Rabu Abu: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
k ←Suntingan 125.166.117.115 (bicara) dibatalkan ke versi terakhir oleh 114.5.216.98 Tag: Pengembalian |
||
Baris 4:
|longtype =
|caption = Salib ditandai dari abu atau debu di dahi seorang umat
|observedby =
|date = Rabu dalam minggu ketujuh sebelum [[Paskah]]
|date{{LASTYEAR}} = 14 Februari
Baris 16:
}}
{{Tahun Liturgi}}
'''Rabu Abu''' adalah sebuah hari raya [[
Nama Rabu Abu berasal dari pengolesan [[abu]] pertobatan di dahi para jemaat disertai dengan ucapan "Bertobatlah dan percayalah pada [[Injil]]" atau diktum "Ingatlah bahwa engkau adalah debu, dan engkau akan kembali menjadi debu".<ref>{{cite web|url=https://books.google.com/books?id=luSArILWW6EC&printsec=frontcover&dq=Roman+Missal&hl=en&sa=X&ei=nu0xU5TzFYeShgfY-IGQCw&redir_esc=y#v=onepage&q=Ash%20Wednesday&f=false|title=The Roman Missal [Third Typical Edition, Chapel Edition]|publisher=|deadurl=no|archiveurl=https://web.archive.org/web/20160324095758/https://books.google.com/books?id=luSArILWW6EC&printsec=frontcover&dq=Roman+Missal&hl=en&sa=X&ei=nu0xU5TzFYeShgfY-IGQCw&redir_esc=y#v=onepage&q=Ash%20Wednesday&f=false|archivedate=24 March 2016}}</ref><ref name="gloria">{{cite web|url=https://books.google.co.id/books?id=l241CwAAQBAJ&pg=PA10&dq=Ingatlah+bahwa+engkau+adalah+debu,+dan+engkau+akan+kembali+menjadi+debu&hl=id&sa=X&ved=0ahUKEwioz575hIfhAhURheYKHeOBBoIQ6AEIKDAA#v=onepage&q=Ingatlah%20bahwa%20engkau%20adalah%20debu%2C%20dan%20engkau%20akan%20kembali%20menjadi%20debu&f=false|title=Renungan Harian®: Februari 2016|publisher=Yayasan Gloria|deadurl=no|accessdate=16 Maret 2019}}</ref> Abu tersebut dipersiapkan dengan membakar [[Arecaceae|daun palem]] dari perayaan [[Minggu Paskah]] tahun sebelumnya. Pada hari itu umat yang datang ke [[Gereja]] dahinya diberi tanda [[salib]] dari [[abu]] sebagai simbol upacara ini. Simbol ini mengingatkan umat akan [[ritual]] Israel kuno di mana seseorang menabur abu di atas kepalanya atau di seluruh tubuhnya sebagai tanda kesedihan, penyesalan, dan [[tobat|pertobatan]] (misalnya seperti dalam [[Kitab Ester]], yaitu {{Alkitab|Ester 4:1, 3}}). Dalam {{Alkitab|Mazmur 102:10}} penyesalan juga digambarkan dengan "memakan abu":
|