Hanamanteo]]</font> [[Pembicaraan Pengguna:Hanamanteo|<font color="green"><sup>Halaman pembicaraan saya</sup></font>]] 21 Mei 2020 00.37 (UTC)
:*[https://jdih.baliprov.go.id/uploads/produk-hukum/peraturan/2018/PERGUB/PERGUB_NOMOR_80_TAHUN_2018.pdf Peraturan Gubernur Bali Nomor 80 Tahun 2018 tentang Bahasa, Aksara, dan Sastra Bali] tidak punya nomor halaman dalam dokumen aslinya, itu tidak apa saya kasi halaman untuk merujuk pasalnya, rujuk pasalnya saja, atau bagaimana sebaiknya?
:** Dalam konteks kalimat, referensi <{{cite book|url=https://archive.org/details/kawibalineeschn00tuukgoog/page/n7/mode/2up|title=Kawi-Balineesch-Nederlandsch Woordenboek|year=1897|publisher=Landsdrukkerij|place=Batavia|first=Herman Neubronner van der|last=Tuuk}}> merujuk pada keseluruhan buku untuk menunjukkan bahwa "inilah buku yang dimaksud sebagai pemrakarsa fon Bali." Yang memaparkan soal buku tersebut adalah Rubenstein (1996:151-153), sudah diberi tahu halamannya di rujukannya. Van der Tuuk-nya tidak perlu dikasih halaman dong? Atau lebih baik [https://archive.org/details/kawibalineeschn00tuukgoog/page/n7/mode/2up judul bukunya dijadikan pranala ke luar]?
*** Maksud Anda Tuuk termasuk dalam kutipan oleh Rubenstein? Kalau begitu, tidak perlu mengutip Tuuk, cukup Rubenstein saja. <font color="blue">[[Pengguna:Hanamanteo|Hanamanteo]]</font> [[Pembicaraan Pengguna:Hanamanteo|<font color="green"><sup>Halaman pembicaraan saya</sup></font>]] 21 Mei 2020 00.37 (UTC)
:**[https://jdih.baliprov.go.id/uploads/produk-hukum/peraturan/2018/PERGUB/PERGUB_NOMOR_80_TAHUN_2018.pdf Peraturan Gubernur Bali Nomor 80 Tahun 2018 tentang Bahasa, Aksara, dan Sastra Bali] tidak punya nomor halaman dalam dokumen aslinya, itu tidak apa saya kasi halaman untuk merujuk pasalnya, rujuk pasalnya saja, atau bagaimana sebaiknya?
*** Dalam hal ketiadaan halaman, kiranya bisa menggunakan penghitungan halaman secara manual. <font color="blue">[[Pengguna:Hanamanteo|Hanamanteo]]</font> [[Pembicaraan Pengguna:Hanamanteo|<font color="green"><sup>Halaman pembicaraan saya</sup></font>]] 21 Mei 2020 00.37 (UTC)
:[[Pengguna:Alteaven|Alteaven]] ([[Pembicaraan Pengguna:Alteaven|bicara]]) 20 Mei 2020 16.23 (UTC)