Suku Paser: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 17:
|related=[[Suku Dayak Ot Danum]], [[Dayak Lawangan]], [[Kutai]], [[Banjar]]}}
 
'''Suku Paser''' adalah suku bangsa yang tanah asalnya berada di sepanjang [[tenggara]] Pulau Kalimantan/Borneo serta di bagian Selatan dari Provinsi [[Kalimantan Timur]] Sekarang ini Suku bangsa Paser mendiami di beberapa Kabupaten/Kota di Provinsi Kalimantan Timur maupun Provinsi Kalimantan Selatan yakni di [[Kabupaten Paser]], [[Kabupaten Penajam Paser Utara]], dan [[Kota Balikpapan]],Samboja yang kini masuk kabupaten Kutai Kartanegara,Bongan,Resak dan pringtali yang kini masuk Kabupaten Kutai Barat (Prvinsi Kalimantan Timur)serta di Sekayu,Pondok Labu,SenkandusSekandis dan Binturung yang sekarang ada di Kecamatan Pamukan utara dan Pamukan Selatan Kabupaten Kota Baru (Provinsi Kalimantan Selatan), Suku Paser sebagian besar beragama [[Islam]] berkisar 90 %
sisanya beragama [[Kristen]] Hindu maupun Iden/Kaharingan dan telah mendirikan [[kerajaan/Kesultanan]] Islam yaitu [[Kesultanan Paser]] (Kerajaan Sadurangas) semenhak awal abad ke XVI yakni Tahun 1516 hingga berakhir pada tanggal,07 April 1906 Suku bangsa Paser memuliki tiga kultur Budaya dasar yakni Budaya Pedalaman,Pesisir dan Budaya Keraton/Kesultanan sehingga termasuk ke dalam suku yang berbudaya [[Melayu]] (budaya kesultanan/lingkungan hukum adat Melayu). KemungkinanSuku sukubangsa Paser masihmemiliki berkerabatperadaban denganyang [[sukucukup Dayaktua Lawangan]]bahkan yangdalam termasukcerita sukuMitologi [[Dayak]](Sempuri) dariSuku rumpunbangsa [[OtPaser Danum]].adalah PopulasiSuku sukubangsa Dayak Paser saatyang initertua diperkirakandi sebesarpulau 155.000Kalimantan/Borneo jiwa.
dan mereka menyebut peradaban Bansu Tatau Datai Danum yang artinya manusia yang hidup di pesisir pantai,Sungai dan danau dari peradaban Bansu Tatau Datai Danum selanjutnya Muncul peradaban Benuo Rekan Tatau yang pusatnya terletak di hulu sungai Telake dan Sungai Kendilo di Kabupaten Paser Provinsi Kalimantan Timur diantara kedua sungaibtersebut terdapat gunung yang disakralkan oleh orang2 suku bangsa Paser yakni Tunden jamut yang kini lebih di kenal dengan nama Gunung Lumut dalam ritual suku bangsa Paser sering disebut dalam mantra2 Besoyong dengan nama Lumut olo bolum .Sebelum orang-orang luar menamai Pulau yang besar ini dengan Nama Kalimantan atau Borneo Suku bangsa Paser jauh berabad-abad yang lalu tela menamai Pulau Kalimantan/Birneo ini dengan nama Pulau Benuo Rekan Tatau yang artinya adalah Negeri yang Luas dan kaya raya kemudian dari peradaban Benuo Rekan Tatau ini Melahirkan Budaya Belian dan membuat anyaman Anjat sehingga pada lambang Kabupaten