Pengakuan tanggal kemerdekaan Indonesia oleh Belanda: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Haditahir (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
-iNu- (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1:
{{tone}}
[[Berkas:Hatta-belanda.jpg|thumb|right|200px|[[Bung Hatta]] di [[Istana Dam]] [[Amsterdam]], [[Belanda]] menandatangani perjanjian penyerahan kedaulatan]]
'''[[Belanda]] mengakui kemerdekaan [[Indonesia]]''' pada [[2717 DesemberAgustus]] [[19491945]], selangsesuai empat tahun setelahdengan [[proklamasi kemerdekaan RIIndonesia]]. Pengakuan ini baru dilakukan pada [[1716 Agustus]] [[19452005]]., Pengakuansehari inisebelum dilakukanperingatan ketika60 ''soevereiniteitsoverdracht''tahun (penyerahanproklamasi kedaulatan)kemerdekaan ditandatanganiIndonesia, dioleh [[IstanaMenteri DamLuar Negeri Belanda|Menlu Belanda]], [[AmsterdamBernard Rudolf Bot]]. Didalam pidato resminya di Gedung [[BelandaDepartemen Luar Negeri Republik Indonesia|Deplu]]. selamaPada inikesempatan jugaitu, adaPemerintah kekhawatiranIndonesia bahwadiwakili mengakuioleh [[Menteri Luar Negeri Republik Indonesia|Menlu]] merdeka[[Hassan padaWirajuda]]. tahunKeesokan 1945harinya, samaBot sajajuga mengakuimenghadiri tindakanUpacara ''politioneleKenegaraan acties''Peringatan ([[agresiHari militer]])Ulang padaTahun ke-60 Kemerdekaan RI di [[1945Istana Negara]]-, [[1949Jakarta]]. Langkah Bot ini mendobrak tabu dan merupakan yang pertama kali adalahdalam ilegalsejarah.
 
Pada [[4 September]] [[2008]], juga untuk pertama kalinya dalam sejarah, seorang [[Perdana Menteri Belanda]], [[Jan Balkenende]], menghadiri Peringatan HUT Kemerdekaan RI. Balkenende menghadiri resepsi diplomatik HUT Kemerdekaan RI ke-63 yang digelar oleh [[Kedutaan Besar Republik Indonesia|KBRI]] Belanda di [[Wisma Duta]], [[Den Haag]]. Kehadirannya didampingi oleh para menteri utama [[Kabinet Balkenende IV]], antara lain Menteri Luar Negeri [[Maxime Jacques Marcel Verhagen]], Menteri Yustisi [[Ernst Maurits Henricus Hirsch Ballin]], Menteri Pertahanan [[Eimert van Middelkoop]], dan para pejabat tinggi kementerian luar negeri, parlemen, serta para mantan Duta Besar Belanda untuk Indonesia.<ref>[http://www.detiknews.com/read/2008/09/05/180222/1001252/10/pertama-dalam-sejarah-pm-belanda-hadiri-resepsi-hut-ri-17-8 Pertama Dalam Sejarah PM Belanda Hadiri Resepsi HUT RI 17-8], ''detikNews'', 5 September 2008</ref>
Sebenarnya, [[Ratu Beatrix]] sempat ingin menghadiri peringatan [[Ulang tahun|Hari Ulang Tahun]] RI pada tahun [[1995]]. Tapi keinginan ini ditentang PM [[Wim Kok]]. Akhirnya Beatrix terpaksa mampir di [[Singapura]] dan baru memasuki Indonesia beberapa hari setelah hari [[proklamasi]].
 
Selama hampir 60 tahun, Belanda tidak bersedia mengakui kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945. Belanda menganggap kemerdekaan Indonesia baru terjadi pada [[27 Desember]] [[1949]], yaitu ketika ''soevereiniteitsoverdracht'' (penyerahan kedaulatan) ditandatangani di [[Istana Dam]], [[Amsterdam]]. Di [[Belanda]] selama ini juga ada kekhawatiran bahwa mengakui [[Indonesia]] merdeka pada tahun 1945 sama saja mengakui tindakan ''politionele acties'' ([[agresi militer]]) pada [[1945]]-[[1949]] adalah ilegal.
Pada peringatan proklamasi 17 Agustus tahun [[2005]], Menlu Belanda ingin datang, tapi Indonesia tidak mengundang. Niatan Menteri Luar Negeri Belanda saat itu, [[Bernard Rudolf Bot]] menghadiri perayaan Hari Ulang Tahun [[Republik Indonesia]] ke-60 di Jakarta ditanggapi dingin. Pemerintah Indonesia tidak berinisiatif mengundang Bot. Jika inisiatif datang dari Belanda, barulah Indonesia mengirim undangan.
 
SebenarnyaSebelumnya, pada tahun [[1995]], [[Beatrix dari Belanda|Ratu Beatrix]] sempat ingin menghadiri peringatanPeringatan [[Ulang tahun|Hari Ulang Tahun]] RI pada tahun [[1995]]ke-50. Tapi keinginan ini ditentang PM [[Wim Kok]]. Akhirnya Beatrix terpaksa mampir di [[Singapura]] dan baru memasuki Indonesia beberapa hari setelah hari [[proklamasi]].
Menurut Menteri Hukum Indonesia saat itu [[Yusril Ihza Mahendra]], bila pemerintah Belanda yang diwakilkan Bot ingin hadir, maka pemerintah Indonesia akan mengirimkan nota. "Kalau sudah disepakati dan ada jawaban, baru dikirim undangan ke sana," jelas pakar hukum tata negara ini.
 
Menlu Bot telah mengungkapkan niatnya untuk hadir dalam perayaan Hari Ulang Tahun ke-60 RI di Jakarta. Jika terealisasi, maka langkah Bot ini mendobrak tabu dan merupakan yang pertama kali dalam sejarah.
 
== Pernyataan Pemerintah Belanda di Den Haag ==
[[Berkas:Proklamasi-teks.jpg|thumb|right|200px|Teks [[Proklamasi]] [[Republik Indonesia]] (gambar teks diatas adalah fotokopi) yang ditandatangani oleh [[Soekarno]] dan [[Hatta]]]]
Menlu Bot menegaskan, kehadirannya nanti pada upacara Hari Ulang Tahun RI ke-60 dapat dilihat sebagai penerimaan politik dan moral bahwa Indonesia merdeka pada 17-8-1945. Atas nama Belanda, ia juga akan meminta maaf.
 
Menlu Belanda Bernard Rudolf Bot menyampaikan hal itu dalam upacara peringatan berakhirnya pendudukan Jepang di Hindia Belanda, hari Senin 15 Agustus 2005 di kompleks [[Monumen Hindia Belanda]], [[Den Haag]]. Pernyataan Bot itu juga disaksikan Ratu Beatrix, yang hadir meletakkan karangan bunga.
Baris 46 ⟶ 44:
 
Acara yang dimulai pukul 19.30 ini berakhir pada pukul 20.15 WIB. Usai menyampaikan pidatonya, kedua Menlu ini saling memotong [[tumpengan nasi kuning]] sebagai tanda dimulainya babak baru hubungan Indonesia dan Belanda. (<small>sumber: detikcom</small>)
 
== Referensi ==
<div class="references-small"><references/></div>
 
== Lihat pula ==