Bahasa Banjar: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Swarabakti (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan visualeditor-wikitext
Alamnirvana (bicara | kontrib)
Baris 52:
== Fonologi ==
=== Leksikon Banjar Purba dan Etimon Austronesia ===
Salah satu hasil telaah sarjana-sarjana Barat atas bahasa-bahasa Nusantara yang sangat berharga bagi perkembangan linguistik Indonesia adalah rekonstruksi sebuah bahasa nusantara purba yang dinamai Austronesia Purba atau Proto Austronesia (PAN). Bahasa-bahasa daerah yang ada sekarang seperti bahasa-bahasa di Sumatra, Jawa, Kalimantan, Bali dan lain-lain di Nusantara merupakan refleksi dari PAN. Penelitian (dalam Kawi:1993, Refleksi etimon proto Austronesia dalam bahasa Banjar) menyajikan informasi mengenai rekaman refleksi fonem-fonem Proto-Austronesia (PAN) yang di dalamnya terurai mengenai perwujudan bentuk-bentuk refleksi, gejala perubahan bunyi fonetis, dan perubahan struktur fonologis. Etimon-etimon Proto-Autronesia menurut persepsi mereka masih terefleksi dengan utuh pada bahasa Banjar. Secara umum fonem-fonem etimon Proto-Austronesia secara umum diwarisi tanpa perubahan, kecuali fonem *z> j, v >. w . b>b,w,q >,h,g,k,<ref name="Penelitian kekerabatan dan pemetaan bahasa-bahasa daerah di Indonesia: Provinsi Kalimantan Selatan">{{Cite book
| url= https://books.google.co.id/books?id=zIVkAAAAMAAJ&q=banjar+proto+austronesia&dq=banjar+proto+austronesia&hl=id&sa=X&ved=0ahUKEwiUicufjrzYAhVMk5QKHeBjArcQ6AEILTAB
| title= Penelitian kekerabatan dan pemetaan bahasa-bahasa daerah di Indonesia: Provinsi Kalimantan Selatan
| author= Djantera Kawi, Dendy Sugono
| date=
| publisher= Pusat Bahasa, Departemen Pendidikan Nasional
| isbn= 6024243618
| year= 2002
| location=
| page=
| oclc=
}}</ref>.
 
Dari data kebahasaan yang diperoleh dari buku English Finderlist of Reconstruction in Austronesian Languages (post-branstetter) oleh Wurm dan Wilson (1978) dapat dilihat dengan jelas bahwa bahasa Banjar memang berasal dari sebuah bahasa Purba yang bernama Proto Austronesia. Setelah membandingkan kosa-kosakata Proto Austronesia dan Banjar, Kawi dan Effendi (2002) menemukan banyak sekali kosa-kosakata yang sama atau mirip sehingga berdasarkan kesamaan dan kemiripan itu dapat disimpulkan bahwa bahasa Banjar merupakan turunan langsung bahasa Austronesia Sulung (Proto Austronesia).<ref>library.um.ac.id/free-contents/download/book/booksearch.php/bahasa%20banjar.pdf</ref><ref name="Refleksi Etimon Proto Austronesia Dalam Bahasa Banjar">{{Cite book
| url=
| title= Refleksi Etimon Proto Austronesia Dalam Bahasa Banjar
| author= Djantera Kawi
| coauthor= Durdje Durasid; Rustam Effendi
| date=
| publisher= Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
| isbn= 979459315X
| year= 1993
| location= Jakarta, Indonesia
| page=
| oclc=
}}</ref>.
 
Kontribusi Bahasa Malayu Banjarmasin berperan dalam merekonstruksi Proto-Melayu. Bukti-bukti dalam bidang fonologi yang ditemukan Wolff dapat digunakan untuk memberikan kontribusi dalam merekonstruksi adanya sistem asli, yaitu adanya sistem empat vokal dalam Melayu Banjarmasin.<ref name="Widyaparwa">{{Cite book