Jazz Goes To Campus: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Mufti Nasution (bicara | kontrib)
penambahan data edisi
HsfBot (bicara | kontrib)
k replaced: kreatifitas → kreativitas
Baris 39:
 
== Sejarah ==
Ide awal JGTC dicetuskan oleh [[Candra Darusman]] pada tahun [[1970]]-an, yang ketika itu masih menjadi mahasiswa di FEUI. Kebetulan musik jazz saat itu sedang diminati oleh masyarakat dan [[mahasiswa]].<ref name="pikiran-rakyat.com">http://www.pikiran-rakyat.com/cetak/kampus/2005/011205/utama01.htm</ref> Pada awalnya, JGTC dilangsungkan di sebuah Taman MIPA Kampus UI Salemba, Jakarta, dengan fasilitas seadanya.<ref>http://deathrockstar.info/the-28th-jazz-goes-to-campus-feui-depok/</ref> Tujuan Candra Darusman saat itu sangat sederhana, "''Bringing Jazz to Campus''", terutama karena Jazz adalah musik yang mahal pada saat itu, yang tersedia hanya di hotel dan cafe-cafe mewah. Namun saat ini, JGTC telah berkembang menjadi serangkaian acara selama satu bulan dengan puncak acara JGTC Festival yang diadakan di area kampus [[FEB UI]] Depok—seiring dengan kepindahan gedung perkuliah—dengan 4 panggung, serta didukung lebih dari 35 performers, baik lokal maupun internasional.
 
Sejak JGTC ke-32 yang diadakan pada tahun 2009, panitia menyelenggarakan roadshow sebagai bagian dari rangkaian acara Jazz Goes to Campus. JGTC Roadshow telah diadakan di beberapa kota di [[Indonesia]], seperti [[Yogyakarta]], [[Semarang]], [[Bali]], [[Bandung]], dan [[Bandar Lampung]], [[Malang]], [[Palembang]] dan [[Surabaya]]. JGTC Roadshow bertujuan untuk melanjutkan visi "Bringing Jazz to Campus", terutama di kota-kota besar di luar Jabodetabek.<ref>http://www.jazzgoestocampus.net/2010/en/program/jazz-communion Diakses 6 Desebember 2010</ref>
Baris 46:
 
== Panitia ==
Panitia Jazz Goes to Campus (JGTC) dibagi menjadi 4 bidang yang melibatkan lebih dari 300 panitia yang terdiri dari mahasiswa aktif FEB UI, minimal sedang berada di semester 3 atau tahun kedua masa perkuliahan dan maksimal semester 7 atau tahun terakhir masa perkuliahan. Walaupun panitia JGTC bukanlah profesional, hal itu tidak menjadikan JGTC sebuah acara amatiran, melainkan festival Jazz di [[Indonesia]] yang paling konsisten dalam keberlanjutan dan idealisme. Dengan kemampuan para mahasiswa inilah yang menjadikan JGTC selalu hadir dengan kreatifitaskreativitas dan ide-ide segar hingga mampu menjadi festival jazz tertua tidak kalah dengan festival jazz profesional lainnya.
 
== Kritik ==
Sebuah kritik mengatakan bahwa JGTC sulit berkembang menjadi sebuah festival bertaraf internasional karena tidak dikelola oleh panitia profesional. Panitia JGTC dianggap sebagai "panitia instan" karena selalu berganti setiap tahunnya. Hal ini menyebabkan JGTC seolah hanya menjadi ajang belajar atau mengenal bagaimana mengelola sebuah [[festival]] atau pertunjukan.<ref>http://www.wartajazz.com/opijazz/opijazz021005.html</ref> Menanggapi pendapat itu, tokoh jazz Indonesia [[Idang Rasjidi]] memberikan komentarnya, "JGTC bukan event profesional untuk mencari keuntungan tetapi merupakan peran psikologis dari [[mahasiswa]] yang ternyata memberi warna pada musik jazz di Indonesia. Malah bisa disebut tonggak pergelaran jazz. Yang dilihat bukan peningkatan, tetapi stamina. JGTC itu kerjaan seni bukan masalah yang ini lebih bagus dari angkatan sebelumnya."<ref>http://www. name="pikiran-rakyat.com"/cetak/kampus/2005/011205/utama01.htm</ref>
 
== Edisi ==