Derbi Super Jawa Timur: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k ←Suntingan 36.71.177.113 (bicara) dibatalkan ke versi terakhir oleh Mohd Zaenuri
Tag: Pengembalian
Baris 64:
}}
 
Selain'''Super Derbi Jawa Timur''' dikenal sebagai sebuah [[Pertandingan derbi (sepak bola)|pertandingan derbi sepak bola]] di wilayah barat yang mempertemukan kedua tim sesama eks-Perserikatan antara [[Persija Jakarta]] dan [[Persib Bandung]] (Jawa Barat),  dengan atmosfer paling panas dan resiko tinggi sepanjangdalam sejarah persepakbolaansepak dibola Indonesia.antara Disesama wilayahklub timur, khususnyaasal diprovinsi [[Jawa Timur]], juga ada derbi yang tidak kalah panasnya dengan latar belakang kompetisi yang berbeda, antarayaitu [[Arema FC]] asal Malang (Galatama) dan [[Persebaya Surabaya]] (Perserikatan), yang pertama kali bertemu sejak tahun 1992. Baik Arema FC maupun Persebaya Surabaya merupakan dua klub yang berbeda generasi, Arema didirikan pada tahun 1987 sedangkan Persebaya didirikan pada tahun 1927.
 
[[Arema FC]] dan [[Persebaya Surabaya]] merupakan dua klub yang berbeda generasi, Arema lahir tahun 1987 sedangkan Persebaya lahir sejak 1927. Perseteruan antara dua tim ini adalah lebih kepada persaingan dan ''gengsi'' demi menunjukkan siapa yang terbaik di provinsi Jawa Timur. Dengan didukung oleh kelompok suporter kedua tim yang sama-sama terkenal fanatik yaitu [[Aremania]] di kubudikubu [[Arema FC]] dan [[Bondho Nekat|Bonek]] di kubudikubu [[Persebaya Surabaya]] ditambah [[Peperangan psikologis|perang urat syaraf]] ''(psywar)'' yang dilakukan oleh kedua kelompok suporter tersebut menjelang pertandingan dan pasca pertandingan, menjadikan pertemuan antara ''"SingoSuper Edan"''Derbi danJawa ''"Bajul Ijo"Timur'' ini adalah pertandingan yang paling dinanti-nantikan di Jawa Timur bahkan di Indonesia.
 
== Sejarah ==
Aremania memiliki afiliasi dengan [[The Jakmania]], suporter Persija Jakarta. Sedangkan, Bonek memiliki afiliasi dengan [[Bobotoh]], suporter Persib Bandung.
Atmosfer pada awal pertemuan pertama antara Arema Malang danvs. Persebaya hanya biasa-biasa saja, karena memang Persebaya dan Arema berada pada kompetisihabitat yang berbeda, Persebaya yang lahir 1927 berkompetisi di Divisi Utama Perserikatan, sedangkan Arema Malang yang lahir 1987 berkompetisi di [[Liga sepak bola utama|Galatama]]. Dahulu,Dulunya tim-tim pesertaperserikatan Perserikatanini umumnya adalah "tim plat merah", tim alias milik pemerintah daerah yang pendanaanya berasal dari APBD pemerintah kota/kabupaten yang bersangkutankab. Sedangkan,dimana tim-tim pesertaitu berasal sedangkan tim Galatama merupakan tim swasta atau tim profesional yang umumnya dimiliki oleh perusahaan ataupun yayasan.
 
Kisah awal perseteruan klub sepak bola dua kota bertetangga [[Surabaya]] dan [[Malang]] ini sebenarnya bukan antara Arema dan Persebaya., Karenakarena secara tradisi, pesaing Persebaya di [[Jawa Timur]] adalah [[Persema Malang]] yang merupakan sesama klub [[Perserikatan]]. Sementara, pesaingsaingan Arema disesama klub [[Liga Sepak Bola Utama|Galatama]] adalah [[Mitra Surabaya|Niac Mitra]], klub asal [[Surabaya]] yang kemudian bertransformasi menjadi [[Mitra Surabaya]] di ajang Galatama.<ref>[https://www.bola.com/indonesia/read/3939548/arema-vs-persebaya-derby-jatim-di-piala-presiden-dan-persaingan-abadi ''Arema vs Persebaya: persaingan abadi'']. bola.com. Diakses tanggal 30/09/2019</ref>
= Sejarah =
Atmosfer pada awal pertemuan pertama antara Arema Malang dan Persebaya hanya biasa-biasa saja, karena memang Persebaya dan Arema berada pada kompetisi yang berbeda, Persebaya berkompetisi di Perserikatan sedangkan Arema di Galatama. Dahulu, tim-tim peserta Perserikatan umumnya adalah "tim plat merah", tim milik pemerintah daerah yang pendanaanya berasal dari APBD pemerintah kota/kabupaten yang bersangkutan. Sedangkan, tim-tim peserta Galatama merupakan tim swasta atau tim profesional yang umumnya dimiliki oleh perusahaan ataupun yayasan.
 
