Kabupaten Purworejo: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Lampung Sakti
Angayubagia (bicara | kontrib)
k Membatalkan 1 suntingan oleh 114.5.208.170 (bicara) ke revisi terakhir oleh AABot (TW)
Tag: Pembatalan
Baris 4:
 
|nama=Kabupaten Purworejo
|propinsi=[[DaerahJawa Istimewa YogyakartaTengah]]
|ibukota=[[Purworejo, Purworejo|Purworejo]]
|luas=1034
Baris 33:
}}
 
'''Purworejo''' ({{lang-jv|ꦏꦧꦸꦥꦠꦺꦤ꧀​ꦥꦸꦂꦮꦉꦗ|Kabupatèn Purwareja}}) adalah sebuah [[kabupaten]] di [[Provinsi]] [[DaerahJawa Istimewa YogyakartaTengah]]. Ibu kota berada di kota '''[[Purworejo, Purworejo|Purworejo]]'''. Kabupaten ini berbatasan dengan[[Kabupaten Wonosobo]] dan [[Kabupaten Magelang]] di utara,[[Kabupaten Kulon Progo]] (Provinsi [[Daerah Istimewa Yogyakarta]] di timur), [[Samudra Hindia]] di selatan, serta [[Kabupaten Kebumen]] di sebelah barat.
 
== Sejarah ==
[[Prasasti Kayu Ara Hiwang]] ditemukan di Desa Boro Wetan (Kecamatan Banyuurip), jika dikonversikan dengan kalender Masehi adalah tanggal 5 Oktober 901. Ini menunjukkan telah adanya pemukiman sebelum tanggal itu. [[Perjalanan Bujangga Manik|Bujangga Manik]], dalam petualangannya yang diduga dilakukan pada abad ke-15 juga melewati daerah ini dalam perjalanan pulang dari [[Bali]] ke [[Pakuan]]. Sampai sekarang, kapan tepatnya tanggal ulang tahun berdirinya [[Kabupaten Purworejo]], masih jadi bahan perdebatan. Ada yang berpatokan pada pada tanggal prasasti diatas, ada juga yang berpatokan pada diangkatnya bupati Purworejo I pada 30 Juni 1830. Setelah dilakukan pengkajian ulang oleh [[Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Purworejo]], ulang tahun [[Purworejo]] ditetapkan berpatokan dengan diangkatnya [[Bupatibupati Purworejo]]. Namun, hal ini masih belum disosialisasikan kembali oleh pemerintah daerah pada masyarakat umum.
 
Pada masa [[Kesultanan Mataram]] hingga abad ke-19 wilayah ini lebih dikenal sebagai '''[[Bagelen]]''' (dibaca /ba·gə·lɛn/). Saat ini [[Bagelen]] malah hanya merupakan kecamatan di kabupaten ini.
 
Setelah [[Kadipaten Bagelen]] diserahkan penguasaannya kepada [[Hindia Belanda]] oleh pihak [[Kesultanan Yogyakarta]] (akibat [[Perang Diponegoro]]), wilayah ini digabung ke dalam [[Karesidenan Kedu]] dan menjadi kabupaten. [[Belanda]] membangun pemukiman baru yang diberi nama [[Purworejo]] sebagai pusat pemerintahan (sampai sekarang) dengan tata kota rancangan insinyur [[Belanda]], meskipun tetap mengambil unsur-unsur tradisi Jawa. Kota baru ini adalah kota tangsi militer, dan sejumlah tentara Belanda asal [[Pantai Emas]] (sekarang [[Ghana]]), [[Afrika Barat]], yang dikenal sebagai [[Belanda Hitam]] dipusatkan pemukimannya di sini. Sejumlah bangunan tua bergaya ''indisch'' masih terawat dan digunakan hingga kini, seperti [[Masjid Jami' Purworejo]] (tahun 1834), rumah dinas bupati (tahun 1840), dan bangunan yang sekarang dikenal sebagai [[Gereja GPIB]] (tahun 1879).
 
[[Alun Alun-alun]] Purworejo]], seluas 6 hektare, konon adalah yang terluas di [[Pulau Jawa]].{{fact|date=18 Juli 2010}}
 
== Pemerintahan ==
Baris 78:
Aktivitas ekonomi kabupaten ini bergantung pada sektor [[pertanian]], di antaranya padi, jagung, ubi kayu dan hasil palawija lain. Sentra tanaman padi di Kecamatan Ngombol, Purwodadi dan Banyuurip. Jagung terutama dihasilkan di Kecamatan Bruno. Ubi kayu sebagian besar dihasilkan di Kecamatan Pituruh.
 
Di tingkat [[Provinsi Jawa Tengah]], [[Purworejo]] menjadi salah satu sentra penghasil rempah-rempah (Bahasa Jawa: ''empon-empon''), yaitu: [[kapulaga]], [[kemukus]], [[temulawak]], [[kencur]], [[kunyit]] dan [[jahe]] yang sekarang merupakan komoditas biofarmaka binaan [[Direktorat Jenderal Hortikultura]]. Selain untuk bumbu penyedap masakan, juga untuk bahan baku jamu. Empon-empon yang paling banyak dihasilkan [[Purworejo]] adalah kapulaga. Sentra produksi di Kecamatan Kaligesing, Loano dan Bener. Konsumen tanaman empon-empon adalah perajin jamu gendong, pengusaha industri jamu jawa dan rumah makan.
 
Sekitar 75 pabrik jamu di [[Jawa Tengah]] mengandalkan bahan baku dari kabupaten ini. Demikian juga pengusaha jamu tradisional di [[Cilacap]], seperti [[Jaya Guna]], [[Serbuk Sari]], [[Serbuk Manjur]] dan [[Cap Tawon Sapi]]. Pembeli biasanya mendatangi sekitar lima toko penyedia bahan jamu di
[[Pasar Baledono]].
 
Kecamatan Grabag dikenal sebagai sentra kelapa yang produksinya selain dimanfaatkan sebagai kelapa sayur, juga diolah menjadi gula merah dan minyak kelapa serta merupakan pusat penghasil mlinjo yang buahnya dijadikan makanan kecil, yaitu: emping. Kecamatan Kaligesing, Bener, Bruno dan Bagelen dikenal sebagai penghasil [[durian]]
Baris 498:
{{Kabupaten Purworejo}}
{{Jawa Tengah}}
{{Yogyakarta}}
{{Authority control}}
 
[[Kategori:Kabupaten Purworejo| ]]
[[Kategori:Kabupaten di YogyakartaJawa Tengah|Purworejo]]
[[Kategori:Kabupaten di Indonesia|Purworejo]]