KRL Commuter Line: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
|||
Baris 49:
=== Penghapusan trem Batavia ===
{{utama|Trem Batavia}}
Pada tahun 1960-an, transportasi di Jakarta berada di titik nadir. [[Soekarno]] memerintahkan Gubernur [[Soediro|Sudiro]] untuk menghapus trem listrik karena dianggap menyebabkan kemacetan. Akhirnya pada tahun 1960, trem sepenuhnya berhenti beroperasi di Jakarta.<ref>{{Cite news|url=http://nasional.kompas.com/read/2009/03/30/10371970/merindu.trem.di.jakarta|title=Merindu Trem di Jakarta|last=Media|first=Kompas Cyber|newspaper=KOMPAS.com|language=en|access-date=2017-03-24}}</ref> Kereta listrik pun ikut dihentikan operasinya akhir 1965. Selanjutnya pada November 1966, seluruh pengangkutan kereta api jurusan [[Manggarai]]–[[Stasiun Jakarta Kota|Jakarta Kota]] dibatasi.<ref name=":0">{{Cite news|url=http://megapolitan.kompas.com/read/2016/10/03/18000051/putaran.roda.krl.bonbon.hingga.kfw|title=Putaran Roda KRL, Bonbon, hingga KfW|last=Media|first=Kompas Cyber|newspaper=KOMPAS.com|language=en|access-date=2017-03-24}}</ref> Hal ini berkaitan dengan merosot tajamnya jumlah penumpang dan kondisi umum kota Jakarta yang tidak kondusif. Biro Pusat Statistik mencatat, jumlah penumpang lokal yang dilayani Perusahaan Negara Kereta Api (PNKA) tahun 1965 merosot 47 persen dibandingkan 1963. Tahun 1965, hanya 16.092 penumpang per hari yang memakai kereta lokal.<ref name=":0" />
=== Regenerasi ===
Baris 184:
=== Ekspansi di luar Jabodetabek/Daop I ===
Selain di [[Jabodetabek]]/Daop I Jakarta, KRL juga akan dibangun di ruas Yogyakarta–Solo. KRL ini akan menghubungkan kota penting di [[Jawa Tengah]] dan [[Daerah Istimewa Yogyakarta]], yaitu [[Kota Yogyakarta]] dan [[Kota Surakarta|Surakarta]] untuk menggantikan tugas [[Kereta api Prambanan Ekspres|KA Prambanan Ekspres]] dalam melayani koridor tersebut.<ref>{{Cite web|url=https://www.merdeka.com/uang/tak-hanya-jakarta-solo-jogja-juga-bakal-punya-kereta-listrik.html|title=Tak Hanya Jakarta, Solo-Jogja Juga Bakal Punya Kereta Listrik|website=merdeka.com|language=en|access-date=2020-02-12}}</ref> Wacananya telah dimasukkan dalam Rencana Induk Perkeretaapian Nasional (Ripnas) 2030 yang telah disusun [[Direktorat Jenderal Perkeretaapian]] sejak 2011 sebagai sebuah studi kelayakan.<ref>{{Cite book|url=http://ppid.dephub.go.id/files/dataka/RIPNAS-2030.pdf|title=Rencana Induk Perkeretaapian Nasional 2030|last=|first=|date=2011|publisher=Direktorat Jenderal Perkeretaapian, Kementerian Perhubungan Indonesia|isbn=|location=|pages=|url-status=live}}</ref> Pola operasi Prambanan Ekspres yang masih terbatas dan armada yang sudah tua<ref name=":02">{{Cite web|url=https://republika.co.id/berita/nasional/daerah/16/04/10/o5ewad394-akhir-tahun-ini-yogyakarta-operasikan-krl|title=Akhir Tahun Ini, Yogyakarta Operasikan KRL|date=2016-04-10|website=Republika Online|access-date=2020-02-12}}</ref> menyebabkan banyak pengguna jasa kereta api kehabisan tiket. Penggantian Prameks dengan KRL
Untuk mewujudkan KRL ini, pada tahun 2016, tiang-tiang [[listrik aliran atas]] mulai ditumpuk di [[Stasiun Solo Jebres]];<ref name=":03" /> dan sejak saat itulah proyek ini menjadi mangkrak selama kurang lebih tiga tahun.<ref>{{Cite web|url=https://radarsolo.jawapos.com/read/2018/03/30/61266/proyek-krl-molor-tiang-mangkrak-di-stasiun-solo-jebres|title=Proyek KRL Molor, Tiang Mangkrak di Stasiun Solo Jebres|last=JawaPos.com|date=2018-03-30|website=radarsolo.jawapos.com|language=id|access-date=2020-02-12}}</ref><ref>{{Cite web|url=https://news.harianjogja.com/read/2019/08/22/500/1013670/krl-solo-jogja-ditarget-beroperasi-2020-saat-ini-masuk-tahap-lelang-elektrifikasi|title=KRL Solo-Jogja Ditarget Beroperasi 2020, Saat Ini Masuk Tahap Lelang Elektrifikasi|last=Media|first=Harian Jogja Digital|date=2019-08-22|website=Harianjogja.com|access-date=2020-02-12}}</ref> Mulai Januari–Februari 2020, tiang-tiang tersebut mulai dipancang; untuk pertama kalinya di [[Stasiun Klaten]]. Untuk langkah awal, Direktorat Jenderal Perkeretaapian melalui Balai Teknik Perkeretaapian wilayah Jawa bagian Tengah memutuskan untuk memulai operasi KRL di segmen pertama, yaitu Yogyakarta–Klaten.<ref>{{Cite web|url=https://www.solopos.com/jaringan-listrik-krl-solo-jogja-dibangun-akhir-tahun-2019-1025192|title=Jaringan Listrik KRL Solo–Jogja Dibangun Akhir Tahun 2019|last=Media|first=Rohmah Ermawati-Solopos Digital|date=2019-10-16|website=SOLOPOS.com|language=id-ID|access-date=2020-02-12}}</ref><ref>{{Cite web|url=https://radarsolo.jawapos.com/read/2020/02/12/178993/proyek-krl-solo-jogja-masih-tahap-konstruksi|title=Proyek KRL Solo-Jogja Masih Tahap Konstruksi|last=JawaPos.com|date=2020-02-12|website=radarsolo.jawapos.com|language=id|access-date=2020-02-12}}</ref>
KRL yang digunakan adalah [[KRL i9000]] yang sudah direhabilitasi total
== Stasiun ==
|