Sara: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1:
{{Untuk|singkatan|SARA}}
{{Infobox person
| image = Sarah the Mosque of Abraham.jpg
| caption = PenggambaranMakam Sarah dandi Abrahamdalam [[Masjid Ibrahimi]]
| name = {{large|Sarah}}<br />{{lang|ar|{{nobold|سارة}}}} • {{Lang|he-n|{{nobold|שָׂרָה}}}}
| native_name =
Baris 16:
| spouse = [[Abraham]]/[[Ibrahim]]
| partner =
| children = [[IshakIshaq]]
| parents =
| relatives = * [[Terah]]
* [[Haran]]
* [[LotLut]]
* [[IsmaelIsmail]]
}}
{{Ibrahim}}
 
'''Sara''' atau '''Sarah''' ({{Hebrew name|שָׂרָה|Sara|Śārāh}}; {{lang-ar|سارة|Sārah}}) adalah tokoh dalam [[agama Abrahamik]]. Dia adalah istri dari [[Abraham]]/[[Ibrahim]]. Baik dalam tradisi [[Agama Yahudi|Yahudi]], [[Kristen]], dan [[Islam]], dia digambarkan sebagai sosok perempuan saleh yang terkenal akan kecantikannya.
Baris 37 ⟶ 38:
Awalnya Sarah bernama '''Sarai''' ({{Hebrew name|שָׂרַי/שָׂרָי|Saray|Śāray/Śārāy|"Putriku"}}). Namanya adalah bentuk perempuan dari kata ''sar'' ({{lang-he-n|שַׂר}}), yang bermakna "ketua" atau "[[pangeran]]."
 
Terdapat beberapa pendapat mengenai asal-usul Sarah. Bila didasarkan pada perkataan harfiah Abraham (disebut [[Ibrahim]] dalam Islam) kepada Abimelekh, Sarah adalah saudarinya seayah, tetapi berbeda ibu.<ref>{{Alkitab|Kejadian 20: 12}}</ref> Namun dalam [[Talmud]] disebutkan bahwa Sarah adalah sosok yang sama dengan [[Yiska]], anak perempuan [[Haran]].<ref>{{Alkitab|Kejadian 11: 29}}</ref> Haran sendiri adalah saudara Abraham. Dengan demikian, Sarah adalah keponakan Abraham dan saudari [[Lot]] (disebut [[Lut]] dalam Islam).<ref>Sanhedrin 69b</ref> Terkait pernyataan Abraham bahwa Sarah adalah saudarinya, [[Rashi|Rabbi Shlomo Yitzchaki]] menafsirkan bahwa sebagaimana istilah "putri" dapat digunakan pada cucu perempuan, maka "saudari" juga dapat digunakan untuk keponakan perempuan.<ref>[https://www.sefaria.org.il/Genesis.20.12?lang=bi&aliyot=0&p2=Rashi_on_Genesis.20.12&lang2=bi Rashi pada Kejadian 20:12]</ref>
 
Beberapa ulama berpendapat bahwa Sarah adalah putri seorang lelaki bernama Haran yang merupakan paman Abraham/Ibrahim.{{sfn|Ibnu Katsir|2014|p=212}} Dalam riwayat hadits, disebutkan bahwa Abraham tidak pernah berbohong seumur hidup, kecuali pada tiga kesempatan, salah satunya saat Abraham mengatakan bahwa Sarah adalah saudarinya.<ref>HR. Al-Bukhari (3358)</ref>{{sfn|Ibnu Katsir|2014|pp=213-216}} Dalam Alkitab, pernyataan bahwa Sarah adalah saudari Abraham berasal dari perkataan Abraham saat di Mesir<ref>{{Alkitab|Kejadian 12: 13}}</ref> dan pada Abimelekh.<ref>{{Alkitab|Kejadian 20: 2}}</ref><ref>{{Alkitab|Kejadian 20: 12}}</ref> Terkait penjelasan mengenai keturunan Terah dalam Alkitab pada Kitab Kejadian pasal 11, keterangan mengenai latar belakang Sarah disebutkan dua kali: kali pertama menyebutkan bahwa Sarah (saat itu bernama Sarai) adalah istri Abraham (saat itu bernama Abram), kali kedua menyebutkan bahwa Sarah adalah menantu Terah dan istri Abraham.<ref>{{Alkitab|Kejadian 11: 31}}</ref> Tidak ada keterangan bahwa dia merupakan anak perempuan Terah.
Baris 49 ⟶ 50:
 
