Rukuk: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Perubahan kosmetika
HsfBot (bicara | kontrib)
k clean up, replaced: dari pada → daripada
Baris 5:
Beliau ﷺ awal mulanya merapatkan jari-jari kedua telapak tangannya kemudian meletakkannya kemudian meletakkannya di antara kedua lututnya [dan menyilangkan jari-jarinya]. Kemudian beliau meninggalkan cara seperti itu, bahkan melarangnya. Beliau ﷺ kemudian meletakkan kedua telapak tangannya di atas kedua lututnya. Beliau ﷺ memantapkan kedua tangannya di kedua lututnya [seolah-olah beliau menggenggamnya]. Beliau ﷺ merenggangkan jari-jari tangannya, dan memerintahkan hal tersebut kepada sahabat yang keliru dalam pelaksanaan shalatnya, beliau ﷺ bersabda sebagaimana yang tercantum dalam hadits.
 
Beliau ﷺ menempatkan jari-jarinya lebih rendah dari padadaripada itu [di atas kedua betisnya]. Beliau ﷺ juga merentangkan dan menjauhkan kedua sikunya dari kedua lambungnya. Apabila beliau ﷺ ruku, beliau ﷺ meluruskan dan meratakan punggungnya. Beliau ﷺ tidak menundukkan kepalanya dan tidak juga menengadahkannya, akan tetapi pertengahan dari keduanya. Beliau ﷺ melakukan ruku’ dengan tuma’ninah, dan memerintahkan hal tersebut kepada sahabat yang keliru dalam pelaksanaan shalatnya.
 
Di dalam ruku ini, beliau ﷺ mengucapkan beberapa macam dzikir dan doa, terkadang dengan suatu dzikir dan terkadang dengan dzikir lainnya. Di dalam Sifat Shalat Nabi ini, Syaikh al Albani menyebutkan 7 variasi dzikir dalam ruku’. Penulis juga mengatakan bahwa Rasulullah ﷺ mengerjakan ruku’, berdiri setelah ruku’, sujud, duduk di antara dua sujud, semuanya hampir sama lamanya. Rasulullah ﷺ juga melarang membaca al Qur’an ketika ruku’ dan sujud.<ref>{{Cite web|url=https://pusdabayat.com/sifat-shalat-nabi/|title=Resensi Sifat Shalat Nabi, asy Syaikh al Albani|last=admin|date=2020-01-23|website=Pusda Bayat|language=id-ID|access-date=2020-01-24}}</ref>