Nuh (tokoh Alkitab): Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Perbaikan
Baris 6:
* ''[[Ulul Azmi]]''
* ''[[Alaihis Salam|'alaihis-salam]]'' (keselamatan atasnya)
<!-- | image = Nuh (Noah)1.png
| caption = Kaligrafi Nuh '''alaihis-salam'' (keselamatan atasnya)->
| birth_name =
| birth_date =
Baris 33:
'''Nuh''' ({{lang-ar|نوح|Nūḥ}}, ({{Lang-he-n|נוֹחַ}}, [[Ibrani Tiberias|Tiberias]]: נֹחַ) adalah tokoh dalam [[Al-Qur'an]], [[Alkitab]], dan [[Tanakh]]. Namanya disebutkan 43 kali dalam 28 surah di [[Al-Qur'an]] dan 58 kali dalam 48 ayat dalam 9 buku [[Alkitab]] [[Terjemahan Baru]].<ref name="sabda">[http://alkitab.sabda.org/search.php?search=Nuh Alkitab]</ref> Dalam Islam, Nuh masuk dalam daftar [[Nabi dan Rasul|25 nabi]] dan berada di urutan ketiga setelah [[Adam]] dan [[Idris]].
 
Kitab suci menyebutkan bahwa manusia sudah banyak melakukan dosa pada masa Nuh. Allah kemudian menghukum mereka dengan mendatangkan [[Air bah (Nuh)|air bah besar]], sedangkan Nuh yang sebelumnya telah Allah perintahkan untuk membuat [[bahtera padaNuh|sebuah bahtera]] akhirnya selamat beserta keluarganya (istrinya, ketiga anaknya, dan ketiga menantunya) dan binatang-binatang yang ada di dalam bahtera itu bersamanya. Setelah air bah reda, keluarga Nuh kembali me-repopulasi bumi.
 
{{quote|"Inilah riwayat Nuh: Nuh adalah seorang yang benar dan tidak bercela di antara orang-orang sezamannya<br> dan Nuh itu bergaul dengan Allah."|{{Alkitab|Kejadian 6: 9}}}}
 
== Ayat ==
{{quote|"Sesungguhnya Kami telah mengutus Nuh kepada kaumnya (dengan perintah),<br> 'Berilah kaummu peringatan sebelum datang kepadanya azab yang pedih.'"|Nuh (71): 01}}
== Nuh menurut Yudaisme dan Kristen ==
{{quote|"Inilah riwayat Nuh: Nuh adalah seorang yang benar dan tidak bercela di antara orang-orang sezamannya<br> dan Nuh itu bergaul dengan Allah."|{{Alkitab|Kejadian 6: 9}}}}
[[Berkas:Noahs Ark.jpg|ka|200px|jmpl|''[[Bahtera Nuh]]'', karya [[Edward Hicks]], dibuat tahun [[1846]].]]
[[Berkas:T and O map Guntherus Ziner 1472.jpg|jmpl|kiri|Sebuah peta T dan O yang menggambarkan tentang pembagian koloni masyarakat, mengidentifikasikan tiga [[benua]] sebagai populasi dari keturunan Sem (Shem), Ham (Cham) dan Yafef (Japeth).]]
Dalam Tanakh (kitab suci Yahudi) dan Alkitab (kitab suci Kristen), kisah Nuh termuat pada [[Kitab Kejadian]] pasal 6-9.
Nuh adalah anak laki-laki [[Lamekh]], yang dilahirkan pada saat Lamekh berumur 182 tahun.<ref>{{Alkitab|Kejadian 5:28; 1 Tawarikh 1:4}}</ref> Ia dilahirkan 1.056 tahun setelah Adam.<ref name="park">Abraham Park. D. Min.,D.D., ''Silsilah Di Kitab Kejadian''. Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana Indonesia (Grasindo). Hal.142 ISBN 978-979-081-235-2</ref> Dari 10 generasi setelah Adam, Nuh adalah orang ketiga yang memiliki umur terpanjang, mencapai 950 tahun.<ref>{{Alkitab|Kejadian 9:28-29}}</ref> Namanya juga tercatat dalam [[silsilah Yesus]] di {{Ayat|Lukas|3|36}}.
 
