Pengakuan tanggal kemerdekaan Indonesia oleh Belanda: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 1:
{{tone}}
[[Berkas:Hatta-belanda.jpg|thumb|right|200px|[[Bung Hatta]] di [[Istana Dam]] [[Amsterdam]], [[Belanda]] menandatangani perjanjian penyerahan kedaulatan]]
'''[[Belanda]] mengakui kemerdekaan [[Indonesia]]''' pada [[
Pada [[4 September]] [[2008]], juga untuk pertama kalinya dalam sejarah, seorang [[Perdana Menteri Belanda]], [[Jan Balkenende]], menghadiri Peringatan HUT Kemerdekaan RI. Balkenende menghadiri resepsi diplomatik HUT Kemerdekaan RI ke-63 yang digelar oleh [[Kedutaan Besar Republik Indonesia|KBRI]] Belanda di [[Wisma Duta]], [[Den Haag]]. Kehadirannya didampingi oleh para menteri utama [[Kabinet Balkenende IV]], antara lain Menteri Luar Negeri [[Maxime Jacques Marcel Verhagen]], Menteri Yustisi [[Ernst Maurits Henricus Hirsch Ballin]], Menteri Pertahanan [[Eimert van Middelkoop]], dan para pejabat tinggi kementerian luar negeri, parlemen, serta para mantan Duta Besar Belanda untuk Indonesia.<ref>[http://www.detiknews.com/read/2008/09/05/180222/1001252/10/pertama-dalam-sejarah-pm-belanda-hadiri-resepsi-hut-ri-17-8 Pertama Dalam Sejarah PM Belanda Hadiri Resepsi HUT RI 17-8], ''detikNews'', 5 September 2008</ref>
Sebenarnya, [[Ratu Beatrix]] sempat ingin menghadiri peringatan [[Ulang tahun|Hari Ulang Tahun]] RI pada tahun [[1995]]. Tapi keinginan ini ditentang PM [[Wim Kok]]. Akhirnya Beatrix terpaksa mampir di [[Singapura]] dan baru memasuki Indonesia beberapa hari setelah hari [[proklamasi]].▼
Selama hampir 60 tahun, Belanda tidak bersedia mengakui kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945. Belanda menganggap kemerdekaan Indonesia baru terjadi pada [[27 Desember]] [[1949]], yaitu ketika ''soevereiniteitsoverdracht'' (penyerahan kedaulatan) ditandatangani di [[Istana Dam]], [[Amsterdam]]. Di [[Belanda]] selama ini juga ada kekhawatiran bahwa mengakui [[Indonesia]] merdeka pada tahun 1945 sama saja mengakui tindakan ''politionele acties'' ([[agresi militer]]) pada [[1945]]-[[1949]] adalah ilegal.
▲
== Pernyataan Pemerintah Belanda di Den Haag ==
[[Berkas:Proklamasi-teks.jpg|thumb|right|200px|Teks [[Proklamasi]] [[Republik Indonesia]] (gambar teks diatas adalah fotokopi) yang ditandatangani oleh [[Soekarno]] dan [[Hatta]]]]
Menlu Bot menegaskan, kehadirannya
Menlu Belanda Bernard Rudolf Bot menyampaikan hal itu dalam upacara peringatan berakhirnya pendudukan Jepang di Hindia Belanda, hari Senin 15 Agustus 2005 di kompleks [[Monumen Hindia Belanda]], [[Den Haag]]. Pernyataan Bot itu juga disaksikan Ratu Beatrix, yang hadir meletakkan karangan bunga.
Baris 46 ⟶ 44:
Acara yang dimulai pukul 19.30 ini berakhir pada pukul 20.15 WIB. Usai menyampaikan pidatonya, kedua Menlu ini saling memotong [[tumpengan nasi kuning]] sebagai tanda dimulainya babak baru hubungan Indonesia dan Belanda. (<small>sumber: detikcom</small>)
== Referensi ==
<div class="references-small"><references/></div>
== Lihat pula ==
|