Suplir: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Kembangraps (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
Baris 27:
[[Akar]]nya serabut dan tumbuh dari rimpang. Akar ini mencari hara dari [[humus]], dan terkadang cukup dalam menembus tebing atau tembok.
 
Sebagaimana paku-pakuan lain, ental tumbuh dari [[rimpang]] dalam bentuk gulungan ke dalam (bahasa Jawa: ''mlungker'') seperti tangkai biola (disebut ''circinate vernation'') dan perlahan-lahan membuka. Tangkai ental cenderung berwarna hitam, mengeras ketika dewasa, dan mengkilap. Warna hitam dan mengkilap seperti rambut inilah yang mendasari nama ''chevelure'' (berarti "rambut" dalam bahasa Prancis).
 
Helai daunnya (''pinnae'') khas berbeda dari banyak paku-pakuan karena tidak berbentuk memanjang simetris, tetapi cenderung tidak simetris dengan variasi membulat, segitiga (deltoid), atau segiempat. Daunnya ini tidak dapat dibasahi air karena di permukaannya tertutupi rambut-rambut halus. Dari sinilah nama ilmiah ''Adiantum'' dibentuk, karena berarti "tidak terbasahi" dalam [[bahasa Yunani]].
 
[[Spora]] berada di dalam [[sporangium]]. Kumpulan sporangia ([[sorus]]) berada di sisi bawah pada bagian tepi daun fertil, agak terlindung oleh lipatan tepi helai daun. Tangkai [[ental]]nya khas karena berwarna hitam dan mengkilap, kadang-kadang bersisik halus ketika dewasa.
 
Tanaman ini memperbanyak diri secara [[Perbanyakan generatif|generatif]] dengan [[spora]] yang terletak pada bagian tepi sisi bawah [[daun]] yang sudah dewasa. Selain itu, [[perbanyakan vegetatif]] mungkin dilakukan ketika rimpangnya sudah cukup besar sehingga bisa dipecah menjadi dua atau tiga bagian (stek rimpang).
Baris 38:
Ada sebanyak lebih dari 200 jenis ''Adiantum'' yang menyebar di seluruh dunia (220 - 230 jenis). Pusat keragaman ada di [[Amerika Selatan]], khususnya di kawasan [[Andes|Pegunungan Andes]] (tercatat 229 spesies dan 5 hibrida alami)<ref name=":0">{{Cite web|url=http://worldplants.webarchiv.kit.edu/ferns/|title=Adiantum L.|last=Hassler|first=Michael|last2=Schmidt|first2=Bernd|date=|website=World Ferns: Checklist of Ferns and Lycophytes of the World|access-date=15 Februari 2020}}</ref>. Anggota marga ini menyukai daerah-daerah lembab di tebing atau rekahan batu atau tembok yang lembab, dekat aliran air dan teduh. Kebanyakan ditemukan di kawasan basah di perbukitan<ref name=":0" />.
 
Di [[Asia Tenggara]] sendiri diperkirakan ada 10–20 jenis ''Adiantum''<ref name=":1">{{Cite journal|last=Lestari|first=Wenni S.|year=2010|title=Konservasi Adiantum spp. (Pteridaceae, Pteridophyta) di Kebun Raya Bali.|url=|journal=Prosiding Seminar Nasional Hortikultura Indonesia 2010: Reorientasi Riset untuk Mengoptimalkan Produksi dan Rantai Nilai Hortikultura|publisher=Perhimpunan Hortikultura Indonesia|volume=|issue=|pages=792-798|doi=}}</ref>. Di kawasan [[Papuasia]] ditemukan 12 jenis ''Adiantum''<ref name=":1" />.
 
Melalui perdagangan dan pemuliaan tanaman hias, jenis-jenis asal Amerika dibawa ke kawasan lain dan kawin silang, [[Penangkaran selektif|seleksi]], serta [[mutasi]] menyebabkan munculnya berbagai [[kultivar]] baru dengan ciri-ciri yang baru.<br />