Revisi per 10 Februari 2020 17.21 sunting Kembangraps (bicara \| kontrib) Pengurus 31.515 suntingan kTidak ada ringkasan suntingan ← Revisi sebelumnya		Revisi per 10 Februari 2020 17.23 sunting balikkan Kembangraps (bicara \| kontrib) Pengurus 31.515 suntingan kTidak ada ringkasan suntingan Revisi selanjutnya →
Baris 21: There's a current study being done to review the traditional usage and modern pharmacological and toxicological effects of Maidenhair fern. The results tell us that the fern exhibited possesses an antibiotic similarity. This tells us that the fern frond can be a good candidate for clinical purpose. --> Jenis suplir besar ini biasa dijadikan [[tanaman hias]] di [[pekarangan]], [[teras rumah]], atau di dalam ruangan. [[Rimpang]]<nowiki/>nya menjalar lambat di media tumbuh, sehingga membentuk rumpun yang agak rapat. Perbanyakan dapat dilakukan dengan [[spora]] (seksual) maupun dengan memecah rumpun ([[perbanyakan vegetatif\|vegetatif]]). == Rujukan ==

Adiantum peruvianum: Perbedaan antara revisi