Nuh digambarkan sebagai orang yang benar di antara orang-orang lain yang hidup di zamannya. {{Alkitab|Kejadian 6:8}} mencatat, "Tetapi Nuh mendapat kasih karunia di mata Tuhan". Pada saat itu, manusia hidup bergelimang [[dosa]] sehingga Allah memutuskan untuk menjatuhkan hukuman dengan bersabda ''"Aku akan memusnahkan mereka bersama-sama dengan bumi"'' <ref>[[Kejadian 6#Ayat 14|Kejadian 6:14]]</ref>. Akan tetapi, Allah tidak menghancurkan segala-galanya. Dia memerintahkan Nuh untuk membangun sebuah bahtera besar untuk menyelamatkan sebagian makhluk ciptaan-Nya.
== Kisah ==
Dalam Al-Qur'an (kitab suci Islam), kisah Nuh termaktub dalam surah Al-A'raf (07): 59-64, Yunus (10): 71-73, Hud (11): 25-49, Al-Anbiya' (21): 76-77, Al-Mu'minun (23): 23-30, Asy-Syu'ara (26): 105-122, Al-Ankabut (29): 14-15, Ash-Shaffat (37): 75-82, Al-Qamar (54): 9-17, dan Nuh (71). Dalam Tanakh (kitab suci Yahudi) dan Alkitab (kitab suci Kristen), kisah Nuh termuat pada [[Kitab Kejadian]] pasal 6-9.
 
Setelah bahtera itu selesai, [[Kitab Kejadian]] menggambarkan bahwa [[Air bah (Nuh)|air bah]] merendam bumi selama 150 hari lamanya dan setelah itu air mulai surut. Nuh menunggu hingga bumi benar-benar kering sebelum membuka pintu bahtera. Nuh kemudian keluar bersama keluarga dan semua binatang yang ada di dalam bahtera tersebut.
Meski memiliki inti yang sama, terdapat beberapa perbedaan antara kisah Nuh dalam Al-Qur'an dan Kejadian. Kisah Nuh dalam Al-Qur'an lebih menekankan pada seruan Nuh pada kaumnya yang mengingkari Allah, sedangkan Kejadian memusatkan pada peristiwa air bah.
 
Setelah Nuh diselamatkan, Allah mengadakan perjanjian dengan Nuh dan memberkatinya <ref>{{Ayat|Kejadian|9|1|17}}</ref>. Inilah perjanjian yang pertama dikenal dan bersifat universal karena meliputi seluruh umat manusia. Di kemudian hari, Allah mengadakan perjanjian pula dengan [[Abraham]], tetapi perjanjian itu dianggap bersifat lebih khusus.
=== Latar belakang ===
 
Dalam Kejadian disebutkan bahwa Nuh adalah keturunan kesembilan [[Adam]]. Rincian nama beserta umur mereka adalah:<ref>{{Alkitab|Kejadian 5: 1-29}}</ref>
Dalam ''buku riwayat penulisan Alkitab'' juga disebut bahwa Nuh dan Kanaan adalah orang-orang pertama yang menanam [[anggur]] dan mengolahnya menjadi [[bir|minuman]]. Setelah memanen buah-buah anggur, Nuh meminum ''[[Anggur (minuman)|wine]]'' dalam jumlah berlebih yang mengakibatkan mabuk hingga ia bertelanjang diri. Setelah Kanaan menyaksikan hal ini lalu menyampaikan kepada Ham, ayahnya, maka [[Ham (tokoh Alkitab)|putra bungsu Nuh]] itu menertawakan dan menyebarkan kabar memalukan itu kepada Sem dan Yafet. Sem yang berniat menutupi aib ayahnya mengajak Yafet membantunya menebar kain pada tubuh Nuh supaya ia tak kelihatan telanjang. Setelah Nuh siuman, ia kecewa dan murka terhadap Ham yang mengaibkan kehormatannya lalu mengutuk Kanaan, putra Ham, yang terlibat dalam peristiwa mempermalukan dirinya. Ham tidak bisa dikutuk oleh karena Nuh menyadari bahwa mereka yang telah keluar bersamanya dari Bahtera adalah mereka yang diberkati oleh [[Tuhan]] dan barangsiapa yang mengutuki orang yang diberkati Tuhan maka ucapan kutuk tersebut akan berbalik kepada pengutuk itu sendiri.<ref>Ginzberg, Louis (1909). ''[https://ia800302.us.archive.org/8/items/legendsofjews01ginz/legendsofjews01ginz.pdf The Legends of the Jews]'' (Translated by Henrietta Szold) Philadelphia: Jewish Publication Society.</ref>
 