Selisih usia yang mencapai 60 tahun membuat keduanya yaitu Arema dan Persebaya tumbuh pada masa yang berbeda pula.
Kisah awal perseteruan klub sepak bola dua kota bertetangga [[Surabaya]] dan [[Malang]] ini sebenarnya bukan antara Arema dan Persebaya. Karena secara tradisi, pesaing Persebaya di Jawa Timur adalah [[Persema Malang]] yang merupakan sesama klub Perserikatan. Sementara, pesaing Arema di Galatama adalah [[Mitra Surabaya|Niac Mitra]], klub asal Surabaya yang kemudian bertransformasi menjadi Mitra Surabaya.<ref>[https://www.bola.com/indonesia/read/3939548/arema-vs-persebaya-derby-jatim-di-piala-presiden-dan-persaingan-abadi ''Arema vs Persebaya: persaingan abadi'']. bola.com. Diakses tanggal 30/09/2019</ref>
 
Selisih usia 60 tahun membuat Arema dan Persebaya tumbuh pada masa yang berbeda pula. Kondisi tersebut berubah sejak kompetisi [[Perserikatan|Divisi Utama Perserikatan]] dan [[Liga Sepak Bola Utama|Galatama]] dilebur menjadi kompetisi [[Liga Indonesia]] pada tahun 1994. Pada masa itu, masih ada Persema dan Mitra Surabaya (penggantisuksesor Niac Mitra). Namun basis pendukung yang lebih banyak di Persebaya dan Arema membuat persaingan akhirnya mengerucut ke kedua tim tersebut.
 
Saat prestasi Persema kalah mentereng ketimbang Arema, dan ditambah lagi Mitra Surabaya yang akhirnya bubar, suporter Malang dan Surabaya semakinmakin fokus mendukung Arema dan Persebaya. Karena panasnya aroma persaingan, kala kompetisi masih terbagi dalam dua wilayah Timur dan Barat, Arema dan Persebaya sengaja dipisahkan ke wilayah yang berbeda.
 
Tujuannya, agartentu dapatguna menghindari laga rawan gesekan suporter jika terjadi derbi antaraJawa kedua timTimur. Ketika kompetisi tidaktak lagi memakai sistem dua wilayah, derbi Jatim tak terelakkan. Guna menghindari gesekan dan bentrok antar suporter, hingga kini peraturan kesepakatan bersama yang dibuat pada tahun 1988 yang melarang kedua suporter untuk saling datang masih diberlakukan, terlebih akibat kasus penghadangan The Jakmania oleh oknum Bobotoh pada tanggal 11 Februari 2001.<ref>[https://www.jawapos.com/sepak-bola/sepak-bola-indonesia/08/04/2019/persebaya-bertemu-arema-larangan-away-kedua-suporter-tetap-berlaku/ ''Larangan awaydays kedua suporter tetap berlaku'']. jawapos.com. 8 April 2019. Diakses tanggal 30/09/2019.</ref> UntukNamun lebihdari jelasnya,semua lihatkisah kronologiini tawurantak antaraada Aremaniayang danbisa Bonekmenetapkan akibatsatu konsercerita Iwantunggal Falsyang danmenjadi Sepulturaawal muasal persaingan tersebut terjadi.
 
== Pemain di kedua tim ==
Berikut adalah pemain sepak bola yang pernah bermain untuk [[Arema FC]] maupun [[Persebaya]].<ref>[https://emosijiwaku.com/2019/04/08/12-pemain-yang-pernah-membela-persebaya-dan-arema/ Pemain yang pernah membela Persebaya dan Arema]. ''Emosijiwaku.com''. 8 April 2019. Diakses tanggal 30/09/2019.</ref><ref>[https://www.bolasport.com/read/311353994/7-pemain-berlabel-timnas-ini-pernah-membela-persebaya-arema-semuanya-pernah-meraih-trofi Pemain berlabel timnas yang pernah bermain untuk Arema dan Persebaya]. ''Bolasport.com''. Diakses tanggal 30/09/2019.</ref><ref>[https://www.bolasport.com/read/311354002/5-pemain-asing-yang-pernah-membela-persebaya-dan-arema Pemain asing yang pernah bermain untuk Arema dan Persebaya]. ''Bolasport.com''. Diakses tanggal 30/09/2019.</ref>
 
