Abimanyu: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Perubahan kosmetika
k bentuk baku
Baris 45:
Abimanyu berhasil menembus Cakrabyuha. Pandawa bersaudara dan sekutu mereka mencoba untuk mengikuti, tetapi dihadang oleh [[Jayadrata]], Raja [[Kerajaan Sindhu|Sindhu]], yang memakai anugerah [[Siwa]] sehingga mampu menahan serangan para [[Pandawa]]—kecuali [[Arjuna]]—hanya untuk satu hari. Setelah tertinggal, Abimanyu berjuang sendirian dalam menghadapi serangan pasukan [[Korawa]]. Abimanyu membunuh beberapa kesatria yang mendekatinya, termasuk putra [[Duryodana]], yaitu [[Laksmanakumara|Laksmana]]. Menyaksikan putra kesayangannya terbunuh, Duryodana menjadi murka dan memerintahkan segenap perwira [[Korawa]] yang ada di sana—meliputi [[Dursasana]], [[Sangkuni]], [[Aswatama]], [[Karna]]—untuk segera membunuh Abimanyu. Tanpa menghiraukan aturan perang, mereka menyerang Abimanyu secara serentak. Setelah gagal menghancurkan baju [[zirah]] Abimanyu, [[Karna]] menghancurkan busur Abimanyu dari belakang. Kemudian keretanya dihancurkan, kusir dan kudanya dibunuh, dan seluruh senjatanya terbuang. Abimanyu mampu bertahan sampai pedangnya patah dan roda kereta yang ia pakai sebagai [[perisai]] hancur berkeping-keping. Tak berapa lama kemudian, Abimanyu dibunuh oleh putra Dursasana dengan cara menghancurkan kepalanya dengan [[gada]].
 
Abimanyu gugur saat istrinya sedang hamil tua. Putra Abimanyu, yaitu [[Parikesit]], lahir setelah kematiannya. Ia merupakan satu-satunya keturunan Arjuna yang masih hidup setelah [[Bharatayuddha]], dan melanjutkan garis keturunan [[Dinasti Kuru]]. Abimanyu seringkalisering kali dianggap sebagai kesatria yang terberani dari pihak Pandawa, yang mengorbankan dirinya pada peperangan dalam usia yang masih sangat muda.
 
=== Pembalasan dendam Arjuna ===
Baris 91:
|''Ṇda tan dwālwang i çatru çakti mangaran Krətasuta sawatək Wrəhadbala. Mwang Satyaçrawa çūra mānta kəna tan panguḍili pinanah linañcaran. Lāwan wīra wiçesha putra Kurunātha mati malara kokalan panah. Kyāti ng Korawa wangça Lakshmanakumāra ngaranika kasih Suyodhana.''
 
|Dengan ini tak dapat dimungkiri lagi musuh yang sakti mulai berkurang seperti Kretasuta dan keluarga Wrehadbala. Juga Satyaswara yang berani dan gila bertarung tertembak sebelum dapat menimbulkan kerusakan sedikit pun karena dihujani panah. Putera Raja Korawa yang berani juga gugur setelah ia tertusuk panah. Putera tersebut sangat terkenal di antara keluarga Korawa, yaitu Laksmanakumara, yang disayangi [[Duryodana|Suyodhana]].
 
|-
Baris 112:
* {{en}} [http://moralstories.wordpress.com/2006/08/09/veera-abhimanyu/ Moral Stories.com: Kisah yang menceritakan keberanian Abimanyu]
* {{en}} [http://www.mahabharataonline.com/ Mahabharata Online: Situs tentang tokoh dan cerita Mahabharata]
 
 
{{Mahabharata}}