Bandar Udara Rendani: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Perubahan kosmetika
Yanti etika (bicara | kontrib)
k Perubahan sesuai dengan perkembangan saat ini
Baris 27:
| metric-rwy = yes
}}
Bandara Rendani adalah bandar udara yang terletak di Kota Manokwari, Bandara ini berjarak 3 Km dari Pusat Kota Manokwari Ibukota Provinsi Papua Barat
{{Intro-bandara|Rendani|[[Kota Manokwari]], [[Papua Barat]]|2.000|45|kota [[Kota Manokwari|Manokwari]]|3}} Tahun depan landasan pacu di bandar udara ini akan di perpanjang menjadi {{convert|2115|x|45|m|0}}, lebar 45 meter.
'''Bandar Udara Rendani''' adalah salah satu dari [[bandar udara]] di [[Indonesia]] yang telah ada sejak masa pemerintahan [[Hindia Belanda]]. Transportasi darat dalam kota dari dan menuju Bandar Udara Rendani dilayani oleh taksi khusus bandara, kendaraan pribadi, mobil kendaraan sewaan (rental car), kendaraan antar jemput yang disediakan oleh pihak hotel, dan ojek (motor berpenumpang berbayar). Tarif dari dan menuju Bandara Rendani sangat bervariasi, biasanya berkisar antara Rp. 15.000-an (tarif ojek) hingga Rp. 150.000-an (tarif taksi bandara).
 
== Era Hindia Belanda ==
Lapangan Terbang Rendani menjadi salah satu destinasi penerbangan berjadwal bagi maskapai Nederland Nieuw Guinea Luchvaart Maatschappij (NNGLM)"[[De Kroonduif]]" yang menyelenggarakan penerbangan berjadwal antara [[Hollandia]]/[[Kota Jayapura]], [[Biak]], [[Manokwari]], [[Sorong]], [[Merauke]], dan [[Jayawijaya]] dengan pesawat DC-3 yang berpusat penyebaran di [[Biak]] yang sudah menjadi [[lapangan terbang]] skala internasional era tahun 1950.<ref name="sejarahrendani">{{Citation | title = Keadaan Sosial Budaya Provinsi Papua Barat | publisher = Portal Nasional Republik Indonesia | url = http://www.indonesia.go.id/in/provinsi-papua-barat/sosial-budaya/6020-keadaan-sosial-budaya.html | accessdate =1 April 2013 }}.</ref>
 
NGGPM (Nederlands Niew Guinea Petroleum Maatschappij) yang merupakan konsorsium dari Perusahaan minyak Shell, Texaco, dan Standard Oil dibentuk untuk mendapatkan konsesi eksplorasi tambang minyak melalui jalur udara sebab merupakan satu-satunya jalur mengingat kondisi alamnya. Untuk melakukan pemetaan udara maskapai Hindia Belanda KNILM di datangkan dengan kontrak untuk konsesi, armada yang digunakan oleh KNILM adalah de Havilland DH-89 Dragon Rapide pada tahun 1935 yang sekaligus menjadi pesawat komersial/charter pertama di wilayah Papua, NNGPM membangun lapangan terbang Babo yang terletak di Teluk Bintuni sebagai base untuk tugas ini<ref name="sejarahrendaniangkasa">{{Citation | title = Kisah NNGLM KLM-Kroonduif | publisher = Angkasa | date = 27 Juli 2012 | url = http://www.angkasa.co.id/index.php/kisah-nyata/16-kisah-nnglm-klm-kroonduif | accessdate =1 April 2013 }}.</ref>
 
Maskapai penerbangan [[De Kroonduif]] dan Koniklijk Luchvaart Maatschappij (KLM) kemudian mengisi untuk penerbangan internasional dari [[Biak]]. Pada masa itu juga maskapai [[Mission Aviation Fellowship]] (MAF) dalam penerbangan misi protestan dan penerbangan yang diselenggarakan oleh misi Katholik yang bernama [[Associated Mission Aviation]] (AMA) melayani penerbangan ke pos-pos penginjilan di daerah pedalaman.<ref name="sejarahrendani" />
 
== Selepas Era Kroonduif ==
Rute penerbangan yang sebelumnya dilayani Kroonduif di Papua tidak dianggap cukup signifikan bagi Garuda sehingga pada bulan Januari 1964 semua rute yang sebelumnya dilayani Kroonduif beserta sisa armadanya diserahkan kepada perusahaan penerbangan [[Merpati Nusantara]] yang pada saat itu juga telah melayani berbagai rute penerbangan ke kota-kota lain di Indonesia.<ref name="pace">{{Citation | title = Terbang sebagai media transportasi di Nieuw-Guinea | publisher = PACE | url = http://www.papuaerfgoed.org/id/Terbang_sebagai_media_transportasi_di_Nieuw_Guinea | accessdate =1 April 2013 }}.</ref>
 
== Maskapai penerbangan dan tujuan ==
Dalam operasi harian, saat ini bandara ini melayani 2-4 pesawat ([[Boeing 737]]/B732/B733/B735/B738), dan [[Airbus A320]] dengan frekuensi bervariasi setiap bulannya, beberapa pesawat [[Beechcraft 1900]], pesawat [[ATR 72]], pesawat [[Dornier 328]], pesawat [[Cessna 208 Caravan]], pesawat [[Bombardier CRJ1000]], dll.
 
[[Maskapai penerbangan]] [[Garuda Indonesia]] melakukan [[penerbangan]] perdana dari [[Makassar]] ke [[Manokwari]], Kamis [[21 November]] [[2013]]. Pendaratan perdana di Bandar Udara Rendani, Manokwari, disambut dengan prosesi adat warga setempat<ref name="perdanagi">{{Citation | title = Garuda Indonesia Terbang Perdana ke Manokwari | publisher = Kompas.com | url = http://regional.kompas.com/read/2013/11/21/2151077/Garuda.Indonesia.Terbang.Perdana.ke.Manokwari | accessdate = 25 November 2013 }}.</ref>. Penerbangan dari [[Bandar Udara Internasional Sultan Hasanuddin]] pukul 03.00 WITA dan tiba di [[Bandar Udara Dominique Edward Osok]] Sorong pukul 06.15 WIT, kemudian penerbangan baru dilanjutkan ke Bandara Rendani pukul 07.45 WIT dan tiba di Manokwari pukul 08.30 WIT, disambut oleh Gubernur [[Papua Barat]], [[Abraham Octavianus Atururi]]<ref name="perdanagi" />.
{{Airport-dest-list
|[[Batik Air]]|[[Bandar Udara Internasional Soekarno–Hatta|Jakarta–Soekarno–Hatta]], [[Bandar Udara Internasional Sultan Hasanuddin|Makassar]], [[Bandar Udara Domine Eduard Osok|Sorong]]
Baris 76 ⟶ 61:
Berkas:Sriwijaya lepas landas runway17.jpg|Sriwijaya Air lepas landas runway 17 pada 16 Maret 2013
Berkas:Bandara rendani.jpg|Bandar Udara Rendani pada 30 Maret 2013 (Tampak terminal baru dalam pembangunan)
</gallery></center>
 
== Galeri Foto Tempo Dulu ==
Baris 85 ⟶ 70:
Berkas:Manokwari Rendani 1956.jpg|Pesawat Dakota lepas landas
Berkas:Manokwariscan0014.jpg|Zaman Hindia Belanda
</gallery></center>
 
== Pranala luar ==