Lê Văn Duyệt: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
LaninBot (bicara | kontrib)
k ibukota → ibu kota
Baris 83:
Kebijakan Duyệt terhadap para penjahat dan mantan pemberontak juga memicu konflik dengan Minh Mạng. Pada awal abad ke-19, tahun-tahun awal [[Dinasti Nguyễn]] diganggu dengan berbagai pemberontakan gencar, terutama di Vietnam tengah dan utara. Hal ini mengakibatkan ditangkapnya sejumlah besar pemberontak, bersama dengan penjahat biasa. Orang-orang tersebut umumnya diasingkan ke bagian yang berlawanan dari negara tersebut, sehingga sejumlah besarnya berakhir di Vietnam selatan. Di antara mereka termasuk banyak mantan pemberontak yang terhindar dari hukuman mati setelah dikalahkan oleh Duyệt di Vietnam tengah dan selatan selama operasi pengamanan yang dilakukannya pada akhir tahun 1810-an, dan telah bersumpah setia secara pribadi kepada sang jenderal.<ref>Choi, pp. 66–67.</ref> Orang-orang tersebut dikirim ke selatan bersama dengan istri dan anak mereka untuk memindahkan mereka dari daerah-daerah yang berpotensi terjadi pemberontakan dan untuk menghukum mereka, tetapi tujuan lainnya adalah memulai koloni-koloni miter untuk membantu perkembangan Vietnam selatan, yang baru belakangan diambil alih oleh [[etnis Vietnam]].<ref name=c67>Choi, p. 67.</ref> Para [[narapidana]] diberikan peralatan untuk bekerja di lahan tersebut dan beberapa kemudian diampuni.<ref name=c67/> Duyệt dan Gia Long mempekerjakan para pejabat Tây Sơn yang menyerah di berbagai posisi otoritas, dan kebijakan ini terus berlanjut karena kurangnya tenaga kerja sampai Minh Mạng berkuasa. Duyệt ingin melanjutkan kebijakan ini dan menulis surat kepada Minh Mạng untuk minta izin, tetapi ditolak. Kaisar tersebut menjawab bahwa kebijakan seperti itu adalah "seperti melepaskan seekor monyet supaya dapat memanjat pohon".<ref>Choi, pp. 68–69.</ref> Bagi Minh Mạng, penempatan para mantan narapidana dan pemberontak dalam posisi-posisi kekuasaan bertentangan dengan sistem keteraturan Konfusian dan merusak kehormatan negara, sementara Duyệt hanya mementingkan kepraktisannya.<ref name=c69>Choi, p. 69.</ref>
 
Selama tahun 1820-an, Duyệt terus meningkatkan hubungan dengan [[orang Hoa|masyarakat Tionghoa pendatang]] yang telah menetap di Vietnam dalam jumlah besar sehingga membawanya dalam konflik dengan Minh Mạng. Jenderal tersebut meng[[adopsi]] seorang pedagang imigran Tionghoa sebagai putranya dan memberinya berbagai keistimewaan, misalnya mengangkatnya ke posisi pada badan yang mengatur perdagangan. Shimao, seorang sejarawan Jepang, menyimpulkan bahwa Duyệt dan kelompoknya diberi hadiah dan penghargaan berupa uang oleh para pedagang Tionghoa sebagai imbalan atas perlakuan yang menguntungkan dari para pejabat pemerintah.<ref>Choi, pp. 77–78.</ref> Diperlihatkan juga kalau salah seorang anak buah Duyệt itu sendiri adalah juga seorang pengusaha yang memiliki seorang agen Tiongkok.<ref name=cookerice/> Pada saat itu Vietnam selatan memproduksi [[beras]] dalam jumlah berlimpah namun ekspor dilarang oleh Minh Mạng; bagaimanapun harga beras di Vietnam, yang mana lebih rendah dibandingkan dengan di luar negeri, terus naik sebesar 50–100% di berbagai belahan negara tersebut selama lima tahun.<ref name=choirice/><ref name=co87>Cooke, p. 87.</ref> Sementara itu, pasokan [[opium]] terus meningkat. Ada anggapan bahwa para pedagang Tionghoa, yang mana dilindungi oleh Duyệt, melakukan ekspor beras secara ilegal dengan harga lebih tinggi, dan kemudian membawa pulang opium selama perjalanan mereka kembali bersama dengan para imigran baru.<ref name=choirice>Choi, pp. 70–75.</ref> Pada pihaknya, sang jenderal tidak setuju dengan pandangan yang dipegang oleh kaisar, dan mengatakan bahwa masyarakat dari kedua [[ras manusia|ras]] terlibat dalam perdagangan ilegal, serta menyalahkan kecanduan pribadi para imigran yang datang, ketimbang para pedagang Tionghoa, yang membawa opium tersebut.<ref name=cookerice/> Sejarawan Nola Cooke mengatakan bahwa sudut pandang Duyệt lebih masuk akal dan ia memperkirakan bahwa sikap sang kaisar lebih karena rasa takut akan konsekuensi dari pengaruh orang-orang Tionghoa yang tidak proporsional di negara tersebut, bukannya kenyataan dari perdagangan ilegal.<ref name=cookerice/> Duyệt ingin memberikan lebih banyak lagi keringanan [[pajak]] kepada para imigran Tionghoa yang baru datang, yang dianggap miskin, untuk mendorong imigrasi dan mempercepat pembangunan daerah tersebut. Di sisi lain, sang kaisar merasa skeptis dengan alasan bahwa adalah hal yang sulit untuk menentukan siapa yang benar-benar membutuhkannya dan sistem konsesi tersebut berpotensi tidak adil.<ref name=cookerice>Cooke, pp. 86–94.</ref><ref name=c79>Choi, p. 79.</ref> Namun demikian Duyệt tidak mematuhi Minh Mạng dan konsesi pajak diberikan. Karena keterlibatan mereka dalam ekspor beras ilegal dan impor opium, pada tahun 1827 Minh Mạng berusaha untuk melarang orang-orang Tionghoa tersebut dari keterlibatan dalam perdagangan laut.<ref name=cookerice/> Akan tetapi hal ini dengan mudah dihindari oleh para pedagang itu, di mana mereka memanfaatkan hubungannya dengan Duyệt dan melakukan kecurangan dalam pendaftaran, seringkalisering kali dengan penggunaan nama Vietnam dari istri mereka.<ref name=cookerice/><ref name=c80>Choi, p. 80.</ref> Minh Mạng telah berhasil mengambil tindakan keras atas kecurangan dalam perdagangan laut sebelum Duyệt meninggal dunia<ref name=c80/>
 
Untuk sementara waktu sosok dan sikap Duyệt di wilayah selatan memaksa Minh Mạng untuk melunakkan kebijakan-kebijakannya dan mengizinkan pewartaan para misionaris Kristen. Namun tetap saja ketegangan di antara keduanya meningkat, dan Minh Mạng sudah tidak sabar ingin melakukan pembatasan terhadap otonomi yang diberikan ayahnya kepada Duyệt dan orang-orang selatan. Kaisar tersebut secara perlahan mulai menurunkan kembali kekuatan militer mereka,<ref>McLeod, pp. 28–29.</ref> dalam suatu upaya untuk melemahkan basis kekuatan Duyệt dengan secara bertahap memindahkan para ajudan sang jenderal.<ref name=c84>Choi, p. 84.</ref>