Tamjidillah I: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Alamnirvana (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Alamnirvana (bicara | kontrib)
Baris 139:
}}</ref>
 
Tetapi bagaimanapun juga Pangeran Muhammad Aliuddin Aminullah ingin mengambil kembali hak atas tahta kerajaan sebagai ahli waris yang sah dari Sultan Kuning/Sultan Chamidullah. Usahanya meminta bantuan VOC merebut tahta dari pamannya, sekaligus juga mertuanya, tidak kunjung tiba, karena itu dengan inisiatif sendiri, Pangeran Muhammad Aliuddin Aminullah berhasil lepas dari kungkungan pamannya dan melarikan diri ke [[Tabanio, Takisung, Tanah Laut|Tabanio]], sebuah pelabuhan perdagangan lada yang terpenting dari kesultanan Banjarmasin. Putera mahkota menjadi bajak laut untuk mengumpulkan kekuatan, dan menanti saat yang baik merebut kembali tahta pamannya. Sementara itu Sultan Tamjidillah pada tahun [[1747]] membuat kontrak dagang dengan VOC, yang merupakan dasar bagi VOC, untuk mengadakan hubungan dagang dan politik dengan kesultanan Banjarmasin sampai tahun [[1787]].<ref name="Kerajaan Banjar"/><ref name="Ranah Banjar">{{cite book
| authorlink= Joko Muji Raharjo, M. Sanggupri Buchori
| first=
| last=
| language= id
| title= Ranah Banjar
| location=
| publisher= Departemen Pendidikan Nasional
| year= 2000
| url= https://books.google.co.id/books?id=Wc9wAAAAMAAJ&q=MOHAMMED+AMINOLLAH&dq=MOHAMMED+AMINOLLAH&hl=id&sa=X&ved=0ahUKEwjDp-3zo53nAhUSg-YKHTLJBt0Q6AEIeTAI
| isbn=
}}</ref>
 
== Perjanjian 18 Mei 1747 ==