Shahih Bukhari: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Menambahkan spasi antara "Bukhari" dan "yang". Menghapus tautan pada kata "yang". |
k replaced: Kalau pun → Kalaupun |
||
Baris 8:
Imam Bukhari tidak menjelaskan secara gamblang metode seleksi hadis yang dipakai dalam menyusun kitabnya. Namun dilihat dari hadis-hadis yang dicantumkan dalam Shahih Bukhari dan dari pernyataan beliau dalam kitabnya yang lain, at-Tarikh al-Kabir, maka para ahli hadis menyimpulkan sebenarnya ada dua syarat:
* Kualitas ''Rijal al-Hadis'' (para perawi hadis). Dalam masalah ini, Imam Bukhari hanya memilih hadis yang status perawinya tidak dikomentari jelek oleh para pakar hadis. Utamanya dalam hadis yang berkaitan dengan akidah atau dasar Islam.
* ''Ittishal as-Sanad'' (ketersambungan sanad [perawi hadis]). Sedangkan dalam masalah ini, Imam Bukhari menekankan murid mendengar langsung dari gurunya atau paling tidak bertemu walaupun hanya sekali. Beliu tidak mencantumkan hadis ''mu'an'an'' (hadis yang di dalamnya ada perawi tidak dikenal). Kecuali jika berasal dari seorang perawi yang terbukti secara kuat telah mendengar dari gurunya. Sedangkan Imam Muslim tidak menetapkan syarat seketat ini.<ref name="Shahih Bukhari Indonesia">{{Cite web|url=http://maktabah.istinbat.com/shahih-bukhari|title=Shahih Bukhari Indonesia|website=maktabah.istinbat.com|language=id|access-date=2017-03-02}}</ref>
|