=== BahteraEtimologi ===
Nama Nuh berasal dari Ibrani נֹחַ, נוֹחַ(''Nōăḥ''), yang berarti "hinggap", "menentramkan", "berhenti", atau "istirahat" ({{Alkitab|2 Raja-raja 2:15; Ratapan 5:5; Ulangan 5:14}}). Arti nama Nuh berdasarkan asal kata tersebut adalah "sabat", "istirahat", dan "penghiburan".<ref name="park"/>
 
=== Keluarga ===
 
Dalam Kitab Kejadian disebutkan bahwa Nuh adalah keturunan kesembilan [[Adam]]. Rincian nama beserta umur mereka adalah:<ref>{{Alkitab|Kejadian 5: 1-29}}</ref>
* Adam memiliki putra bernama Set/[[Syits]] saat berusia 130 tahun
* Set memiliki putra bernama Enos saat berumur 150 tahun
Baris 56 ⟶ 68:
* [[Lamekh]] memiliki putra bernama Nuh saat berusia 182 tahun
Menurut perhitungan usia dalam Kejadian, Adam masih hidup selama beberapa tahun setelah Lamekh (ayah Nuh) lahir.
Alkitab hanya mencatat Nuh memiliki tiga orang anak, [[Sem]], [[Ham (tokoh Alkitab)|Ham]] dan [[Yafet]] yang dilahirkan setelah Nuh berumur 500 tahun, sebelum air bah terjadi. Ketika Sem berusia 100 tahun, dua tahun setelah air bah, ia dikaruniai [[Arpakhsad]]<ref>{{Ayat|Kejadian|11|10}}</ref>. Oleh karena itu Sem hanya berusia 98 ketika banjir datang. Ham dikatakan sebagai yang termuda <ref>{{Ayat|Kejadian|9|24}}</ref>.
 
Nama istri Nuh tidak disebut dalam [[Alkitab]], menurut [[Kitab Yobel]] (termasuk dalam kanon [[Gereja Ortodoks]] [[Ethiopia]]) namanya adalah '''Emzara'''.
 
Tradisi Yahudi menulis nama istri Nuh adalah '''Naama''' (atau '''Naamah'''), putri [[Lamekh]] dan saudara perempuan [[Tubal-Kain]].<ref>''[[Genesis Rabba]]'' [[midrash]]</ref> Demikian pula Komentator [[Alkitab Ibrani]], [[Rashi]], yang hidup pada abad ke-11 M, dalam komentarinya mengenai [[Sefer Bereishis]] 4:22.<ref>{{Ayat|Kejadian|4|22}}</ref>
 
Sebuah [[Midrash]] dari [[abad pertengahan]], yang dikenal sebagai "Kitab Yasar" (''Book of Jasher'' 5:15), juga menuliskan nama istri Nuh adalah '''Naamah''', putri [[Henokh]].<ref>Kitab Yaser 5:15.</ref>
 
== Nuh menurut Islam ==
[[Berkas:Nuh (Noah)1.png|jmpl|200px|Kaligrafi bahasa Arab bertuliskan Nuh ''alaihis-salam'' (keselamatan atasnya)]]
 
===Catatan Al Qur-an===
 
Dalam Al-Qur'an (kitab suci Islam), kisah Nuh termaktub dalam surah Al-A'raf (07): 59-64, Yunus (10): 71-73, Hud (11): 25-49, Al-Anbiya' (21): 76-77, Al-Mu'minun (23): 23-30, Asy-Syu'ara (26): 105-122, Al-Ankabut (29): 14-15, Ash-Shaffat (37): 75-82, Al-Qamar (54): 9-17, dan Nuh (71). Dalam Tanakh (kitab suci Yahudi) dan Alkitab (kitab suci Kristen), kisah Nuh termuat pada [[Kitab Kejadian]] pasal 6-9.
 
Meski memiliki inti yang sama, terdapat beberapa perbedaan antara kisah Nuh dalam Al-Qur'an dan Kejadian. Kisah Nuh dalam Al-Qur'an lebih menekankan pada seruan Nuh pada kaumnya yang mengingkari Allah, sedangkan Kejadian memusatkan pada peristiwa air bah.
=== Etimologi ===
[[Suyuti]] menceritakan bahwa nama Nuh bukan berasal dari bahasa Arab, tetapi dari bahasa [[Syam]] yang artinya “bersyukur” atau “selalu berterima kasih”. Hakim berkata dinamakan Nuh karena seringnya dia menangis, nama aslinya adalah '''Abdul Ghafar''' (Hamba dari Yang Maha Pengampun).
 
