Yusuf dalam Islam: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 94:
 
=== Mesir ===
Rombongan musafir tersebut kemudian menjual Yusuf pada seorang lelaki Mesir dan Yusuf diperlakukan dengan baik di rumah tangga lelaki tersebut. Al-Qur'an menyebutkan bahwa lelaki tersebut berkata kepada istrinya, "Berikanlah kepadanya tempat yang baik, mudah-mudahan dia bermanfaat bagi kita atau kita pungut dia sebagai anak."<ref>Yusuf (12): 21</ref> Sebagian ulama berpendapat bahwa laki-laki tersebut membeli Yusuf seharga dua puluh dinar, sebagian menyatakan seharga minyak kasturi, yang lain menyebutkan senilai satu pakaian sutra. Muhammad bin Ishaq menyatakan bahwa musafir yang menjual Yusuf ke Mesir adalah seorang laki-laki bernama Malik bin Daghir yang masih merupakan keturunan Madyan bin [[Ibrahim]],{{sfn|Ibnu Katsir|2014|pp=342-343}} sehingga dia masih kerabat jauh Yusuf. Dalam Al-Qur'an, lelaki ini mendapat julukan Al-Aziz (Yang Perkasa, Terhormat). Sumber Alkitab menyebutkan bahwa lelaki itu bernama [[Potifar]], seorang kepala pengawal raja.<ref>{{Alkitab|Kejadian 39: 1}}</ref>
Setelah Yusuf diambil dari dasar sumur oleh saudagar Midyan, ia diserahkan ke para saudagar Ismail yang membelinya ketika dalam perjalanan ke Mesir.<ref>Surah Yusuf: 19-20</ref> Sepanjang perjalanan, Yusuf disiksa dan diperlakukan secara kejam oleh mereka. Akan tetapi azab Allah menimpa para saudagar ini akibat kejahatan mereka. Setelah menyadari bahwa Yusuf bukanlah seorang budak melainkan orang merdeka yang dipaksa menjadi budak, kaum kafilah ini merasa takut untuk berbuat jahat kepada Yusuf.<ref name=louis />
Sewaktu mencapai negeri Mesir, para kafilah ini menjual Yusuf seharga beberapa dirham saja kepada seorang pejabat kerajaan Mesir yang dijuluki Al-Aziz. Sebelum membeli Yusuf, Al-Aziz mendapat saran dari istrinya untuk menjadikan Yusuf sebagai sosok yang berguna untuk mereka.<ref>Surah Yusuf: 21-22</ref>
 
Walaupun bekerja sebagai abdi rumah yang membantu urusan di dalam rumah sang majikan, Ilmu dan hikmah yang Allah karuniakan untuk Yusuf tampak dari berbagai usaha yang dikerjakannya yang selalu berhasil, sehingga Yusuf disenangi oleh sang majikan lalu ia ditempatkan sebagai pemimpin dalam segala urusan di dalam rumah sang majikan.<ref name=louis />