=== Keluar dari Ur Kasdim ===
Setelahnya, Allah memerintahkan Abram meninggalkan tanah kelahirannya dan pergi menuju suatu negeri yang tidak diketahui (belakangan diidentifikasikan sebagai [[Kanaan]] ([[Syam]])). Beberapa yang ikut bersama Abram adalah Sarai, [[Terah]] (ayah Abram), dan [[Lot]] (keponakan Abram, disebut [[Lut]] dalam Islam). Mereka singgah di sebuah tempat bernama [[Haran (tempat dalam Alkitab)|Haran]] (yang kerap diidentifikasikan sebagai [[Harran]]). Terah meninggal di tempat tersebut pada usia 205 tahun.<ref>{{Alkitab|Kejadian 11: 31–32}}</ref>
 
Setelahnya, rombongan Abram melanjutkan perjalanan ke [[Kanaan]]. Namun terjadi paceklik hebat di sana sehingga Abram harus mengungsi sementara di Mesir. Namun saat para punggawa istana mengetahui kecantikan Sarai, mereka melaporkannya pada Firaun. Laporan tersebut membuat Firaun penaSarahnpenasaran dan tertarik sehingga memerintahkan Sarai untuk dihadirkan di hadapannya.
 
Merasa khawatir akan dibunuh bila tahu dia adalah suaminya, Abram meminta Sarai mengaku sebagai saudarinya. Sarai kemudian diambil Firaun dan Abram diberi harta kekayaan yang sangat banyak. Namun Firaun dan seisi istananya kemudian terkena tulah. Firaun kemudian menyalahkan Abram karena mengaku bahwa Sarai adalah saudarinya. Kemudian Sarai dikembalikan kepada Abram.<ref>{{Alkitab|Kejadian 12: 10-20}}</ref>
Baris 65 ⟶ 66:
 
=== Tamu Abraham ===
[[Berkas:Sarah the Mosque of Abraham.jpg|ki|jmpl|200px|MakamPenggambaran SarahAbraham didan dalam [[Masjid Ibrahimi]]Sarah]]
Dalam Alkitab disebutkan bahwa saat Abraham sedang duduk-duduk di pintu kemahnya saat panas terik, tiga tamu asing datang dan Abraham bersujud pada mereka sebagai bentuk penghormatan. Abraham kemudian menghidangkan anak lembu, roti, dan susu, dan para tamu tersebut menyantapnya. Setelahnya, mereka mengabarkan bahwa pada tahun depan, Abraham dan SarahhSarah akan memiliki anak laki-laki. SarahhSarah tertawa mendengar kabar tersebut, kemudian Tuhan menanyakan alasan SarahhSarah tertawa, padahal tidak ada yang mustahil bagi-Nya. SarahhSarah kemudian menyangkal bila tadi tertawa karena takut.<ref>{{Alkitab|Kejadian 18: 1-15}}</ref>
 
Dalam versi Al-Qur'an disebutkan bahwa Abraham kemudian menyuguhkan daging anak sapi panggang, tetapi para tamu tersebut sama sekali tidak menjamah hidangan tersebut sehingga perbuatan tidak lazim mereka ini membuat Abraham takut. Para tamu tersebut kemudian menenangkan Abraham dan menyatakan bahwa mereka adalah para malaikat yang diutus untuk membinasakan kaum Lot (Sodom). Selain itu, mereka juga datang untuk mengabarkan bahwa Abraham dan Sarah akan dikaruniai anak laki-laki bernama IshakIshaq. Mendengar hal tersebut, Sarah tercengang sembari menepuk mukanya sendiri lantaran merasa heran karena dia adalah wanita mandul yang sudah tua, begitu juga Abraham yang merasa keheranan. Para malaikat menjawab, "Kami menyampaikan kabar gembira kepadamu dengan benar, maka janganlah kamu termasuk orang yang berputus asa." Abraham menjawab, "Tidak ada orang yang berputus asa dari rahmat Tuhannya, kecuali orang-orang yang sesat."<ref>Hud (11): 69-73</ref><ref>Al-Hijr (15): 51-56</ref><ref>Adz-Dzariyat (51): 24-30</ref>{{sfn|Ibnu Katsir|2014|pp=237-240}}
 