Baris 89:
{{col-begin}}
{{col-2}}
=== Arema ke Persebaya ===
{| class="wikitable"
|-
Baris 121:
|}
{{col-2}}
=== Persebaya ke Arema ===
{| class="wikitable"
|-
Baris 151:
{{col-end}}
 
== Peristiwa yang mengiringi ==
=== Insiden [[Nurkiman]] ===
Gesekan antara suporter Arema dan Persebaya ternyata berawal dari kerusuhan di Stadion Tambaksari (Stadion Gelora 10 November) ketika mereka sedang menyaksikan konser [[Iwan Fals]] dan [[Sepultura]].<ref>[https://www.youtube.com/watch?v=pEcDW2obF00 www.youtube.com/watch?v=pEcDW2obF00]</ref>
Pada lanjutan [[Divisi Utama Liga Indonesia 1995–96|Liga Indonesia musim 1995/1996-96]], 26 Desember 1995, rombongan Persebaya dalam perjalanan pulang usai dijamu [[Persema Malang]] di [[Stadion Gajayana]], [[Malang]]. Namun, bisBus yang ditumpangi pemain Persebaya tiba-tiba dilempari batu oleh para suporter tuan rumah.
== Konser [[Kantata Takwa (album)|Kantata Takwa]] ==
Pada tanggal 23 Januari 1990, [[Iwan Fals]] meluncurkan album Kantata Takwa di Stadion Tambaksari (Stadion Gelora 10 November) yang merupakan markas lama Persebaya Surabaya. Dari ribuan penonton yang memadati stadion tersebut, area di depan panggung dikuasai oleh para Aremania. Namun, ternyata, para Bonek merasa terganggu dan kesal karena para Aremania terus meneriakkan yel-yel "Singo Edan" tersebut.
 
SempatNahas menjadibagi karyawanNurkiman. PDAM,Lontaran akibatbatu masalahdari penglihatan,ketapel Nurkimanyang akhirnyadipakai tidaksuporter sempatmemecahkan terlibatkaca ketikabus "Bajuldan Ijo"pecahannya meraihmelukai gelarmata juarakiri padaNurkiman. tahunPeristiwa 1996/1997itu akhirnya membuat Nurkiman kehilangan penglihatan buat selamanya dan 2004ia harus pensiun dini sebagai pemain.<ref>[https://www.bola.com/indonesia/read/3504013/kisah-tragis-mantan-pemain-persebaya-dan-pesan-damai-untuk-suporter-indonesia ''Kisah tragis mantan pemain Persebaya'']. bola.com. Diakses tanggal 30/09/2019.</ref>
Para Bonek menambah massa lebih banyak. Namun, para Aremania tetap bertahan, hingga akhirnya terjadilah kerusuhan hebat di luar stadion hingga Stasiun Kereta Api Gubeng.
== Konser [[Sepultura]] ==
Bulan Juli 1992, grup musik ''heavy metal'' asal Brazil, Sepultura, mengadakan ''roadshow'' di Jakarta dan Surabaya. Namun, pada ''roadshow'' Sepultura di Surabaya, juga di Stadion Tambaksari yang menjadi lokasi konser Iwan Fals 2 tahun yang lalu, kali ini giliran para Bonek yang menguasai area di depan panggung lebih awal.
 
=== Bentrokan 7 Maret 2013 ===
Para Bonek menghalau kedatangan para Aremania hingga akhirnya kerusuhan yang tidak kalah hebatnya juga terjadi.
Kejadian pada kamis sore 7 Maret 2013 terjadi di luar [[Stadion Petrokimia]], [[Gresik]]. 9 remaja beratribut [[Bonek]] diserang oleh ratusan [[Aremania]] dengan batu dan potongan pipa. Penyerangan itu dilakukan sebelum kick off pertandingan antara [[Persegres Gresik United]] vs [[Arema FC]] digelar. Dalam insiden itu, satu orang Bonek tewas dan tiga lainya mengalami luka parah. <ref>[http://www.surabayapagi.com/read/95626/2013/03/09/18_Bonek_dan_4_Aremania_Ditangkap.html ''Bonek bentrok dengan Aremania, 1 tewas'']. surabayapagi.com. 9 Maret 2013. Diakses tanggal 30/09/2019.</ref>
== Insiden [[Nurkiman]] ==
Pada lanjutan [[Divisi Utama Liga Indonesia 1995–96|Liga Indonesia 1995/1996]], 26 Desember 1995, rombongan Persebaya dalam perjalanan pulang usai dijamu [[Persema Malang]] di [[Stadion Gajayana]], [[Malang]]. Namun, bis yang ditumpangi pemain Persebaya tiba-tiba dilempari batu oleh para suporter tuan rumah.
 