Paser terdapat gambar anjat dari peradaban Benuo Rekan Tatau inilah kemudian melahirkan Suku Kerawong/Merawong yang konon memiliki tubuh yang besar dan tinggi lalu dari Suku Kerawong/Merawong ini melahirkan Suku Paser Lembuyut dan Paser Saing Puak,dari kedua Suku ini menurunkan Subsuku/anak suku Paser yang hingga kini masih bertahan yakni 1.Suku Paser Luangan (Namun kini Suku Paser Luangan ini sebagian besar tidak mengakui diri mereka sebagai Suku bangsa Paser lagi namun mereka lebih senang di sebut dengan suku bangsa Dayak Lawangan karena meeka memang kini banyak berdomisili/hijrah ke daerah Kalimantan Tengah) 2.Suku Paser Telake (Suku Paser Telake terbagi lagi menjadi dua bagian yakni Suku Paser Nyawo yang dahulu memiliki tanah ulayat di sepanjang kiri ke hulu Sungai Telake dan Suku Paser Tikas yang dahulu tanah ulayatnya sepanjang kanan ke hulu Sungai Telake) Letak wilayah nya sekarang meliputi Kecamatan Long Kali Kabupaten Paser,3.Suku Paser Adang (Suku Paser Adang terbagi lagi menjadi Suku Paser Semunte) Wilayah Suku Paser Adang ini kini berada di Wilayah Kecamatan Long Ikis Kabupaten Paser,4.Suku Paser Migi wilayahnya kini masuk Kecamatan Kuaro Kabupaten Paser,5.Paser Pematang wilayahnya kini masuk Kecamatan Passr Belengkong dan Kecamatan Muara Samu Kabuptaen Paser,6.Paser Leburan/Paser Pembesi wilayahnya kini masuk Kecamatan Paser Belengkong,7.Paser Peteban/Paser Keteban,Suku ini termasuk Sebagai suku Paser Pemberani kini masuk wilayah Kecamatan Paser Belengkong Kabupaten Paser,8.Paser Pamukan kini wilayahnya masuk Kecamatan Pemukan Utara dan Pamukan Selatan Kabupaten Kota Baru Provinsi Kalimantan Selatan,9.Paser Bukit Bura Mato wilayahnya kini masuk Kecamatan Muara Samu serta di pegunungan Meratus kini Suku Paser Bukit ini sebagian besar tidak mengakui diri mereka sebagai Suku bangsa Paser lagi dan mereka banyak mengakui diri mereka sebagai suku bangsa Dayak,10.Paser Balik suku ini kini hampir punah,komunitasnya sangan minoritas dibandingkan subsuku Paser lainnya Suku Paser Balik ini kini wilayahnya meliputi Kabupaten Penajam Paser Utara,Kota Balikpapan,Samboja-Kabupaten Kutai Kartnegara serta di Pringtali,Resak,Bongan di Kabupaten Kutai Barat.Suku bangsa Paser masih berkerabat dengan [[suku Dayak Benuaq,Dayak Tunjung,Dayak Bentian,Dayak Deah,Dayak Semihim,Dayak Maanyan,Dayak Teboyan dan Dayak Ot Danum ]] karena suku Dayak yang tersebut dahulu kala memang bagian dari Tutus/Keturunan Suku bangsa Paser juga hanya karena perbedaan keyakinan,administratif serta campur tangan Kolonial Hindia Belanda yang memisahkan satu rumpun ini dengan Suku bangsa Paser . Populasi suku bangsa Paser saat ini diperkirakan sebesar 155.000 jiwa.
 
