Kerajaan Janggala: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Raden Salman (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Raden Salman (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 38:
Nama Janggala diperkirakan berasal kata "Hujung Galuh", atau disebut "Jung-ya-lu" berdasarkan catatan China. Hujung Galuh terletak di daerah muara sungai [[Brantas]] yang diperkirakan kini menjadi bagian kota [[Surabaya]]. Kota ini merupakan pelabuhan penting sejak zaman kerajaan Panjalu, Janggala, Tumapel, hingga Majapahit. Pada masa kerajaan Tumapel dan Majapahit pelabuhan ini kembali disebut sebagai Hujung Galuh.
 
== Pembagian Kerajaan Panjalu oleh Airlangga ==
Pusat pemerintahan Janggala terletak di [[Kahuripan]]. Menurut prasasti Terep, kota [[Kahuripan]] didirikan oleh [[Airlangga]] tahun 1032, karena ibu kota yang lama, yaitu Watan Mas direbut seorang musuh wanita.
 
Baris 45:
Pada tahun 1042 itu pula, [[Airlangga]] turun takhta. Putri mahkotanya yang bernama [[Sanggramawijaya Tunggadewi]] lebih dulu memilih kehidupan sebagai pertapa, sehingga timbul perebutan kekuasaan antara kedua putra [[Airlangga]] yang lain, yaitu [[Sri Samarawijaya]] dan [[Mapanji Garasakan]].
 
Akhir November 1042, [[Airlangga]] terpaksa membagi dua wilayah kerajaannya. [[Sri Samarawijaya]] mendapatkan [[Kerajaan Kadiri|Kerajaan Panjalu]] di sebelah barat yang berpusat di kota baru, yaitu [[Daha]]. Sedangkan [[Mapanji Garasakan]] mendapatkan Kerajaan Janggala di sebelah timur yang berpusat di kota lama, yaitu [[Kahuripan]].
 
== Raja-Raja Janggala ==