=== Kerusuhan 5 Mei 2014 ===
Nahas bagi salah satu pemain "Bajul Ijo", Nurkiman. Lontaran batu dari ketapel yang dipakai suporter memecahkan kaca bus dan pecahannya melukai mata kiri Nurkiman. Peristiwa itu akhirnya membuat Nurkiman mengalami kehilangan penglihatan sebelah dan ia harus pensiun dini sebagai pemain, padahal Nurkiman memiliki kemampuan sebagai gelandang serang yang diandalkan oleh "Bajul Ijo".
 
Sempat menjadi karyawan PDAM, akibat masalah penglihatan, Nurkiman akhirnya tidak sempat terlibat ketika "Bajul Ijo" meraih gelar juara pada tahun 1996/1997 dan 2004.<ref>[https://www.bola.com/indonesia/read/3504013/kisah-tragis-mantan-pemain-persebaya-dan-pesan-damai-untuk-suporter-indonesia ''Kisah tragis mantan pemain Persebaya'']. bola.com. Diakses tanggal 30/09/2019.</ref>
== Pemandangan Aneh di Tambaksari : Suporter Arema Aman Berjingkrak ==
[[Jawa Pos]], 16 November 1997 :
 
Ada fenomena menarik di Stadion Gelora 10 November saat pertandingan Persebaya vs Arema, kemarin sore (15 November 1997). Tak seperti biasanya, segerombolan suporter yang lengkap dengan atribut Arema berani memasuki stadion.
 
Bahkan, mereka berjingkrak-jingkrak, meneriakkan yel-yel, dan memukul genderang untuk memberi semangat kepada [[Juan Rubio]] dan kawan-kawan.
 
Yang menarik lagi, puluhan suporter berkaos biru-biru, warna kesayangan tim Arema itu, aman-aman saja di stadion. Mereka bergerombol di pojok sebelah kiri tribun VIP dan terpisah dari sekitar 20 ribu suporter ''"Green Force"'' yang memadati stadion itu, dengan pengawalan ketat belasan petugas. Tontonan seperti ini tak pernah terjadi selama Liga Indonesia 1997/1998.
 
Kalau ''toh'' ada suporter yang setia membuntuti timnya, biasanya dengan cara diam-diam menyusup ke penonton. Tanpa atribut, apalagi meneriakkan yel. Tapi, kemarin tidak. Mereka seperti mendukung di Stadion Gajayana saja. Syukurlah.
 
Apakah ini pertanda suporter kita sudah bisa bersatu? Entahlah. Yang jelas, kemarin, kita bisa melihat suporter Persebaya yang arif. Di lapangan, praktis tak ada aksi lempar. Paling banter, puluhan ribu suporter itu hanya meluapkan kekesalan dengan mengatai wasit.
 
== Kasus ''"Asu Semper"'' ==
Puncaknya, pada semifinal Copa Indonesia 2006 di markas Persebaya, Stadion Gelora 10 November, pada tanggal 4 September 2006. Sayangnya, Persebaya ditahan imbang 1-1 atas Arema. Namun, karena Persebaya kalah jumlah agregat akibat kekalahan di leg pertama melawan Arema di Stadion Kanjuruhan, Malang, akhirnya "Bajul Ijo" gagal maju ke babak final. Para Bonek yang tidak puas dengan hasil itu melampiaskan emosi dengan membakar sejumlah mobil dan berkelahi dengan petugas keamanan.
 
Menurut salah seorang petinggi Bonek, Hamim Gimbal, kasus yang dinamai ''"Asu Semper"'' tersebut merupakan kasus terbesar yang bukan hanya mencoreng persepakbolaan Jawa Timur, tetapi juga persepakbolaan nasional. Kasus ini memakan sejumlah korban jiwa dan sejumlah kerusakan, baik di dalam maupun di luar Stadion Gelora 10 November.
== Bentrokan 7 Maret 2013 ==
Kejadian pada kamis sore 7 Maret 2013 terjadi di luar [[Stadion Petrokimia]], [[Gresik]]. 9 remaja beratribut [[Bonek]] diserang oleh ratusan [[Aremania]] dengan batu dan potongan pipa. Penyerangan itu dilakukan sebelum kick off pertandingan antara [[Persegres Gresik United]] vs [[Arema FC]] digelar. Dalam insiden itu, satu orang Bonek tewas dan tiga lainya mengalami luka parah. <ref>[http://www.surabayapagi.com/read/95626/2013/03/09/18_Bonek_dan_4_Aremania_Ditangkap.html ''Bonek bentrok dengan Aremania, 1 tewas'']. surabayapagi.com. 9 Maret 2013. Diakses tanggal 30/09/2019.</ref>
 