Sebagian besar suku bangsa Paser saat ini bermukim di sepanjang Tenggara pulau Kalimantan/Borneo dan termonsentrasi didaerah pedalaman namun yang berdomisili di pesisir juga banyak namun keberadaan mereka kalah banyak dengan populasi dari para Pendatang yang mayoritas seperti suku Jawa,Bugis dan Banjar
Sebagian besar suku Dayak Paser saat ini bermukim di wilayah pedalaman di kawasan Hutan Lindung Gunung Lumut Kabupaten Paser provinsi Kalimantan Timur. Sebelum bermukim di tempat mereka sekarang ini, dahulunya mereka berasal dari daerah Balikpapan dan Penajam. Kemungkinan karena banyaknya arus pendatang baru dari luar yang memasuki wilayah mereka dahulu, sehingga memaksa mereka mencari tempat yang lebih tenang dan damai yaitu di kawasan Hutan Lindung Gunung Lumut, tempat mereka sekarang ini.
 
Sebenarnya di Kota Balikpapan Suku Paser masih bisa bertahan dari dahulu hingga kini hanya saja keberadaan mereka tidak terlihat nyata pada pergaulan sehari-hari sebab mereka kebanyakan sudah tidak memakai bahasa Paser sebagai bahasa sehari-hari mereka,nanun kini para mudi mudi suku Paser dari berbagai subsuku Paser mulai timbul kesadaran mereka untuk kembali memelihara nilai luhur peninggalan nenek moyang suku bangsa Paser termasuk mulai menggunakan Bahasa Paser jika bertemu sesama suku Paser.Di kota Balikpapan Komunitas Suku Paser terdapat di daerah TPA Manggar yang terletak di Kecamatan Kecamatan Balikpapan Timur,kemudian di daerah Sungai Wayen/Sungai Wain,Serta di Kariangau.Lalu di KM.30-35,Selok Api,Amborawag Darat dan Amborawang Laut yang masuk Kecamatan Samboja Kabupaten Kutai Kartanegara terdapat komunitas-komunitas kecil perkampungan suku Paser.
Sebenarnya di kabupaten Penajam Paser Utara dan Balikpapan, masih terdapat kelompok kecil suku Paser yang tetap bertahan dan tidak ikut bermigrasi ke wilayah kabupaten Paser. Selain itu juga terdapat di Kota Balikpapan dan Kabupaten Kotabaru. Budaya dan adat istiadat suku Paser sedikit dipengaruhi oleh budaya Melayu. Tetapi saat ini mereka mulai menggali kembali budaya-budaya asli dayak yang mereka miliki sebelum dipengaruhi budaya melayu.
 
Tetapi kini pro kontra tentang Penyebutan Suku bangsa Paser apakah tetap memakai hanya Suku bangsa Paser saja atau suku Dayak Paser semua memiliki alasan masing-masing,namun jika dilihat dari kaca mata sejarah dan fakta Sejarah bahwa nama Paser sendiri sudah ada tercatat pada zaman Kerajaan Majapahit yakni tercatat pada kitab Negarakertagama karya Mpu Prapanca pada tahun 1365 M dimana pada kitab Negarakertagama tersebut sudah tertulis nama Suku bangsa Paser dengan dialek Jawa disebut "Pasir" kemudian pada peta-peta kuno buatan bangsa Eropa nama Paser selalu dicantumkan sejak Tahun 1688 dan seterusnya dengan berbagai tulusan seperti:Passeir,Passer,Pafsir,Passir dan Pasir jauh ratusan tahun sebelum muncul nama "Dayak" yang diperkenalkan oleh bangsa eropa khususnya kolonial hindia Belanda baru muncul pada abad ke XVIII,inilah yang memperkuat bahwa Paser sebenarnya memiliki identitas tersendiri lepas dari embel-embel "Dayak" meskipu secara Kultural mereka masih satu rumpun khususnya untuk Rumpun Paser yang berasal dari peradaban Bansu Tatai Datai Danum/Benuo Rekan Tatau/Kuta Rekan Tau.
Suku Dayak Paser, tidak seperti suku-suku lain di Kalimantan yang mengaku telah menjadi Melayu setelah memeluk Islam, tetapi orang Paser bangga mengaku sebagai bagian dari Dayak, atau sebagai orang Dayak. Bahasa yang diucapkan oleh suku Paser, sangat akrab dengan bahasa Dayak Lawangan, sehingga bahasa Paser kadang dianggap sebagai dialek bahasa Dayak Lawangan.
 
== Referensi ==