Siti Munjiyah: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 4:
Anak-anak Haji Hasyim Ismail semuanya berjumlah delapan orang, sedangkan Siti Munjiyah sendiri merupakan anak keenam. Adapun saudara kandungnya yang lain adalah Siti Jasimah, Syuja’, Fachrodin, [[Bagoes Hadikoesoemo]], Zaini, [[Siti Bariyah]], dan Walidah.{{sfnp|Anis|1969||p=9|ps=}}<ref>{{Cite web|url=https://ibtimes.id/siti-bariyah-perempuan-pertama-penafsir-ideologi-muhammadiyah/|title=Siti Bariyah: Perempuan Pertama Penafsir Ideologi Muhammadiyah|last=Mu'arif|first=|date=13 April 2019|website=Redaksi Ibtimes|access-date=5 April 2020}}</ref> Mereka inilah yang kemudian dikenal dengan sebutan “Bani Hasyim Kauman”.{{sfnp|Setyowati|Mu'arif|2014|p=79|ps=}} Semua putra dan putri Haji Hasyim Ismail adalah para santri penggerak dan pendukung gerakan [[Muhammadiyah]] yang didirikan oleh [[Ahmad Dahlan|K.H. Ahmad Dahlan]]. Mereka mendapatkan pendidikan agama langsung melalui kursus-kursus yang diselenggarakan oleh Ahmad Dahlan maupun [[Nyai Ahmad Dahlan|Siti Walidah]].{{sfnp|Suratmin|1990||p=43-44|ps=}} Keterangan ini turut diperkuat oleh secarik catatan yang ditulis oleh Mu’tasimbillah Al-Ghozi (cucu H. Syuja’) berjudul “Anak Cucu Lurah Hasyim Ismail Berhidmat Kepada Muhammadiyah”, yang dikutip oleh Mua’arif dan Hajar Nur Setyowati sebagai berikut.
 
<blockquote>"Semua putra dan putri Eyang Hasyim bin Ismail, lelaki ataupun wanita, mengaji kepada orang tuanya atau belajar kepada K.H. Ahmad Dahlan, seorang guru ngaji di seberang rumahnya. Baik dalam bidang agama maupun dalam bidang ilmu umum yang K.H. Ahmad Dahlan berikan, semua generasi pertama dari Bani Hasyim belajar padanya. Generasi pertama ini kira-kira mulai tahun 1301 Hijriah atau 1880-an Masehi.</blockquote>