Penyakit Jembrana: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
RianHS (bicara | kontrib)
RianHS (bicara | kontrib)
Baris 37:
Penyakit jembrana pertama kali muncul dan mewabah pada sapi bali dan kerbau di Desa [[Sangkaragung, Jembrana, Jembrana|Sangkaragung]], Kabupaten Jembrana pada bulan Desember 1964.{{sfn|Soeharsono|Temadja|1997|p=3}}{{sfn|Pranoto|Pudjiastono|1967}} Ketika itu, penyakit yang umum ditemui adalah [[septisemia epizotik]] (SE) sehingga antiserum dan vaksin SE diberikan oleh dokter hewan setempat.{{sfn|Soeharsono|Temadja|1997|p=3}} Kasus penyakit tidak turun walaupun pemberian antiserum dan vaksin telah dilakukan. Pada bulan Agustus 1965, penyakit ini telah meluas ke semua kabupaten di Pulau Bali dengan angka kematian yang tinggi.{{sfn|Soeharsono|Temadja|1997|p=3}}{{sfn|Pranoto|Pudjiastono|1967}} Diperkirakan lebih dari 26.000 ekor sapi bali dan sekitar 5.000 ekor kerbau mengalami kematian.{{sfn|Dirkeswan|2015|p=1}}
 
Pada bulan Mei 1976, penyakit yang sama juga terjadi di Desa Rama Dewa, Kecamatan [[Seputih Raman, Lampung Tengah|Seputih Raman]], Kabupaten Lampung (secara administratif, saat ini terletak di [[Kabupaten Lampung Tengah]]), Provinsi [[Lampung]].{{sfn|Dirkeswan|2014|p=51}} Penyakit ini pun disebut sebagai penyakit rama dewa. Kasus penyakit jembrana di Pulau [[Jawa]] tercatat pada bulan Mei 1976 di [[Kabupaten Banyuwangi]], [[Jawa Timur]]. pada bulan Mei 1976{{sfn|Dirkeswan|2014|p=51}} (sumber lain menyatakan bulan November 1978).{{sfn|Soeharsono|Temadja|1997|p=3}}
 
Berbagai tim—baik terdiri dari ilmuwan dalam negeri dan luar negeri—dibentuk untuk mengidentifikasi agen penyebab penyakit ini. ''[[Rickettsia]]'' sempat diduga merupakan penyebab penyakit jembrana hingga akhirnya tim yang dibentuk pada tahun 1989—1992 menyimpulkan bahwa agen penyebab penyakit jembrana adalah virus yang termasuk dalam keluarga [[Retroviridae]], genus [[Lentivirus]].{{sfn|Dirkeswan|2015|p=3}}