Luo Yixiu: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
M. Adiputra (bicara | kontrib) k periksa terjemahan |
M. Adiputra (bicara | kontrib) |
||
Baris 26:
Mao Zedong lahir dan dibesarkan di tanah pertanian ayahnya di Shaoshanchong, sebuah pedesaan kecil yang mengambil nama dari gunung Shaoshan di dekat tempat tersebut.{{sfn|Pantsov|Levine|2012|p=11}} Ayahnya yang tegas, [[Mao Yichang]], memutuskan untuk mengatasi tingkah Zedong yang suka memberontak, dengan sebuah cara yang lazim pada masa itu, yaitu memaksanya ikut dalam sebuah penjodohan agar ia dapat bersungguh-sungguh dalam mengurus keluarga.{{sfnm|1a1=Terrill|1y=1980|1p=12|2a1=Feigon|2y=2002|2p=23|3a1=Hu|3a2=Liu|3y=1996|3pp=111–112}} Yichang juga menginginkan adanya seorang menantu untuk membantu istrinya, [[Wen Qimei]], yang kesehatannya menurun setelah bertahun-tahun bekerja keras sebagai buruh pertanian.{{sfn|Pantsov|Levine|2012|p=26}} Ia memilih Luo Yixiu pada akhir 1907 atau 1908.{{sfn|Pantsov|Levine|2012|p=25}} [[Hubungan kekerabatan]]nya dengan keluarga Mao mendukung pemilihan jodoh tersebut, karena keempat saudara ibu Luo Yixiu, yang bermarga Mao, bertempat tinggal hanya berjarak dua ''[[li (unit)|li]]'' dari rumah Mao Yichang di Shaoshanchong.{{sfn|Hu|Liu|1996|p=111}} Dengan mengikuti tata cara tradisional, maka seorang comblang dikirim ke rumah keluarga Luo, dan keluarga Luo diharapkan segera menerima lamaran pernikahan.{{sfn|Pantsov|Levine|2012|p=26}} Luo Helou senang ketika putri sulungnya menikah.{{sfn|Pantsov|Levine|2012|p=26}} Setelah pernikahan dinyatakan sah, dua keluarga saling bertukar hadiah dan menandatangani akta nikah.{{sfn|Pantsov|Levine|2012|p=26}}
Zedong pertama kali bertemu dengan Yixiu pada hari saat akta nikah ditandatangani.{{sfn|Pantsov|Levine|2012|p=26}} Beberapa tahun kemudian, Kong Dongmei, cucu Mao Zedong menyatakan bahwa Zedong tak senang dengan jodoh pilihan ayahnya, dan berkata bahwa ia lebih menyukai sepupunya, Wang Shigu. Namun, rencana menikahi Wang
=== Perkawinan ===
Baris 32:
Perkawinan diadakan pada tahun 1908.{{sfn|Chang|Halliday|2005|p=7}} Menurut sejumlah biografer Mao, upacara tersebut diadakan menurut tata adat pedesaan Hunan. Maka, kemungkinan perkawinan itu diawali dengan sebuah pesta di rumah mempelai laki-laki sehari sebelum upacara berlangsung, yang dihadiri oleh teman dan kerabat. Keesokan harinya, mempelai perempuan dipakaikan busana merah, dengan wajah yang ditutupi kain merah, lalu diusung menggunakan [[tandu]] merah ke rumah keluarga mempelai laki-laki. Di sana, kain penutup wajahnya dibuka, dan mempelai perempuan diharapkan menunjukkan perasaan tidak senang atau tidak puas terhadap mempelai laki-laki dengan menghinanya secara terang-terangan.{{sfnm|1a1=Terrill|1y=1980|1p=12|2a1=Pantsov|2a2=Levine|2y=2012|2p=26}} Menurut tradisi, penyulutan [[kembang api]] juga dilakukan, sebelum mempelai laki-laki dan perempuan melakukan ''[[kowtow]]'' (sujud, membungkuk) kepada para tamu, lalu di depan [[Penghormatan leluhur dalam budaya Tionghoa|altar leluhur]] mempelai laki-laki, kepada para dewa-dewi, dan kepada satu sama lain, sebagai rangkaian upacara tersebut.{{sfnm|1a1=Terrill|1y=1980|1p=12|2a1=Short|2y=1999|2p=649|3a1=Pantsov|3a2=Levine|3y=2012|3p=26}}
Jika dilakukan menurut adat di sana, maka perjamuan nikah dapat berlanjut selama dua hari, saat para tamu memberikan hadiah, biasanya uang, kepada pengantin baru.{{sfn|Pantsov|Levine|2012|p=26}} Upacara pernikahan tersebut berpuncak ketika para tamu memasuki kamar pengantin. Di sana mereka akan membuat berbagai kode-kode yang bersifat seksual, dipimpin oleh seseorang yang wajahnya dihitamkan.{{sfn|Pantsov|Levine|2012|p=27}} Dalam tradisi pedesaan Tiongkok, mempelai perempuan diharapkan dapat menunjukan noda darah pada kain kasur yang dipakai saat malam perkawinannya untuk membuktikan bahwa [[selaput dara]]-nya telah dijebol pada saat [[berhubungan seksual]], pertanda bahwa ia menikah dalam keadaan masih [[
=== Kehidupan pernikahan ===
|