== Kerusuhan 5 Mei 2014 ==
Bentrokan antara [[Bonek]] dan [[Aremania]] terjadi pada kamis malam tanggal 5 Mei 2014 di [[Jalan Tol Surabaya-Gresik]] tepatnya di ruas [[Simomulyo, Sukomanunggal, Surabaya|Tol Simo]], [[Surabaya]]. ketika itu rombongan Aremania yang hendak pulang kembali ke [[Malang]] dari [[Gresik]] setelah menonton pertandingan antara [[Persegres Gresik United]] melawan [[Arema FC]] dihadang oleh ratusan suporter [[Bonek]]. Kerusuhan pun tak dapat dihindarkan, dalam kerusuhan ini 18 suporter Aremania mengalami luka-luka dan 3 orang meninggal dunia. Bonek beralasan bahwa penyerangan terhadap Aremania ini adalah balasan atas meninggalnya seorang Bonek pada 7 Maret 2013 yang lalu di Gresik.<ref>[https://simomot.com/2014/06/06/bentrok-bonek-vs-aremania-pecah-di-tol-simo-ini-nama-nama-korbannya/ ''Bonek vs Aremania, 3 orang meninggal dunia'']. simomot.com. 6 Juni 2014. Diakses tanggal 30/09/2019.</ref>
 
=== Kerusuhan 19 Desember 2015 ===
Kali ini bentrokan antara [[Aremania]] dan [[Bonek]] kembali terjadi tepatnya di wilayah kecamatan [[Sambungmacan, Sragen]], Jawa Tengah, pada Sabtu pagi 19 Desember 2015. Bentrokan tersebut terjadi ketika rombongan Aremania yang menaiki bus pariwisata melintasi wilayah [[Sragen]] dalam perjalanan menuju [[Sleman]], [[DI Yogyakarta]] untuk mendukung tim [[Arema]] pada lanjutan turnamen [[Piala Sudirman]]. Secara kebetulan, rombongan [[Bonek]] sebanyak empat truk yang juga hendak menuju [[Sleman]] berada di lokasi yang sama.
 
Kerusuhan pun pecah. Ratusan Bonek melempari bus Aremania dengan batu. Insiden ini menyebabkan 3 orang meninggal dunia, dua orang Aremania dan seorang pengemudi mobil yang memakai atribut Aremania.<ref>[https://www.merdeka.com/peristiwa/ini-kronologi-bentrok-bonek-dan-aremania-di-sragen-tewaskan-2-orang.html ''Bonek vs Aremania di Sragen, 2 tewas'']. merdeka.com. Diakses tanggal 30/09/2019</ref>
 
== Rekor pertemuan ==
Rekor pertemuan kedua tim dihitung untuk semua kompetisi (Liga, Turnamen resmi, turnamen pra-musim) termasuk saat kedua-dua tim tersebut sama-sama mengalami masalah [[dualisme]].
{| class="wikitable"
Baris 393 ⟶ 366:
|}
 
== Prestasi ==
{| class="wikitable sortable" style="width:auto; margin:auto;"
|-
Baris 419 ⟶ 392:
|}
 
== Catatan kaki ==
{{notelist}}
 
== Lihat pulajuga ==
* [[Arema FC]]
* [[Derbi Indonesia]] - Persija Jakarta vs Persib Bandung
* [[Arema Indonesia]]
* [[Mitra Surabaya]]
* [[Niac Mitra]]
* [[Persema Malang]]
* [[Persebaya Surabaya]]
 
== Referensi ==
{{reflist}}
{{notelist-lr}}
 
== Pranala luar ==
* {{id}} [https://www.jawapos.com/sepak-bola/sepak-bola-indonesia/06/05/2018/persebaya-vs-arema-fc-rivalitas-mimesis-dua-kota/ ''Rivalitas memesis dua kota'']. jawapos.com. 6 Mei 2018. Diakses tanggal 30/09/2019.
* {{id}} [https://kumparan.com/@kumparannews/5-bentrokan-bonek-yang-menimbulkan-korban-jiwa ''Bentrokan bonek yang menimbulkan korban jiwa'']. kumparan.com. Diakses tanggal 30/09/2019.