Bintang: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Agungsn (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
k bentuk baku
Baris 160:
 
== Satuan pengukuran ==
Kebanyakan parameter-parameter bintang dinyatakan dalam [[satuan SI]], tetapi [[satuan cgs]] kadang-kadang digunakan (misalnya luminositas dinyatakan dalam satuan [[erg]] per detik). Penggunaan satuan cgs lebih bersifat tradisi daripada sebuah konvensi. Namun pada praktiknya seringkalisering kali [[massa]], luminositas dan jari-jari bintang dinyatakan dalam satuan matahari, mengingat [[matahari]] adalah bintang yang paling banyak dipelajari dan diketahui parameter-parameter fisisnya. Untuk matahari, parameter-parameter berikut diketahui:
:{|
| [[massa matahari]]:
Baris 183:
|}
 
Ukuran panjang yang sangat besar, misalnya panjang [[sumbu semi-mayor]] orbit sistem bintang ganda, seringkalisering kali dinyatakan dalam [[satuan astronomi]] (''AU = astronomical unit''), yaitu jarak rata-rata antara bumi dan matahari.
 
== Sifat dan karakteristik ==
Baris 477:
 
[[Berkas:Sirius A and B artwork.jpg|kiri|jmpl|250px|Sebuah [[katai putih]] yang sedang mengorbit [[Sirius]] (konsep artis). ''Citra NASA''.]]
Selain berdiri sendiri, bintang bisa juga berada dalam [[sistem bintang|sistem multibintang]]. Sistem multibintang dapat terdiri dari dua atau lebih bintang yang terikat secara gravitasi dan saling mengorbit satu sama lain. Jenis sistem multibintang yang paling sederhana dan sering ditemui adalah [[bintang biner]]. Selain itu telah ditemukan juga sistem multibintang yang memiliki tiga atau lebih bintang. Sistem multibintang yang demikian seringkalisering kali secara hierarkis tersusun dari beberapa bintang biner untuk mempertahankan stabilitas orbit bintang-bintangnya.<ref>{{cite book|first1=Victor G.|last1=Szebehely|last2=Curran|first2=Richard B.|year=1985
|title=Stability of the Solar System and Its Minor Natural and Artificial Bodies
|publisher=Springer
Baris 504:
Bintang terbentuk di dalam [[awan molekul]]; yaitu sebuah daerah [[medium antarbintang]] yang luas dengan kerapatan yang tinggi (meskipun masih kurang rapat jika dibandingkan dengan sebuah ''[[vacuum chamber]]'' yang ada di Bumi). Awan ini kebanyakan terdiri dari [[hidrogen]] dengan sekitar 23–28% [[helium]] dan beberapa persen elemen berat. Komposisi elemen dalam awan ini tidak banyak berubah sejak peristiwa [[nukleosintesis Big Bang]] pada saat awal [[alam semesta]].
 
[[Gravitasi]] mengambil peranan sangat penting dalam proses pembentukan bintang. Pembentukan bintang dimulai dengan ketidakstabilan gravitasi di dalam awan molekul yang dapat memiliki massa ribuan kali Matahari. Ketidakstabilan ini seringkalisering kali dipicu oleh gelombang kejut dari [[supernova]] atau tumbukan antara dua [[galaksi]]. Sekali sebuah wilayah mencapai [[kerapatan]] materi yang cukup memenuhi syarat terjadinya [[instabilitas Jeans]], awan tersebut mulai runtuh di bawah gaya gravitasinya sendiri.
 
Berdasarkan syarat instabilitas Jeans, bintang tidak terbentuk sendiri-sendiri, melainkan dalam kelompok yang berasal dari suatu keruntuhan di suatu awan molekul yang besar, kemudian terpecah menjadi konglomerasi individual. Hal ini didukung oleh pengamatan di mana banyak bintang berusia sama tergabung dalam gugus atau asosiasi bintang.
 
Begitu awan runtuh, akan terjadi konglomerasi individual dari debu dan gas yang padat yang disebut sebagai [[globula Bok]]. Globula Bok ini dapat memiliki massa hingga 50 kali Matahari. Runtuhnya globula membuat bertambahnya kerapatan. Pada proses ini energi gravitasi diubah menjadi energi panas sehingga temperatur meningkat. Ketika awan protobintang ini mencapai [[kesetimbangan hidrostatik]], sebuah [[protobintang]] akan terbentuk di intinya. [[Bintang pra deret utama]] ini seringkalisering kali dikelilingi oleh [[piringan protoplanet]]. Pengerutan atau keruntuhan awan molekul ini memakan waktu hingga puluhan juta tahun. Ketika peningkatan temperatur di inti protobintang mencapai kisaran 10 juta kelvin, hidrogen di inti 'terbakar' menjadi helium dalam suatu reaksi termonuklir. Reaksi nuklir di dalam inti bintang menyuplai cukup energi untuk mempertahankan tekanan di pusat sehingga proses pengerutan berhenti. Protobintang kini memulai kehidupan baru sebagai bintang [[deret utama]].
 
=== Deret Utama ===