Ras manusia: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Perubahan kosmetik tanda baca |
RajarFtfrf (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 26:
Pada awalnya, kata "ras" dipakai untuk menunjuk suatu [[bangsa]] atau [[kelompok etnis]]. [[Marco Polo]] misalnya, dalam bukunya yang ditulis pada abad ke-13, menguraikan "ras [[Persia]]".<ref name="Polo"/> Paham "ras" masa kini baru muncul pada abad ke-17.<ref name="smedley"/>
Paham Eropa tentang "ras", sejalan dengan sejumlah paham yang sekarang dikaitkan dengan istilah tersebut, muncul pada saat [[revolusi ilmiah]], di mana penelitian alam dimulai dan diutamakan, dan masa [[imperialisme]] dan [[kolonialisme]] Eropa yang menciptakan hubungan politik antara orang Eropa dan bangsa yang memiliki tradisi kebudayaan dan politik yang berbeda.<ref name="Marks2008" /><ref name="smedley1999"/> Dengan bertemunya orang
Klasifikasi pasca-[[klasik]] yang pertama manusia dalam "ras" diketahui adalah ''Nouvelle division de la terre par les différents espèces ou races qui l'habitent'' ("Pembagian baru Bumi oleh spesies atau ras yang menghuninya") oleh [[François Bernier]] dari Prancis, yang diterbitkan tahun 1684.<ref name="todorov"/> Pada abad ke-18, perbedaan antara kelompok manusia menjadi bahan penyelidikan ilmiah. Namun klasifikasi ilmiah mengenai variasi [[fenotipe]] sering disertai gagasan [[rasisme|rasis]] mengenai kemampuan yang dianggap melekat pada berbagai kelompok, yang selalu memberi ciri-ciri yang paling bagus kepada orang Eropa atau [[orang Kulit putih]], dan memperingkatkan "ras" lain dalam suatu kontinuum ciri-ciri yang secara berangsur menjadi kurang bagus. Klasifikasi [[Carolus Linnaeus]], pencipta [[taksonomi]] zoologis, tahun 1755 membagi ras manusia [[Homo Sapiens]] dalam varietas "''Europaeus''", "''Asiaticus''", "''Americanus''" dan "''Afer''", yang masing-masing dikaitkan dengan watak yang berbeda: "''sanguine''", "melancolis", "''choleric''" dan "''bilious''".<ref name="brace2"/> ''Homo Sapiens Europeaus'' dikatakan aktif, cerdas dan petualang, sedangkan ''Homo Sapiens Afer'' dikatakan licik, pemalas dan sembrono.<ref name="Graves, Joseph 2001. p.39"/>
|