Nuh mendapat gelar dari Allah dengan sebutan '''''Nabi Allah''''' dan '''''Abdussyakur''''' yang artinya “hamba (Allah) yang banyak bersyukur”.<ref>"(yaitu) anak cucu dari orang-orang yang Kami bawa bersama-sama Nuh. Sesungguhnya dia adalah hamba (Allah) yang banyak bersyukur." (Al Israa' 17:3)</ref>
 
=== Latar belakang ===
Al-Qur'an tidak berbicara mengenai silsilah Nuh, tapi disebutkan dalam sebuah [[hadits]] bahwa Adam dan Nuh terpisah jarak sepuluh ''qarn''.<ref>"Abû Umâmah menceritakan bahwa suatu ketika, seorang pria bertanya kepada Nabi Muhammad, 'Apakah Adam menjadi seorang Nabi?' Nabi Muhammad menjawab, 'Ya.' Pria itu bertanya, 'Berapa banyak waktu yang berlalu antara dia dan Nuh?' Nabi Muhammad menjawab, 'Sepuluh Qarn.'" (Shahîh Ibn Hibbân, Hadits 6190).</ref> Sebagian menafsirkan bahwa makna ''qarn'' ini adalah generasi yang berarti bahwa Adam dan Nuh terpisah 10 generasi. Pendapat lain menyatakan bahwa ''qarn'' adalah abad, yang berarti bahwa Adam dan Nuh terpisah jarak 10 abad.
 
Baris 73 ⟶ 106:
Penentangan dari kaum Nuh juga diwariskan kepada generasi setelahnya. Para orangtua yang menentang Nuh akan memerintahkan anak-anak mereka yang sudah baligh agar ikut memusuhi dan menentang Nuh, sehingga orang-orang kafir ini melahirkan generasi yang kafir pula.<ref>Nuh (71): 27</ref>{{sfn|Ibnu Katsir|2014|p=106}} Lebih jauh, mereka juga menantang agar Nuh benar-benar mendatangkan [[azab]] yang selalu diperingatkannya jika mereka tetap tidak beriman.<ref>Hud (11): 32</ref>
 
Kitab Kejadian tidak menjelaskan mengenai seruan Nuh maupun penolakan kaumnya, tetapi hanya dijelaskan bahwa bumi sangat rusak karena semua manusia menjalankan kehidupan yang rusak di bumi.<ref>{{Alkitab|Kejadian 6: 12}}</ref>
 
=== Bahtera ===
[[Berkas:Französischer Meister um 1675 001.jpg|jmpl|kanan|200px|Lukisan "[[Bahtera Nuh]]", oleh Französischer Meister, [[1675]]. Dipajang di Museum Magyar Szépmüvészeti, [[Budapest]], [[Hungaria]].]]
Setelah berdakwah sekian lama, Nuh kemudian meminta pertolongan kepada Allah atas penolakan kaumnya.
{{quote|"Dia (Nuh) berkata, 'Ya Tuhanku, sungguh kaumku telah mendustakan aku, maka berilah keputusan antara aku dengan mereka, dan selamatkanlah aku dan mereka yang beriman bersamaku.'"|Asy-Syu'ara (26): 117-118}}
 
== Perbandingan catatan dalam Alkitab dan Al Qur'an ==
 
=== Bahtera ===
[[Berkas:Französischer Meister um 1675 001.jpg|jmpl|kananka|200px|Lukisan "[[Bahtera Nuh]]", oleh Französischer Meister, [[1675]]. Dipajang di Museum Magyar Szépmüvészeti, [[Budapest]], [[Hungaria]].]]
 
Allah kemudian memerintahkan Nuh agar membuat bahtera karena Allah akan mendatangkan air bah yang akan menenggelamkan orang-orang kafir.<ref>Hud (11): 37</ref><ref>{{Alkitab|Kejadian 6: 14, 17}}</ref>{{sfn|Ibnu Katsir|2014|p=107-109}} Kejadian menyebutkan bahwa Allah memerintahkan Nuh untuk membuat bahtera tersebut dari [[kayu gofir]].<ref>{{Alkitab|Kejadian 6: 14}}</ref> Alkitab Terjemahan Baru hanya mengalihaksarakan dari bahasa Ibrani ''gofer'' ({{lang-he|גפר}}) tanpa menerjemahkannya. Bahtera tersebut memiliki panjang tiga ratus hasta, lebar lima puluh hasta, dan tinggi tiga puluh hasta. Bahtera tersebut juga memiliki tiga tingkatan.<ref>{{Alkitab|Kejadian 6: 15-16}}</ref>