=== Pindah ke Gerar ===
Baris 75 ⟶ 77:
Segera setelah kejadian ini, Sarah melahirkan seorang anak, Ishak. Allah menyuruh Abraham menamainya sesuai dengan tertawa Abraham ketika ia mendengar nubuat malaikat tentang kelahiran anaknya itu. Menurut [[Rashi]], orang mempertanyakan Abraham yang berusia 100 tahun itu benar-benar merupakan bapak anak itu, karena ia dan Sarah telah hidup bersama-sama selama puluhan tahun tetapi tidak juga mendapatkan anak. Sebaliknya, orang menyebarkan gosip bahwa Abimlekeh adalah ayah biologisnya. Lantaran alasan ini, menurut Rashi, Allah menjadikan ciri-ciri Ishak persis seperti Abraham, sehingga tak seorangpun dapat mengklaim bahwa ia adalah ayah Ishak.
 
Saat pesta penyapihan Ishak, Sarah melihat Ismael bermain bersama Ishak dan dia tidak menyukai hal tersebut. Sarah mengatakan pada Abraham, "Usirlah hamba perempuan itu beserta anaknya, sebab anak hamba ini tidak akan menjadi ahli waris bersama-sama dengan anakku Ishak."<ref>{{Alkitab|Kejadian 21: 8-10}}</ref> Meski Abraham kesal dengan perkataan Sarah, Tuhan menyuruh Abraham mendengar perkaraan Sarah.<ref>{{Alkitab|Kejadian 21: 12-13}}</ref> Abraham kemudian meminta pergi dan Hagar menggendong perbekalan berikut Ismael di bahunya sampai padang gurun.<ref>{{Alkitab|Kejadian 21: 14}}</ref> Setelah kehabisan air, Hagar membuang anaknya di semak-semak sambil menangis karena tidak tahan melihat Ismael mati. Saat melihat sumur, Hagar langsung memenuhi wadahnya dengan air dan meminumkannya pada Ismael.<ref>{{Alkitab|Kejadian 21: 19}}</ref> Merujuk pada ayat-ayat dalam Kitab Kejadian, diperkirakan Ismael berusia sekitar enam belas tahun saat kejadian tersebut, mengingat dia lebih tua empat belas tahun dari Ishak.<ref>{{Alkitab|Kejadian 16: 16}}</ref><ref>{{Alkitab|Kejadian 21: 5}}</ref> Al-Qur'an tidak mengisahkan mengenai pengusiran Hagar dan Ismael, tapi riwayat hadits dan tafsiran ulama biasanya menjelaskan bahwa kejadian tersebut berlangsung saat Ismael masih dalam usia menyusu.<ref>HR. Al-Bukhari (3364)</ref>{{sfn|Ibnu Katsir|2014|pp=219-224}}
 
=== Wafat ===
[[Berkas:Sarah the Mosque of Abraham.jpg|ki|jmpl|200px|Makam Sarah di dalam [[Masjid Ibrahimi]]]]
Sarah meninggal di Kiryat-arba (קרית ארבע), atau [[Hebron]], pada usia 127 tahun. Saat itu Ishak masih berusia 36 tahun dan belum menikah. Abraham kemudian membeli sebidang tanah ladang beserta suatu gua yang bernama [[gua Makhpela]] di sebelah timur Mamre di Hebron, dari Efron bin Zohar dari Bani Het seharga 400 syikal perak.<ref>{{Alkitab|Kejadian 23:1-19}}</ref>